Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya menjaga kinerja optimal pegawai di lingkungan pemerintahan, khususnya dalam menghadapi tantangan stres kerja dan kebutuhan akan keseimbangan kehidupan kerja (work-life balance). Fenomena tingginya beban kerja dan tekanan birokrasi di kantor kecamatan serta kelurahan menjadi alasan urgensi penelitian ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh stres kerja dan work-life balance terhadap kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Samarinda Utara dan delapan kelurahan di wilayah tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang terdiri dari pegawai ASN dan non-ASN. Instrumen penelitian berupa angket skala Likert yang terdiri dari sejumlah pernyataan yang harus dijawab berdasarkan kondisi nyata yang dialami responden, dengan pilihan jawaban Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling karena seluruh populasi terjangkau. Data yang diperoleh kemudian ditabulasi menggunakan Microsoft Excel untuk penggabungan dan koreksi data, sebelum dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, sedangkan work-life balance memiliki pengaruh positif dan signifikan. Secara simultan, kedua variabel bebas memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, dengan kontribusi sebesar 27,4%, sementara sisanya 72,6% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Temuan ini menegaskan pentingnya manajemen work-life balance dalam upaya meningkatkan performa pegawai di lingkungan instansi pemerintahan.