Wiguna, Rizki Lutfi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Assemblage Art Pada Komunitas Invalid Urban Sebagai Metode Penciptaan Karya Berbasis Benda Temuan Wahyudi, Nandang Gumelar; Safrina, Adinda; Wiguna, Rizki Lutfi
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 13 No 1 (2025): INOVASI DAN KREATIVITAS DALAM KARYA DESAIN
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v13i1.4502

Abstract

Assemblage art adalah istilah yang digunakan dalam karya seni rupa yang berasal dari teknik penggabungan berbagai objek temuan atau benda-benda bekas sehari-hari yang disusun dan dirakit hingga membentuk kesatuan karya seni. Istilah ini pertama kali muncul awal abad ke-20 dan sering dikaitkan dengan gerakan avant-garde seperti dalam seni Dada dan seni Konstruktivisme. Hal ini dianggap telah mempengaruhi perkembangan seni kontemporer dengan membawa pendekatan yang inovatif terhadap metode penciptaan, materialitas, dan makna objek. Salah satu komunitas seni yang menggunakan teknik assemblage sebagai metode utama penciptaan karyanya adalah komunitas Invalid Urban. Komunitas ini berdiri di Bandung sejak tahun 2000, hingga saat ini aktif mengedepankan projek-projek seni eksperimental berbasis benda-benda temuan yang dirakit secara artistik hingga menjadi kesatuan karya yang utuh dan menarik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kualitatif dengan pendekatan Etnografi. Metode ini digunakan untuk memahami perilaku, kepercayaan, dan norma suatu kelompok sosial atau budaya. Metode ini melibatkan pengamatan partisipan, di mana peneliti secara langsung terlibat dalam kehidupan sehari-hari kelompok tersebut. Peneliti berupaya dapat menggali makna dan konsep-konsep yang mendasari assemblage art pada karya Invalid Urban yang dapat memberikan kontribusi keilmuan dalam dunia akademik dan hubungannya dengan perkembangan seni rupa kontemporer saat iniyang memuat isu-isu sosial, budaya, dan lingkungan yang relevan.