Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBUATAN DAN PENGEMBANGAN RUMAH BUDIDAYA MAGGOT BSF (BLACK SOLDIER FLY) DI DESA MARTADINATA, KECAMATAN TELUK PANDAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR: CREATION AND DEVELOPMENT OF BSF MAGGOT (BLACK SOLDIER FLY) CULTIVATION HOUSES IN MARTADINATA VILLAGE, TELUK PANDAN DISTRICT, EAST KUTAI REGENCY Pratama, Zamrud Whidas; Zaky, Muhammad Faqih; Fawwaz, Aji Nashafa Azka Aisha; Zariyyumabtsutsah, Nur Rufiat; Revaldy, Ahmad; Azizi, Ilham Ali; Ainurrofiq, Muhammad Nizamul Fawwaz; Burhan, Denni; Hartono, Muhammad Ade Ryan; Pratiya, Ayu Wanda; Novita; Ariana, Risma; Ananda, Ghea Rizky
Jurnal Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Humaniora Vol 3 No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ruhuirahayu.v3i2.152

Abstract

This Community Service Program (PKM) aims to provide a practical solution to organic waste management problems in Martadinata Village through the implementation of Black Soldier Fly (BSF) cultivation technology. Improperly managed organic waste has caused environmental issues, including pollution and open waste burning by residents. The program was designed to reduce the volume of organic waste, increase environmental awareness, and create new economic value for the community through the utilization of BSF larvae (maggot) as livestock feed and organic fertilizer. The project involved constructing a maggot cultivation facility in RT 09, Martadinata Village, funded by PT Pupuk Kaltim with a total cost of Rp. 5,000,000. The implementation stages included planning, construction, maggot stocking, technical training, and community mentoring in the management and utilization of the cultivation products. The results indicate that BSF maggots effectively decompose household organic waste while producing marketable biomass and nutrient-rich residue for agricultural use. Moreover, the establishment of the maggot cultivation unit serves as a demonstration and learning site for residents interested in adopting the technology independently. This program has generated positive environmental, social, and economic impacts, and it demonstrates a sustainable model for rural organic waste management and community empowerment. Keywords: BSF maggot, organic waste management, bioconversion, community empowerment, sustainable village.   Abstrak: Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan pengelolaan sampah organik di Desa Martadinata melalui penerapan teknologi budidaya Black Soldier Fly (BSF) atau lalat tentara hitam. Sampah organik yang tidak dikelola dengan baik selama ini menimbulkan permasalahan lingkungan, termasuk pencemaran dan praktik pembakaran sampah oleh warga. Program ini dirancang untuk mengurangi volume sampah organik, meningkatkan kesadaran lingkungan, serta menciptakan nilai ekonomi baru bagi masyarakat melalui pemanfaatan maggot BSF sebagai pakan ternak dan pupuk organik. Kegiatan dilakukan dengan membangun kandang budidaya maggot di RT 09 Desa Martadinata dengan dukungan dana sebesar Rp. 5.000.000,00 dari PT Pupuk Kaltim. Tahapan kegiatan meliputi perencanaan, pembangunan kandang, pengadaan bibit maggot, pelatihan teknis, serta pendampingan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan hasil budidaya. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa maggot BSF efektif dalam menguraikan limbah organik rumah tangga sekaligus menghasilkan biomassa bernilai jual dan residu yang bermanfaat bagi pertanian. Selain itu, terbentuknya kandang percontohan maggot BSF menjadi sarana edukasi bagi warga yang ingin mengembangkan budidaya secara mandiri. Program ini memberikan dampak positif terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat serta berpotensi menjadi model pengelolaan sampah berkelanjutan di wilayah pedesaan. Kata kunci: Maggot BSF, pengelolaan sampah organik, biokonversi, pemberdayaan masyarakat, desa berkelanjutan.
Penerapan Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke (5S) pada Industri: Kajian Literatur Setiadi, Muhamad Aldi; Novita, Clara Elva; Revaldy, Ahmad; Nugroho, Aditya Rafi; Purba, Humiras Hardi
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmtsi.v9i2.4925

Abstract

This study aims to analyze the implementation of the 5S method (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) across various industries to improve efficiency, productivity, and work quality. The research method employed is a systematic literature review, analyzing 50 national and international journals selected based on relevance to the topic, industrial sectors, and 5S implementation outcomes. The findings show that 5S implementation provides multiple benefits, such as reducing operational time, improving storage efficiency, minimizing waste, enhancing workplace safety, and reducing material or tool searching time. Practical examples include an 8% reduction in blowing operational time in the plastic manufacturing industry and a 95.37% reduction in spare part searching time in the printing sector. In the healthcare sector, 5S has also proven effective in reducing patient waiting times to a more efficient level. The study further reveals that the success of 5S implementation is highly influenced by management commitment and active employee participation. In some cases, 5S not only increases productivity but also improves employee morale and job satisfaction. Nevertheless, some studies note challenges such as a lack of training and limited understanding of 5S concepts, which may hinder successful implementation. Overall, the 5S method is an effective approach to optimizing work processes, reducing waste, and enhancing organizational competitiveness across various industrial sectors. With planned and sustainable application, 5S can serve as a strong foundation for lean manufacturing transformation and a more productive work culture. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) dalam berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dengan pendekatan sistematis, melalui analisis terhadap 50 jurnal nasional dan internasional yang dipilih berdasarkan relevansi topik, sektor industri, serta hasil implementasi 5S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan 5S memberikan berbagai keuntungan, seperti pengurangan waktu operasional, peningkatan efisiensi ruang penyimpanan, penurunan limbah, peningkatan keselamatan kerja, dan pengurangan waktu pencarian material atau alat. Contoh nyata dari penerapan ini terlihat dalam pengurangan waktu operasional blowing hingga 8% di industri manufaktur plastik dan pengurangan waktu pencarian spare part sebesar 95,37% pada sektor percetakan. Selain itu, pada sektor kesehatan, 5S mampu mengurangi waktu tunggu pasien di rumah sakit hingga ke tingkat yang lebih efisien. Penelitian ini juga menemukan bahwa keberhasilan penerapan 5S sangat dipengaruhi oleh komitmen manajemen dan partisipasi aktif karyawan. Dalam beberapa kasus, implementasi 5S tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan. Kendati demikian, beberapa studi mencatat adanya tantangan, seperti kurangnya pelatihan dan pemahaman konsep 5S, yang dapat menghambat keberhasilan implementasi. Secara keseluruhan, metode 5S merupakan pendekatan yang efektif untuk mengoptimalkan proses kerja, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan daya saing organisasi di berbagai sektor industri. Dengan penerapan yang terencana dan berkelanjutan, 5S dapat menjadi fondasi yang kuat bagi transformasi lean manufacturing dan budaya kerja yang lebih produktif.