Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI KESEHATAN BIBIR DAN PEMBUATAN LIP BALM DI SMK FARMASI KRISTEN PENABUR JAKARTA Arrang, Sherly Tandi; Dewi, Kardiana Purnama; Prasetyanto, Yohanes Eko Adi; Vivian; Apin, Caitlin Leticia; Anashiah, Faja Safira; Hamidah, Fardhah; Winda , Kezia Carita; Margaretta, Louisa; Calvino, Sheila; Purba, Yohanes Baptista Inizio Dearmaai Prifinans Wie; Kristoforus, Yonathan
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i1.5944

Abstract

Bibir kering adalah salah satu masalah yang hampir dialami oleh semua orang. Ciri-ciri bibir kering yaitu bibir tampak bersisik, pecah- pecah, dan kering. Ada beberapa faktor yang memengaruhi bibir kering, yaitu kekurangan vitamin, kebiasaan mengelupas bibir, paparan sinar matahari yang berlebihan, kekurangan cairan, dan kondisi cuaca kering maupun dingin. Salah satu cara mengatasi bibir kering adalah menggunakan pelembab bibir atau lip balm. Sejak usia dini, kesehatan bibir perlu dijaga terutama anak usia remaja. Untuk itu dilakukan edukasi mengenai kesehatan bibir dan cara membuat lip balm pada siswa SMK Farmasi Kristen Penabur Jakarta. Dengan rangkaian kegiatan tersebut, diharapkan peserta (siswa) dapat memahami pentingnya kesehatan kulit bibir, mampu membuat lip balm sederhana dengan komposisi bahan yang aman, dan agar peserta bisa lebih pintar dalam memilih sediaan lip balm yang sesuai dengan kondisi kulit. Kegiatan edukasi berupa pemaparan materi tentang kesehatan bibir dibawakan oleh seorang dokter spesialis kulit dan kelamin, dan kemudian dilanjutkan dengan workshop pembuatan sediaan lip balm. Evaluasi kegiatan dilaksanakan dengan pre-test dan post-test. Jumlah peserta yang hadir adalah 47 orang dan mayoritas adalah perempuan sebanyak 29 siswi (61,70%). Hasil pre-test, 31,91% peserta memiliki tingkat pengetahuan baik, dan hasil post-test terjadi peningkatan tingkat pengetahuan baik yaitu 89,36%.
EDUKASI KESEHATAN BIBIR DAN PEMBUATAN LIP BALM DI SMK FARMASI KRISTEN PENABUR JAKARTA Arrang, Sherly Tandi; Dewi, Kardiana Purnama; Prasetyanto, Yohanes Eko Adi; Vivian; Apin, Caitlin Leticia; Anashiah, Faja Safira; Hamidah, Fardhah; Winda , Kezia Carita; Margaretta, Louisa; Calvino, Sheila; Purba, Yohanes Baptista Inizio Dearmaai Prifinans Wie; Kristoforus, Yonathan
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i1.5944

Abstract

Bibir kering adalah salah satu masalah yang hampir dialami oleh semua orang. Ciri-ciri bibir kering yaitu bibir tampak bersisik, pecah- pecah, dan kering. Ada beberapa faktor yang memengaruhi bibir kering, yaitu kekurangan vitamin, kebiasaan mengelupas bibir, paparan sinar matahari yang berlebihan, kekurangan cairan, dan kondisi cuaca kering maupun dingin. Salah satu cara mengatasi bibir kering adalah menggunakan pelembab bibir atau lip balm. Sejak usia dini, kesehatan bibir perlu dijaga terutama anak usia remaja. Untuk itu dilakukan edukasi mengenai kesehatan bibir dan cara membuat lip balm pada siswa SMK Farmasi Kristen Penabur Jakarta. Dengan rangkaian kegiatan tersebut, diharapkan peserta (siswa) dapat memahami pentingnya kesehatan kulit bibir, mampu membuat lip balm sederhana dengan komposisi bahan yang aman, dan agar peserta bisa lebih pintar dalam memilih sediaan lip balm yang sesuai dengan kondisi kulit. Kegiatan edukasi berupa pemaparan materi tentang kesehatan bibir dibawakan oleh seorang dokter spesialis kulit dan kelamin, dan kemudian dilanjutkan dengan workshop pembuatan sediaan lip balm. Evaluasi kegiatan dilaksanakan dengan pre-test dan post-test. Jumlah peserta yang hadir adalah 47 orang dan mayoritas adalah perempuan sebanyak 29 siswi (61,70%). Hasil pre-test, 31,91% peserta memiliki tingkat pengetahuan baik, dan hasil post-test terjadi peningkatan tingkat pengetahuan baik yaitu 89,36%.