Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Morfometri terhadap Kestabilan Lereng pada Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku Pattimura, Nasya Syahnur
Tanah Goyang : Jurnal Geosains Vol 2 No 2 (2024): Tanah Goyang : Jurnal Geosains
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/tanahgoyang.2.2.92-99

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh morfometri terhadap kestabilan lereng di ruas jalan kabupaten dengan menganalisis kemiringan lereng, elevasi, dan arah lereng serta menghubungkannya dengan titik longsor yang terjadi di area tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif berdasarkan analisis spasial berbasis Geographic Information System(GIS). Data yang digunakan adalah Digital Elevation Model (DEM) dan Data longsor yang terjadi pada ruas jalan kabupaten pada daerah penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor Morfometri memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian longsor di wilayah penelitian. Sebanyak 66% kejadian longsor terjadi pada elevasi 211–312 m, 50% pada kemiringan curam hingga sangat terjal (16°–35°), dan 83% pada lereng yang menghadap ke arah Barat dan Barat Daya. Temuan ini mencerminkan pengaruh kondisi geomorfologi, distribusi curah hujan, serta paparan sinar matahari terhadap kestabilan lereng. Hasil ini menegaskan perlunya analisis mendalam terhadap faktor elevasi, kemiringan, dan arah lereng dalam memahami kerentanan longsor. Informasi tersebut dapat digunakan untuk mendukung perencanaan mitigasi bencana yang lebih tepat di wilayah dengan risiko longsor tinggi.
Pengaruh Morfometri terhadap Kestabilan Lereng pada Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku Pattimura, Nasya Syahnur
Tanah Goyang : Jurnal Geosains Vol 2 No 2 (2024): Tanah Goyang : Jurnal Geosains
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/tanahgoyang.2.2.92-99

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh morfometri terhadap kestabilan lereng di ruas jalan kabupaten dengan menganalisis kemiringan lereng, elevasi, dan arah lereng serta menghubungkannya dengan titik longsor yang terjadi di area tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif berdasarkan analisis spasial berbasis Geographic Information System(GIS). Data yang digunakan adalah Digital Elevation Model (DEM) dan Data longsor yang terjadi pada ruas jalan kabupaten pada daerah penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor Morfometri memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian longsor di wilayah penelitian. Sebanyak 66% kejadian longsor terjadi pada elevasi 211–312 m, 50% pada kemiringan curam hingga sangat terjal (16°–35°), dan 83% pada lereng yang menghadap ke arah Barat dan Barat Daya. Temuan ini mencerminkan pengaruh kondisi geomorfologi, distribusi curah hujan, serta paparan sinar matahari terhadap kestabilan lereng. Hasil ini menegaskan perlunya analisis mendalam terhadap faktor elevasi, kemiringan, dan arah lereng dalam memahami kerentanan longsor. Informasi tersebut dapat digunakan untuk mendukung perencanaan mitigasi bencana yang lebih tepat di wilayah dengan risiko longsor tinggi.
Karakterisasi Endapan Mangan Di Daerah Oelnunu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur Pattimura, Nasya Syahnur; Napoh, Meinardi; Ratumanan, Ratih C F; Gultom, Rimawanto
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 4 (2025): November
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i4.1312

Abstract

This study aims to characterize manganese deposits in the Oelnunu area, Polen District, Timor Tengah Selatan Regency, East Nusa Tenggara Province, using petrographic and geochemical analysis through X-Ray Fluorescence (XRF). The XRF results show that sample TTS-D has a very high Mn content (58.02% Mn and 74.91% MnO), along with low Fe, SiO2, and Al2O3 contents, indicating an economically viable manganese mineralization zone. Meanwhile, samples TTS-A, TTS-B, and TTS-C exhibit low Mn content with a dominance of silicate and iron elements. Petrographic analysis of TTS-D identified a dominance of opaque minerals (70%), interpreted as pyrolusite or manganite, along with secondary quartz in granular and radial fan forms (30%). The granular texture, uniform fracturing, and vein quartz support the formation of the deposit through supergene processes and tropical weathering. These findings are consistent with the lateritic manganese deposit model commonly found in tropical regions (Idrus et al., 2013; Sufriadin et al., 2015; Guo et al., 2024). This study confirms the economic potential of manganese deposits in the Oelnunu area as a target zone for further exploration.