Pendahuluan: Pola asuh orang tua dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan konsep diri anak khususnya remaja. Fenomena di SMPK Stella Maris ditemukan beberapa orang tua menerapkan pola asuh yang yang efektif seperti demokratis, namun ada juga orang tua menerapkan pola asuh permisif dan otoriter sehingga beberapa anak memiliki konsep diri rendah. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan konsep diri pada remaja. Metode: Jumlah sampel sebanyak 84 orang yang memenuhi kriteria inklusi, dari 108 orang. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan menggunakan teknik proposional random sampling. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner PAQ (parental authority questionnaire) dan TSCS (tennesse self concept scale). Hasil: Hasil analisis statistik didapatkan sebanyak 66% responden menerima pola asuh demokratis, sebanyak 32% responden menerima pola asuh permisif, dan sebanyak 2% responden menerima pola asuh otoriter. Sebagian besar remaja memiliki konsep diri yang positif. Hasil uji Rank Spearmen menunjukan nilai p=0,001 dengan r =+0,342 berarti menunjukkan kekuatan hubungan antara kedua variabel rendah dengan arah hubungan yang positif. Kesimpulan: Pola asuh orang tua yang efektif atau demokratis pada remaja membantu remaja tersebut dalam perkembangan konsep dirinya yang lebih positif. Oleh karena itu pihak sekolah tetap bekerjasama dengan orang tua dalam membantu mendidik dan mengarahkan remaja, dan tetap menjalankan program sekolah terkait dengan pemberian edukasi dan pengarahan kepada orang tua dalam memberikan pola asuh terhadap anak. Kata Kunci: pola asuh orang tua, konsep diri, remaja