Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak Usia PAUD Sinawang, Gabriel Wanda; Teju, Selly Omega Dila; Prasanti, Anastasia Nimas
Patria : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat SPECIAL ISSUE - SENDIMAS IX
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/patria.v1i1.12730

Abstract

Abstrak: Karies gigi adalah salah satu permasalahan yang masih sering ditemukan pada anak usia dini. Pemberdayaan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia dini sangat penting dan membutuhkan kerja sama orang tua dan tenaga kesehatan dalam proses belajar menyikat gigi. TK Among Siswa merupakan salah satu tempat pendidikan anak usia PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berlokasi di Surabaya.  Tujuan pemberian edukasi praktik perawatan gigi dan mulut pada anak usia PAUD diharapkan menjadi bekal pengetahuan untuk dapat diterapkan selama proses pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini terutama dalam peningkatan kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan pemberian edukasi kesehatan gigi dan mulut dilakukan melalui praktik demonstrasi menggosok gigi. Hasil dari kegiatan pemberian edukasi dengan metode demonstrasi, menghasilkan peningkatan pengetahuan dan tindakan siswa dalam melakukan tahapan menggosok gigi dengan baik dan benar. Para siswa antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan edukasi dan demonstrasi menggosok gigi dan mulut. 
Implementasi Efektifitas Pelvic Floor Exercise Untuk Menurunkan Frekuensi Berkemih Pada Lansia Dila Teju, Selly Omega; Sinawang, Gabriel Wanda; Prasanto, Anastasia Nimas
Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Vol 2, No 2: August 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/ljpmt.v2i2.21249

Abstract

Pelvic floor exercise in the elderly plays a crucial role as a simple intervention that can be independently performed at home, aiming to address the issue of increased urinary frequency due to the decline in musculoskeletal and urinary physiological functions caused by the weakening of the sphincter muscles. In this effort, the activity aims to raise awareness about the importance of pelvic floor muscle exercises to reduce urinary frequency and the risk of urinary incontinence in the elderly. The implementation of this activity focuses on the area of the Healthy Elderly Integrated Service Post (Posyandu Lansia Sehat), with the goal of directly involving the elderly in maintaining their health quality. Community service projects employ a participatory approach through lectures, debates, demonstrations, and direct re-demonstrations to expand older people's understanding of pelvic floor exercises. One method for analyzing and assessing the degree of knowledge among older people is questionnaires. Conclusion community service activities carried out in the Jelidro community regarding pelvic floor exercise to reduce urinary frequency in older people can be understood by the percentage of 74% of questionnaire results. It can be done independently at home to maintain the physiological function of the pelvic muscle.
Pendidikan Kesehatan CTPS Pada Anak PAUD Di PAUD Terpadu Kemuning RW 07 Kedungdoro Sinawang, Gabriel Wanda
Patria : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2: September 2025
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/patria.v7i2.13392

Abstract

Pemberdayaan kebiasan kebersihan mencuci tangan pada anak usia dini menjadi upaya pencegahan penyebaran penyakit. Pemberian edukasi praktik cara mencuci tangan yang benar ini diharapkan menjadi bekal pengetahuan untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam upaya pencegahan penyakit. Kegiatan pemberian edukasi CTPS melalui praktik demonstrasi dilakukan di PAUD Kemuning RW 07 Kedungdoro Surabaya. Tujuan proses Pendidikan Kesehatan alam pengabdian Masyarakat ini adalah memberikan edukasi dan praktik CTPS yang benar. Metode pelaksanaan kegiatan ini menggunakan media video untuk proses pemberian edukasi dan dilanjutkan dengan demonstrasi tahapan kebersihan tangan yang baik dan benar. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebelum diberikan edukasi CTPS dari 31 anak PAUD 16 anak (52%) memiliki pengetahuan baik, 11 anak (35% memiliki pengetahuan kurang, dan 4 anak (13%) memiliki pengetahuan cukup. Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan CTPS, tanya jawab dan praktik, dari 31 anak PAUD, 31 (100%) dapat melakukan praktik cuci tangan yang benar. 
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Konsep Diri Pada Remaja Ronga, Klarisa; Widianingtyas, Sisilia Indriasari; Sinawang, Gabriel Wanda
JURNAL NERS LENTERA Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/ners.v13i1.7300

Abstract

Pendahuluan: Pola asuh orang tua dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan konsep diri anak khususnya remaja. Fenomena di SMPK Stella Maris ditemukan beberapa orang tua menerapkan pola asuh yang yang efektif seperti demokratis, namun ada juga orang tua menerapkan pola asuh permisif dan otoriter sehingga beberapa anak memiliki konsep diri rendah. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan konsep diri pada remaja. Metode: Jumlah sampel sebanyak 84 orang yang memenuhi kriteria inklusi, dari 108 orang. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan menggunakan teknik proposional random sampling. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner PAQ (parental authority questionnaire) dan TSCS (tennesse self concept scale). Hasil: Hasil analisis statistik didapatkan sebanyak 66% responden menerima pola asuh demokratis, sebanyak 32% responden menerima pola asuh permisif, dan sebanyak 2% responden menerima pola asuh otoriter. Sebagian besar remaja memiliki konsep diri yang positif. Hasil uji Rank Spearmen menunjukan nilai p=0,001 dengan r =+0,342 berarti menunjukkan kekuatan hubungan antara kedua variabel rendah dengan arah hubungan yang positif. Kesimpulan: Pola asuh orang tua yang efektif atau demokratis pada remaja membantu remaja tersebut dalam perkembangan konsep dirinya yang lebih positif. Oleh karena itu pihak sekolah tetap bekerjasama dengan orang tua dalam membantu mendidik dan mengarahkan remaja, dan tetap menjalankan program sekolah terkait dengan pemberian edukasi dan pengarahan kepada orang tua dalam memberikan pola asuh terhadap anak. Kata Kunci: pola asuh orang tua, konsep diri, remaja  
Dukungan Keluarga pada Lansia Penderita Hipertensi di RW 06 Kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo Surabaya : Bahasa Indonesia Lestari, Kotsasi Cahya; Widianingtyas, Sisilia Indriasari; Sinawang, Gabriel Wanda
JURNAL NERS LENTERA Vol. 13 No. 2 (2025): JURNAL NERS LENTERA
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/ners.v13i2.7668

Abstract

Pendahuluan: Dukungan keluarga dibutuhkan lansia penderita hipertensi dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari sehingga dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan yang dijalani. Namun, fenomena yang terjadi pada lansia penderita hipertensi di RW 06 Kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo adalah lansia jarang diantar keluarga ke fasilitas kesehatan ataupun posyandu karena adanya kesibukan dari anggota keluarganya, keluarga membiarkan lansia minum obat sendiri dan jarang diingatkan untuk minum obat. Tujuan Penelitian: mengidentifikasi gambaran dukungan keluarga pada pada lansia penderita hipertensi di RW 06 Kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo Surabaya Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan variabel penelitian dukungan keluarga. Populasi pada penelitian ini yaitu lansia sebanyak 38 responden dengan menggunakan Teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah FSS (Family Support Scale). Analisa statistik menggunakan ASDPP. Hasil: sebagian besar 80% (30) lansia mendapatkan dukungan baik. Kesimpulan: Sebagian besar (80%) responden mendapatkan dukungan keluarga yang baik di RW 06 Kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo Surabaya. Kata kunci: Dukungan keluarga, Hipertensi, Lansia
Hubungan Perilaku Makan dan Aktifitas Fisik dengan Status Gizi Anak Usia Sekolah Purnama, Ni Luh Agustini; Sinawang, Gabriel Wanda; Ekawati, Nora
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 7 (2024): Volume 4 Nomor 7 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i7.14643

Abstract

ABSTRACT Children's eating behavior can influence the adequacy of their food intake, which will have an impact on nutritional status. Apart from eating behavior, physical activity also influences the nutritional status of school children. The physical activity of school children is something that must be considered because school-aged children experience rapid growth and development and can change their physical condition. The purpose of this study is to determine the connection between school-aged children's eating habits, physical activity, and nutritional status. A cross-sectional research design was used. The research subjects were 36 students at SD Pakis Gelora Surabaya who met the inclusion criteria. The Children's Eating Behavior Questionnairec (CEBQ) was used to measure eating behavior. With the help of the Physical Activity Questionnaire for Children (PAQ-C), physical activity was assessed. Status assessment used the BMI/U Z-score indicator. The results of the Spearman Rank analysis showed that there was a moderately strong positive correlation between eating behavior and the nutritional status of school-age children (p=0.0001, correlation coefficient=0.634). Physical activity and nutritional status were significantly negatively related (p= 0.001 correlation coefficient -0.523). It can be concluded that children who increasingly like to eat have an increasing nutritional status and vice versa, children who do not like eating have an increasingly decreasing nutritional status. The more physical activity a child increases, the more their nutritional status decreases, and vice versa, children who do not do much physical activity have an increasing nutritional status. Keywords: Eating Behavior, Physical Activity, Nutritional Status, School Age  ABSTRAK Perilaku makan dapat memengaruhi kecukupan asupan nutrisi yang berdampak terhadap kondisi gizi anak. Selain perilaku makan aktifitas fisik juga memengaruhi kondisi gizi anak sekolah. Aktifitas fisik anak sekolah adalah hal yang harus diperhatikan karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada anak sekolah yang berdampak pada perubahan kondisi fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara perilaku makan, aktifitas fisik dengan status gizi anak usia sekolah. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Subjek penelitian sebanyak 36 siswa di SD Pakis Gelora Surabaya yang memenuhi kriteria inklusi. Perilaku makan diukur dengan menggunakan Children’s Eating Behavior Questionnaire (CEBQ. Aktifitas fisik diukur menggunakan instrumen Physical Activity Questionnaire For Children (PAQ-C). Penilaian status menggunakan indikator Z-skor IMT/U. Hasil analisis Rank Spearman menunjukkan terdapat korelasi yang signifikat positif dengan kekuatan sedang perilaku makan dengan status gizi anak usia sekolah (p=0.0001, koefisen korelasi=0.634). Aktifitas fisik dan status gizi signifikan berhubungan negative (p= 0.001 koefisen korelasi -0.523). Dapat disimpulkan bahwa anak yang semakin suka makan memiliki status gizi yang semakin meningkat begitu pula sebaliknya anak yang tidak suka makan memiliki status gizi yang semakin menurun. Semakin meningkat aktifitas fisik yang dilakukan anak semakin menurun status gizinya begitu pula sebaliknya anak yang tidak banyak melalakukan aktifitas fisik memiliki status gizi yang semakin meningkat Kata Kunci: Perilaku Makan, Aktifitas Fisik, Status Gizi, Usia Sekolah
Pelatihan tentang Upaya Pencegahan Keputihan Pada Remaja Putri di SMP Hang Tuah 1 Surabaya Purnama, Ni Luh Agustini; Sinawang, Gabriel Wanda; Ekawati, Nora
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.18213

Abstract

ABSTRAK Keputihan merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang perlu mendapat perhatian khusus. Remaja putri penting merawat genetalia secara tepat sejak dini untuk mengurangi resiko keputihan. Masalah terkait perilaku pencegahan keputihan dialami pada siswi SMP Hang Tuah 1 Surabaya dimana sebagian besar siswi mengalami keputihan dan beberapa siswi memiliki perilaku pencegahan keputihan yang tidak tepat. Hal ini didukung dengan informasi dari pihak sekolah bahwa para siswi belum pernah mendapatkan edukasi tentang pencegahan keputihan.  Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan tentang upaya pencegahan keputihan pada remaja putri di SMP Hang Tuah 1 Surabaya sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesehatan sistem reproduksi remaja putri.Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pendidikan kesehatan menggunakan media pop up book dilanjutkan pendampingan selama 4 minggu. Kegiatan diikuti sebayak 45 siswi remaja di SMP Hang Tuah 1 Surabaya. Remaja sangat antusias mengikuti kegiatan palatihan ini karena merasa hal itu bermanfaat bagi dirinya untuk menjaga kesehatan reproduksi.  Berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan ada peningkatan pengetahuan remaja putri tentang pencegahan keputihan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Terjadi peningkatan perilaku kategori baik dalam pencegahan keputihan jika dibandingkan dengan sebelum pendidikan kesehatan. Pelatihan efektif meningkatakan pengetahuan dan perilaku pencegahan keputihan pada remaja putri. Kata Kunci: Pelatihan, Pencegahan Keputihan, Remaja  ABSTRACT Leucorrhea is one of the reproductive health problems that needs special attention. It is important for young women to take care of their genitalia properly from an early age to reduce the risk of leucorrhea. Problems related to leucorrhea prevention behavior are also experienced by female students at SMP Hang Tuah 1 Surabaya. This is supported by information from the school that the female students have never received education on leucorrhea prevention. The purpose of this community service is to provide training on efforts to prevent leucorrhea in young women at SMP Hang Tuah 1 Surabaya so that it is expected to improve the health of the female reproductive system. Community service activities through health education with pop-up book media followed by mentoring for 4 weeks. The activity was attended by 45 female students at SMP Hang Tuah 1 Surabaya. This community service activity can be carried out well. Because they thought the activity would help them maintain their reproductive health, the teenagers were very excited to participate.Based on the results of the pre-test and post-test evaluations, it shows that there is an increase in the knowledge of young women about preventing vaginal discharge. There is an increase in good category behavior in preventing vaginal discharge when compared to before health education. Effective training increases knowledge and behavior in preventing vaginal discharge in young women Keywords: Training, Leucorrhea Prevention, Adolescents