Materi geografi merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur yang sangat berkaitan dengan penerapan berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah. Guru geografi di SMA Negeri 11 Banda Aceh masih belum menerapkan model pembelajaran yang berkaitan dalam berpikir kritis dalam pemecahan masalah. Oleh sebab itu, diperlukan adanya penerapan model CORE untuk berfokus pada siswa dalam berpikir kritis untuk memecahkan masalah.Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, dan Extending) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA Negeri 11 Banda Aceh. Maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, dan Extending) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA Negeri 11 Banda Aceh.Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Populasi pada penelitian ini berjumlah 24 siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Banda Aceh. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan tes esai. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan nilai rata-rata pre-test = 53,42 dan nilai rata-rata post-test = 75,12 dengan uji-t diperoleh t tabel = 2,01 dan t hitung = 11,87. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel diketahui bahwa t hitung t tabel sehingga Ha diterima. Oleh karena itu, menunjukkan bahwa model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, dan Extending) berpengaruh terhadap berpikir kritis pada siswa SMA Negeri 11 Banda Aceh.Kata Kunci:Pengaruh,CORE, Berfikir Kritis