Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Budaya Twitter yang Relatif dan Emosional Sebuah Refleksi atas Budaya Sekuler Mahasiswa Indonesia Tumanggor, Ludgerius Maruli Nugroho; Tumanggor, Raja Oloan
ARMADA : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 5 (2024): ARMADA : Jurnal Penelitian Multidisplin, Mei 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/armada.v2i5.1329

Abstract

Penelitian ini memaparkan situasi mahasiswa Indonesia yang cenderung menganut budaya sekuler dengan karakteristik relativisme dan emosionalisme. Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis pada studi literatur diperoleh hasil bahwa budaya sekuler yang dianut oleh para mahasiswa tampak menonjol dalam platform Twitter yang kerap digunakan dalam mengungkapkan gagasannya. Hasilnya adalah mereka kerap mengemukakan gagasan yang lebih mengandalkan pada perasaan dan opini belaka tanpa didasari oleh pemikiran kritis dan logis. Untuk itu para mahasiswa perlu lebih melatih logika dan berpikir kritis sebelum mengemukakan pendapat dan pengambilan keputusan, sehingga mereka tidak jatuh dalam kesalahan dan kesesatan.
Analisis Perbandingan Sistem Parlemen di Pemerintahan Federal Australia dan Jerman dalam Penanganan Pandemi Covid-19 Tumanggor, Ludgerius Maruli Nugroho; Zikrina, Aliyya; Erfaryndra, Flariska; Tumanggor, Raja Oloan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11017

Abstract

Studi ini menganalisis perbandingan sistem parlemen antara pemerintahan federal Australia dan Jerman dalam menangani pandemi Covid-19. Terdapat perbedaan antara sistem parlemen Australia dan Jerman dalam menangani pandemi Covid-19 yang mendunia. Perbedaan yang hadir dapat dibuktikan dengan teori asimetri yang dijelaskan oleh Tarlton mengenai adanya distribusi kekuasaan yang tidak merata di antara unit-unit politik yang menjadi sasaran utama di parlemen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kepustakaan dan diperoleh hasil bahwa dalam suatu negara dengan sistem pemerintahan federal seperti Australia dan Jerman dibutuhkan optimalisasi dominasi kekuasaan ketika menangani kasus darurat yang terjadi, seperti Covid-19. Adanya dominasi kekuasaan yang timpang mempengaruhi fleksibilitas parlemen dalam mengambil sebuah keputusan. Hal tersebut juga berpengaruh besar terhadap efektivitas kebijakan yang diterapkan seperti dari durasi pengesahan dan efek atas pengaplikasian kebijakan. Selain itu, hal ini juga mempengaruhi tingkat demokrasi di sebuah negara.