Kurangnya pengetahuan lansia, dukungan keluarga bahkan sarana posyandu yang tidak memadai menjadi masalah ketidakaktifan lansia berkunjung ke posyandu. Studi pendahuluan mengatakan lansia tidak mengetahui tentang tujuan dan manfaat posyandu lansia bahkan anggota keluarga tidak pernah mengantarkan lansia ke posyandu lansia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pengetahuan, dukungan keluarga dan sarana dengan keaktifan lanjut usia mengikuti kegiatan posyandu lansia di desa Bungin wilayah Puskesmas Bungin. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan desain observasional analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di desa Bungin, wilayah Puskesmas Bungin sebanyak 50 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan berhubungan dengan keaktifan lanjut usia mengikuti kegiatan posyandu lansia dimana tingkat signifikansi 0,000 ≤ α = 0,05. Dukungan keluarga berhubungan dengan keaktifan lanjut usia mengikuti kegiatan posyandu lansia dimana tingkat signifikansi 0,000 ≤ α = 0,05. Sarana berhubungan dengan keaktifan lanjut usia mengikuti kegiatan posyandu lansia dimana tingkat signifikansi 0,000 ≤ α = 0,05. Simpulannya adalah ada hubungan antara pengetahuan, dukungan keluarga dan sarana dengan keaktifan lanjut usia mengikuti kegiatan posyandu lansia di desa Bungin, wilayah Puskesmas Bungin. Saran bagi keluarga untuk dapat meningkatkan dukungannya bagi lansia agar lansia semakin aktif mengikuti kegiatan posyandu. Bagi puskesmas diharapkan untuk memotivasi dan mengarahkan keluarga lansia untuk mendukung lansia mengikuti kegiatan posyandu serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di posyandu lansia.