Tea is a widely popular beverage around the world and has become part of many people daily routines. Although it offers various health benefits, tea also contains tannins, compounds that can inhibit the body's ability to absorb iron. The aim of study to examine the relationship between tea drinking habits and the incidence of anemia among pregnant women in the working area of the Dungaliyo Community Health Center. The study was quantitative study employed a cross-sectional approach, in which the independent and dependent variables were measured and observed at the same time. The sample size was determined using the Slovin formula, with a purposive sampling technique, resulting in 74 pregnant women as participants. The results of the study indicated that the respondents were 41 (55.4%) categorized as having good tea drinking habits, while 33 (44.6%) had poor habits. In terms of anemia incidence, 41 respondents (55.4%) did not experience anemia, whereas 33 (44.6%) having anemia. Bivariate analysis showed a significant association between tea drinking habits and the incidence of anemia in pregnant women (p-value < 0.005). the conclusion was a significant association between tea drinking habits and the incidence of anemia among pregnant women. Teh adalah minuman yang sangat populer di seluruh dunia dan sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari banyak orang. Meskipun teh memiliki banyak manfaat, namum minuman teh mengandung tanin yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan minum teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus slovin dengan teknik pengambilan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi responden yang memiliki kebiasaan minum teh pada kategori baik sebanyak 41 responden (55.4%) dan tidak baik sebanyak 33 responden (44.6%). Identifikasi responden kejadian anemia pada ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Dungaliyo Kabupaten Gorontalo yaitu jumlah terbanyak pada kategori yang tidak mengalami anemia sebanyak 41 responden (55.4%) dan yang sedikit pada kategori mengalami anemia sebanyak 33 responden (44.6%). Berdasarkan hasil analisa uji bivariat menunjukkan bahwa kebiasaan minum teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil (nilai p-value <0,005). Dapat disimpulan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan minum teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil.