Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Ketersediaan Sarana dengan Pengelolaan Sampah Penghuni Kost di Dusun 1, Desa Penfui Timur Maria Frasiska Lose Labamaking; Soni Doke; Cathrin Wea Djogo Geghi
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2025): Oktober 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v4i4.6261

Abstract

Waste is one of the environmental health problems that remains a major challenge in various regions. Population growth and changes in consumption patterns have led to increasing waste volumes, while suboptimal waste management has led to environmental pollution, aesthetic disturbances, and the risk of environmental-based diseases such as diarrhea, dengue fever, and skin infections. This waste problem becomes increasingly important when associated with the lifestyle of boarding house residents who generally have limited space, facilities, and time to carry out optimal waste management. This study aims to analyze the relationship between knowledge, attitudes, and availability of facilities with waste management of boarding house residents. The study was conducted in Hamlet 1, Penfui Timur Village, Kupang Tengah District, Kupang Regency and was carried out on May 12-June 12, 2025. The research design used in this study was an analytical survey with a cross-sectional study design approach. The study population was boarding house residents in Hamlet 1, Penfui Timur Village with a total sample of 100 people. The collected data were analyzed using the chi-square test. The results of the bivariate analysis showed that there was no relationship between knowledge and waste management (p-value = 0.687), there was a relationship between attitudes and waste management (p-value = 0.046), and there was also no relationship between the availability of infrastructure and waste management (p-value = 0.345) of boarding house residents.
Studi Paparan Asap Dan Keluhan Sistem Pernapasan Pada Pemasak Garam Yang Menggunakan Bahan Bakar Kayu Di Desa Oebelo Tnunay, Erwin Benyamin; Agus Setyobudi; Cathrin Wea Djogo Geghi; Marylin Susanti Junias
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Yatsi Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v14i1.590

Abstract

Tempat kerja merupakan tempat orang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri atau keluarga sehari-hari yang sebagian waktu dihabiskan untuk bekerja. Setiap tempat kerja punya potensi bahaya bagi pekerja sehingga menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja. Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang diakibatkan oleh pekerja dan atau lingkungan kerja, salah satunya gangguan fungsi paru atau gangguan pernapasan akibat asap dan debu di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui paparan asap dan keluhan sistem pernapasan pada pemasak garam yang menggunakan bahan bakar kayu di Desa Oebelo Kecamatan Kupang tengah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sampel penelitian ini berjumlah 34 responden, dengan teknik pengambilan sampel yakni Accidental Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan responden yang paling muda 29 tahun dan paling tua 75 tahun, paling banyak 45-50 tahun. Responden yang paling banyak adalah laki-laki yakni berjumlah 22 orang dengan persentase sebesar 64,7 %. Responden yang paling baru 4 tahun dan paling lama 40 tahun, paling banyak 11-20 tahun. Jumlah responden paling banyak adalah yang merokok yakni berjumlah 20 orang dengan persentase 58,8 %. Kadar konsentrasi asap tertinggi terdapat pada siang dengan konsentrasi 0,42 mg/m3. Responden dengan durasi paparan paling cepat adalah durasi 15 menit, sedangkan durasi paparan paling lama adalh durasi 30 menit, dengan rata-rata durasi paparan paling banyak adalah 20 menit. Responden yang paling banyak adalah yang mengalami gangguan pernapasan dengan persentase 61,8 %. Diharapkan agar pemasak garam memakai masker saat melakukan pekerjaan pemasakan garam dan kurangi ataupun hilangkan kebiasaan merokok terutama saat bekerja