Penelitian ini membahas implementasi pembinaan kemandirian melalui program coco shade di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Bandar Lampung sebagai upaya meningkatkan keterampilan kerja narapidana. Latar belakang penelitian berangkat dari pentingnya pembinaan pemasyarakatan tidak hanya sebatas pembinaan kepribadian, tetapi juga kemandirian agar narapidana siap kembali ke masyarakat. Program coco shade dipilih karena memanfaatkan sabut kelapa yang memiliki nilai ekonomis tinggi serta prospek pasar yang luas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara dengan petugas dan narapidana peserta, observasi lapangan, serta studi dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembinaan coco shade berjalan melalui kerja sama antara lapas dan pihak ketiga, yakni PT. Agri Lestari Nusantara, yang menyediakan bahan baku, pelatihan, serta instruksi teknis. Program ini mampu meningkatkan keterampilan dasar, teknis, interpersonal, serta problem solving narapidana. Namun, masih terdapat kendala berupa rendahnya motivasi narapidana, terbatasnya pengawasan petugas, dan kurangnya variasi pelatihan lanjutan. Secara keseluruhan, pembinaan coco shade berperan signifikan dalam memberikan bekal kemandirian dan kesiapan reintegrasi sosial bagi narapidana setelah bebas.