Shahab, Mustafa Kamil
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Conjungtival Autograft (CAG) sebagai Terapi Pterigium Stadium III pada Individu dengan Risiko Paparan UV Tinggi Azzahra, Sabna; Shahab, Mustafa Kamil; Indriawati, Atiek
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 8, No 4 (2025): Oktober, Social Issues and Problems in Society
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v8i4.49880

Abstract

Pterigium adalah pertumbuhan fibrovaskular pada jaringan sub konjungtiva yang berbentuk segitiga lalu menyentuh kornea di fisura palpebra medial dan lateral. Pterigium adalah kondisi degeneratif kronis dengan penyebab yang tidak diketahui, sering ditemukan pada individu yang tinggal di daerah panas dan kering. Kondisi ini lebih sering terjadi pada lansia dan pria dibandingkan wanita, terutama karena menghabiskan waktu lama di luar ruangan. Tindakan operasi merupakan pilihan utama saat ini. Beberapa teknik operasi telah berkembang dan dapat dilakukan untuk menangani kasus pterigium. Teknik operasi laporan kasus ini menggunakan conjungtival autograft.Deskripsi kasus : Seorang pasien laki-laki, berusia 47 tahun, bekerja sebagai Polri datang ke Poliklinik Mata RS Bhayangkara TK. I dengan keluhan adanya selaput seperti daging yang tumbuh pada mata kiri sejak enam tahun yang lalu. Selaput tersebut awalnya kecil, namun secara perlahan membesar, meskipun pasien tidak mengetahui secara pasti kapan pertumbuhannya mulai. Keluhan disertai rasa mengganjal pada mata kiri, disertai keluarnya air mata dan rasa gatal yang dirasakan semakin memberat dalam tiga bulan terakhir. Pasien didiagnosis pterigium stadium III kemudian dilakukan operasi conjungtival autograft. Kesimpulan : Teknik operasi conjungtival autograft merupakan salah satu pilihan operasi pada kasus pterigium. Hasil yang didapat setelah operasi ini cukup memuaskan. Prognosis pada kasus ini adalah ad bonam. Karena setelah dilakukan tindakan tersebut, pasien hanya merasakan rasa tidak nyaman, tetapi pasien tetap diinformasikan tentang kemungkinan komplikasi ataupun kekambuhan yang dapat terjadi.