Abstract This study aims to explore ways to efficiently use artificial intelligence (AI) features to improve mathematics and science literacy in elementary school students. In addition, this study also seeks to find the advantages, constraints, and strategies for implementing AI in an adaptive and sustainable learning process. The method applied in this study is descriptive qualitative based on literature reviews and case studies. The author reviews various scientific literature, reports from international education institutions (such as OECD and UNESCO), and the actual application of AI in the context of elementary schools, both in Indonesia and in other countries. This study also applies a comparative approach to assess the extent to which AI technology is effective in strengthening students' basic competencies in mathematics and science. The results of the study indicate that the application of AI features, such as customized learning, automatic feedback, and learning analysis, can improve students' conceptual understanding, learning motivation, and problem-solving abilities. A case study conducted at MI AR Rahman Rawakalong shows that the adoption of an AI-based educational platform has contributed to improved scores in academic evaluations as well as student engagement in mathematics and science subjects. However, the findings also indicate that there is a need to improve teacher capacity and digital infrastructure support for long-term implementation to be successful. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi cara-cara penggunaan fitur-fitur kecerdasan buatan (AI) secara efisien dalam memperbaiki literasi matematika dan sains pada murid sekolah dasar. Selain itu, studi ini juga berusaha untuk menemukan keuntungan, hambatan, serta strategi penerapan AI dalam proses belajar yang adaptif dan berkelanjutan. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang didasarkan pada kajian pustaka dan studi kasus. Penulis mengkaji berbagai literatur ilmiah, laporan dari lembaga pendidikan internasional (seperti OECD dan UNESCO), serta penerapan AI yang sebenarnya dalam konteks sekolah dasar, baik di Indonesia maupun di negara lain. Penelitian ini juga menerapkan pendekatan perbandingan untuk menilai sejauh mana teknologi AI efektif dalam memperkuat kompetensi dasar siswa di bidang matematika dan sains. Sampel penelitian meliputi sejumlah guru dan kepala sekolah yang terlibat dalam penerapan AI, diwawancarai secara semi-terstruktur. Selain itu, digunakan data hasil belajar siswa yang terlibat dalam intervensi AI sebagai sampel kuantitatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan fitur AI terbukti efektif meningkatkan rata-rata skor literasi matematika sebesar 18% dan sains sebesar 14%, sekaligus memperkuat motivasi belajar siswa, meskipun keberhasilan jangka panjang sangat bergantung pada penguatan infrastruktur digital dan pelatihan guru. Kasus studi yang dilakukan di MI AR Rahman Rawakalong menunjukkan bahwa pengadopsian platform pendidikan berbasis AI telah berkontribusi pada peningkatan nilai dalam evaluasi akademik serta keterlibatan siswa dalam mata pelajaran matematika dan sains. Namun, temuan juga menunjukkan bahwa ada kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas guru dan dukungan infrastruktur digital agar penerapan jangka panjang dapat berhasil.