Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumurgung Kabupaten Tuban Haura Ilma Nafi’a; Wahyuningsih Triana Nugraheni; Wahyu Tri Ningsih; Yasin Wahyurianto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Kusta merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium laprae. Penyakit Kusta menyerang saraf tepi/perifer, kemudian kulit, dan juga dapat menyerang organ tubuh lainnya seperti mata, mukosa saluran nafas, otot, tulang dan terkadang testis. Penyakit kusta selain mengganggu Kesehatan dapat juga mengganggu kesejahteraan penderita dikarenakan stigma Masyarakat yang buruk terhadap penyakit kusta. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui “Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Sumurgung”. Desain penelitian yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di RW 2 dan RW 6 Desa Ngimbang Wilayah Kerja Puskesmas Sumurgung Kabupaten Tuban dengan sejumlah 240 KK. Dengan Teknik Sampling sejumlah 150 KK. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Kusta. Penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan masyarakat di Desa Ngimbang Wilayah Kerja Puskesmas Sumurgung terbanyak memiliki Tingkat pengetahuan cukup yaitu 74 orang (49%) dan hanya sebagian kecil yang berpengetahuan kurang yaitu 25 orang (17%). Pengetahuan mengenai penyakit kusta harus dimiliki dengan baik oleh masyarakat karena pengetahuan tersebut sangat bermanfaat untuk sikap positif masyarakat kepada penderita kusta. karena dengan adanya pandangan positif masyarakat, penderita kusta tidak perlu takut akan dijauhi oleh masyarakat dan bisa menjalani pengobatan secara maksimal.
BAKSOR (Bakso Kelor) Inovasi Makanan Sehat Pencegah Anemia Pada Remaja Putri di Kecamatan Tuban Haura Ilma Nafi’a; Nadya Khoirun Nisa; Kema Azzahra; Khoirunnisa; Lutfatul Khoiriyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia adalah keadaan dimana terjadi penurunan jumlah masa eritrosit yang ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin (Kulsum, 2020). Remaja putri kehilangan banyak darah dikarenakan menstruasi yang datang setiap bulannya, sehingga berpotensi mengalami anemia. Pada saat menstruasi banyak zat besi yang dikeluarkan, sehingga disarankan untuk makan sayuran hijau yang mengandung kaya akan zat besi. Berdasarkan data survei, dari 10 remaja putri di Kecamatan Tuban didapatkan hasil bahwa 9 dari 10 remaja memilih lebih suka pada makanan dengan olahan rendah bahkan tanpa sayur seperti pentol, cilok, batagor, cimol, cirambay, mi instan dan masih banyak lagi. Rata-rata mereka mengatakan bahwa olahan makanan sayur hijau lebih membuat mereka bosan dan tidak menarik dari segi rasa. Oleh karena itu, penulis mencoba menghadirkan suatu alternatif lain dalam mengolah sayur daun kelor, yaitu inovasi BAKSOR (Bakso Kelor) sebagai alternatif makanan sehat sekaligus inovasi produk olahan daun kelor sebagai pencegah anemia dan pendukung program gizi seimbang.