Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Terapi Progressive Muscle Relaxation Dan Terapi Musik Intrumental Untuk Menurukan Kecemasan Terhadap Korban Bullying Di SDN Muneng Leres III Kabupaten Probolinggo Ahmad Fitrah Firdaus; Widya Addiarto; Dodik Hartono
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i4.1672

Abstract

Tindakan bullying berakibat buruk bagi korban, saksi, dan bagi pelakunya sendiri. Bahkan efeknya membekas sampai si anak telah menjadi dewasa. Dampak buruk yang dapat terjadi pada anak yang menjadi korban bullying yakni kecemasanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi Progressive Muscle Relaxation dan Terapi Musik Instrumental untuk menurunkan kecemasaan terhadap korban Bullying. Jenis penelitian ini pra eksperimental dengan pendekatan one group pre post test design. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Juli 2024 dengan jumlah sampel 30 responden, dengan tekhnik proposive sampling Instrument penelitian menggunakan Kuesioner. Dan analisa data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kecemasan sebelum dilakukan terapi progressive muscle relaxation dapatkan nilai tingkat kecemasan sedang yaitu 8 responden (53,3%), tingkat kecemasan setelah dilakukan terapi progressive muscle relaxtion tidak ada kecemasaan yaitu 15 responden (100%), dan tingkat kecemasan sebelum dilakukan terapi music Instrumental dapatkan nilai tingkat kecemasan sedang yaitu 10 responden (66,7), tingkat kecemasan setelah dilakukan terapi music instrumental tidak ada kecemasaan yaitu 15 responden (100%) hasil uji analisis mengunakan Wilcoxon ada pengaruh Terapi Progressive Muscle Relaxation Dan Terapi Musik Instrumental Di SDN Muneng Leres III Kabupaten Probolinggo dengan nilai r -valeu 0,001 α 0,005. Terapi Progressive Muscle Relaxation dan Terapi Musik Instrumental merupakan program yang dapat diterapkan pada korban bullying yang mengalami Kecemasan. Diharapkan responden dapat mengaplikasikan setiap gerakan yang telah dilakukan bersama konselor.