Gandini, Aulia Intan
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SEBARAN DAN KLASIFIKASI URBAN HEAT ISLAND DI KOTA PONTIANAK Gandini, Aulia Intan; Wulandari, Agustiah; Nurhidayati, Ely
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 12, No 3 (2025): JeLAST Edisi Agustus 2025
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v12i3.97707

Abstract

Pesatnya perkembangan wilayah perkotaan seringkali menimbulkan berbagai persoalan lingkungan, salah satunya adalah fenomena Urban Heat Island (UHI). UHI terjadi ketika suhu udara dan permukaan di area perkotaan menjadi lebih tinggi dibandingkan kawasan sekitarnya, terutama akibat berkurangnya ruang hijau, meningkatnya aktivitas masyarakat, dan masifnya alih fungsi lahan menjadi kawasan terbangun. Kota Pontianak mengalami peningkatan suhu dalam dua dekade terakhir yang turut dipengaruhi oleh terbatasnya ruang terbuka hijau dan perubahan pola penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kerapatan vegetasi dan fenomena UHI di Kota Pontianak. Penelitian menggunakan pendekatan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik analisis spasial melalui penginderaan jauh. Data dikumpulkan melalui data primer dan sekunder melalui pengolahan citra dan pemetaan. Hasil analisis pada sebaran kategori UHI di Kota Pontianak menunjukkan bahwa pada indikasi awal fenomena UHI pada tahun 2014 luas wilayah yang terdampak sebesar 5.599,40 Ha atau 47%, dan mengalami peningkatan pada tahun 2024 sebanyak 5% sehingga kawasan yang terdampak memiliki luas 5.877,86 Ha dari luas Kota Pontianak. Sebaran kategori UHI pada tahun 2024 menunjukkan bahwa Kecamatan Pontianak Kota dan Kecamatan Pontianak Selatan terdampak paling luas dari adanya fenomena UHI. Hasil analisis pada tahun 2014-2024 menunjukkan bahwa perkembangan fenomena UHI berada pada pusat kota dengan tingkat kerapatan vegetasi yang lebih rendah dan memiliki lahan terbangun lebih tinggi, sehingga meningkatkan fenomena UHI yang terjadi di Kecamatan Pontianak Kota, Pontianak Barat, serta Pontianak Selatan.