Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TARI ZAPIN MELAYU Putri, Areefa Zahira; Nofiani, Julia; Saputri, Arliani; Ardiansyah, Muhammad; Maryamah
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 9 No. 2 (2025): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zapin Melayu, a prominent traditional Malay dance, stands as a vibrant embodiment of Malay cultural heritage in Southeast Asia. This article offers a comprehensive exploration of Zapin Melayu, delving into its multifaceted dimensions. Originating from Arab influences, particularly the Hadhramaut region, Zapin Melayu has evolved into a distinct Malay artistic expression, characterized by its lively tempo, intricate footwork, and graceful hand movements. Accompanied by traditional musical instruments such as the gambus, marwas, gendang, and biola, Zapin Melayu performances are rich in rhythm and melody. Beyond its aesthetic appeal, this dance holds profound cultural and social significance for Malay communities. It functions as a crucial marker of Malay identity, reflecting historical connections, social values, and communal unity. This article examines the historical trajectory of Zapin Melayu, tracing its development and adaptation across different Malay regions. It analyzes the choreographic elements, musical structures, and symbolic meanings embedded within the dance, highlighting its role in social gatherings, ceremonies, and cultural celebrations. Furthermore, the article discusses the contemporary status of Zapin Melayu, addressing efforts towards its preservation and promotion in the face of modernization and globalization. Ultimately, this study underscores the enduring importance of Zapin Melayu as a living heritage, continually contributing to the richness and diversity of Malay culture and artistic traditions. Abstrak Zapin Melayu, sebuah tarian tradisional Melayu yang terkemuka, berdiri sebagai perwujudan dinamis dari warisan budaya Melayu di Asia Tenggara. Artikel ini menawarkan eksplorasi komprehensif tentang Zapin Melayu, menggali dimensi-dimensinya yang beragam. Berasal dari pengaruh Arab, khususnya wilayah Hadhramaut, Zapin Melayu telah berkembang menjadi ekspresi seni Melayu yang khas, dicirikan oleh temponya yang hidup, gerakan kaki yang rumit, dan gerakan tangan yang anggun. Diiringi oleh alat musik tradisional seperti gambus, marwas, gendang, dan biola, pertunjukan Zapin Melayu kaya akan ritme dan melodi. Lebih dari sekadar daya tarik estetikanya, tarian ini memiliki signifikansi budaya dan sosial yang mendalam bagi masyarakat Melayu. Ia berfungsi sebagai penanda penting identitas Melayu, mencerminkan koneksi historis, nilai-nilai sosial, dan persatuan komunal. Artikel ini mengkaji lintasan sejarah Zapin Melayu, menelusuri perkembangan dan adaptasinya di berbagai wilayah Melayu. Artikel ini menganalisis elemen koreografi, struktur musik, dan makna simbolis yang tertanam dalam tarian, menyoroti perannya dalam pertemuan sosial, upacara, dan perayaan budaya. Lebih jauh, artikel ini membahas status kontemporer Zapin Melayu, membahas upaya pelestarian dan promosinya dalam menghadapi modernisasi dan globalisasi. Pada akhirnya, studi ini menekankan pentingnya Zapin Melayu yang berkelanjutan sebagai warisan hidup, yang terus menerus berkontribusi pada kekayaan dan keragaman budaya dan tradisi seni Melayu.
ANALISIS SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TARI ZAPIN MELAYU Putri, Areefa Zahira; Nofiani, Julia; Saputri, Arliani; Ardiansyah, Muhammad; Maryamah
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 9 No. 2 (2025): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zapin Melayu, a prominent traditional Malay dance, stands as a vibrant embodiment of Malay cultural heritage in Southeast Asia. This article offers a comprehensive exploration of Zapin Melayu, delving into its multifaceted dimensions. Originating from Arab influences, particularly the Hadhramaut region, Zapin Melayu has evolved into a distinct Malay artistic expression, characterized by its lively tempo, intricate footwork, and graceful hand movements. Accompanied by traditional musical instruments such as the gambus, marwas, gendang, and biola, Zapin Melayu performances are rich in rhythm and melody. Beyond its aesthetic appeal, this dance holds profound cultural and social significance for Malay communities. It functions as a crucial marker of Malay identity, reflecting historical connections, social values, and communal unity. This article examines the historical trajectory of Zapin Melayu, tracing its development and adaptation across different Malay regions. It analyzes the choreographic elements, musical structures, and symbolic meanings embedded within the dance, highlighting its role in social gatherings, ceremonies, and cultural celebrations. Furthermore, the article discusses the contemporary status of Zapin Melayu, addressing efforts towards its preservation and promotion in the face of modernization and globalization. Ultimately, this study underscores the enduring importance of Zapin Melayu as a living heritage, continually contributing to the richness and diversity of Malay culture and artistic traditions. Abstrak Zapin Melayu, sebuah tarian tradisional Melayu yang terkemuka, berdiri sebagai perwujudan dinamis dari warisan budaya Melayu di Asia Tenggara. Artikel ini menawarkan eksplorasi komprehensif tentang Zapin Melayu, menggali dimensi-dimensinya yang beragam. Berasal dari pengaruh Arab, khususnya wilayah Hadhramaut, Zapin Melayu telah berkembang menjadi ekspresi seni Melayu yang khas, dicirikan oleh temponya yang hidup, gerakan kaki yang rumit, dan gerakan tangan yang anggun. Diiringi oleh alat musik tradisional seperti gambus, marwas, gendang, dan biola, pertunjukan Zapin Melayu kaya akan ritme dan melodi. Lebih dari sekadar daya tarik estetikanya, tarian ini memiliki signifikansi budaya dan sosial yang mendalam bagi masyarakat Melayu. Ia berfungsi sebagai penanda penting identitas Melayu, mencerminkan koneksi historis, nilai-nilai sosial, dan persatuan komunal. Artikel ini mengkaji lintasan sejarah Zapin Melayu, menelusuri perkembangan dan adaptasinya di berbagai wilayah Melayu. Artikel ini menganalisis elemen koreografi, struktur musik, dan makna simbolis yang tertanam dalam tarian, menyoroti perannya dalam pertemuan sosial, upacara, dan perayaan budaya. Lebih jauh, artikel ini membahas status kontemporer Zapin Melayu, membahas upaya pelestarian dan promosinya dalam menghadapi modernisasi dan globalisasi. Pada akhirnya, studi ini menekankan pentingnya Zapin Melayu yang berkelanjutan sebagai warisan hidup, yang terus menerus berkontribusi pada kekayaan dan keragaman budaya dan tradisi seni Melayu.
Implementasi Kurikulum Merdeka di Tengah Keterbatasan Sarana Prasarana: Studi Kasus di SD Tulus Bakti Palembang Putri, Areefa Zahira; Ardiansyah, Muhamad; Satria, Indrian; Abdurrahmansyah, Abdurrahmansyah
Edukasi Tematik: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 6 No. 3 (2025): Edukasi Tematik: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar - Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/edukasitematik.v6i3.651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi Kurikulum Merdeka di SD Tulus Bakti Palembang dalam konteks keterbatasan sarana dan prasarana sekolah. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data melalui observasi proses pembelajaran, dokumentasi kondisi lingkungan sekolah, dan wawancara dengan guru serta kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Kurikulum Merdeka masih menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan ruang kelas, minimnya alat peraga, dan fasilitas teknologi yang belum memadai. Meskipun demikian, guru-guru mampu beradaptasi melalui penggunaan bahan ajar sederhana, kolaborasi antar tenaga pendidik, dan peningkatan keterlibatan orang tua dalam kegiatan belajar. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun implementasi Kurikulum Merdeka belum berjalan optimal, upaya adaptif guru berkontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran sekaligus mendukung pembentukan Profil Pelajar Pancasila.