Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang paling umum terjadi akibat postur tubuh yang tidak ergonomis, terutama pada pekerja administrasi yang banyak menghabiskan waktu dalam posisi duduk. Selain posisi duduk, distribusi lemak tubuh yang diukur melalui Waist Hip Ratio (WHR) juga diduga memiliki peran dalam meningkatkan risiko LBP. WHR mencerminkan distribusi lemak di daerah perut dan panggul, yang jika tidak seimbang, dapat menyebabkan beban berlebih pada tulang belakang. Di Indonesia, prevalensi LBP akibat pekerjaan diperkirakan berkisar antara 7,6% hingga 37%, dengan faktor risiko yang mencakup umur, indeks massa tubuh, pola duduk, serta durasi kerja. Tujuan Penelitian : Mengetahui Hubungan Waist Hip Ratio (WHR) dan posisi duduk terhadap kejadian Low Back Pain (LBP) pada karyawan administrasi di Universitas Malahayati Bandar Lampung Tahun 2025. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Hasil Penelitian : Mayoritas responden berjenis kelamin pria (54,8%), sedangkan wanita sebanyak (45,2%). WHR perempuan menunjukkan kategori obesitas sentral pada sebagian besar responden, sedangkan WHR laki-laki bervariasi. Posisi duduk sebagian besar tidak ergonomis. Berdasarkan uji statistik, ada keterkaitan bermakna antara WHR perempuan dan kejadian LBP (P<0,05), hubungan negatif sedang antara WHR laki-laki dan LBP, serta hubungan lemah dan tidak signifikan antara posisi duduk dan LBP (P>0,05). Kesimpulan : Penelitian ini membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara Waist Hip Ratio (WHR) pada karyawan perempuan dengan kejadian Low Back Pain (LBP) pada karyawan administrasi. Sementara itu, WHR pada karyawan laki-laki menunjukkan hubungan negatif dengan LBP, namun tidak signifikan secara statistik. Selain itu, posisi duduk tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan LBP, meskipun cenderung berkontribusi terhadap kejadiannya.