Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Ketahanan Mesin Sepeda Motor Empat Langkah dengan ECU Juken BRT dan Busi Iridium pada Bahan Bakar Bioetanol Arya Adhi Pratama; Wawan Purwanto; Toto Sugiarto; Hendra Dani Saputra
JTPVI: Jurnal Teknologi dan Pendidikan Vokasi Indonesia Vol. 3 No. 3 (2025): JTPVI: Jurnal Teknologi dan Pendidikan Vokasi Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jtpvi.v3i3.350

Abstract

Tingginya ketergantungan pada bahan bakar fosil di Indonesia mendorong eksplorasi energi alternatif yang lebih ramah lingkungan, salah satunya adalah bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan ECU programmable dan busi iridium dengan campuran bioetanol 30% dan pertalite 70% terhadap durability mesin sepeda motor empat langkah. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan tiga perlakuan: standar (tanpa modifikasi), perlakuan 1 (injection timing 350°, ignition timing 5°), dan perlakuan 2 (injection timing 350°, ignition timing 9°). Uji durability dilakukan selama 20, 40, dan 50 jam. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan 2 menghasilkan deposit karbon paling rendah, yakni 150 mg dengan volume 83 mm³, dibandingkan perlakuan standar sebesar 680 mg dan 378 mm³. Temuan ini menegaskan bahwa optimasi sistem pengapian dan pencampuran bahan bakar bioetanol mampu mengurangi pembentukan kerak karbon, meningkatkan efisiensi pembakaran, serta memperpanjang usia mesin. The heavy reliance on fossil fuels in Indonesia has accelerated the search for renewable and eco-friendly alternatives, such as bioethanol. This study aims to analyze the effect of using a programmable ECU and iridium spark plug with a 30% bioethanol–70% Pertalite fuel blend on the durability of four-stroke motorcycle engines. An experimental method was applied with three treatments: standard (no modification), treatment 1 (350° injection timing, 5° ignition timing), and treatment 2 (350° injection timing, 9° ignition timing). Durability tests were conducted for 20, 40, and 50 hours. The results indicate that treatment 2 produced the lowest carbon deposit, 150 mg with a volume of 83 mm³, compared to the standard treatment (680 mg and 378 mm³). These findings highlight that optimizing ignition timing and using bioethanol fuel blends can reduce carbon deposits, improve combustion efficiency, and extend engine lifespan.