Masalah kurang nafsu makan pada balita merupakan tantangan umum yang dapat berdampak pada pertumbuhan, perkembangan, dan status gizi anak. Salah satu pendekatan alami yang dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan adalah penggunaan bahan herbal seperti temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang mengandung kurkumin, serta madu yang kaya akan nutrisi dan energi. Kombinasi keduanya diyakini mampu merangsang sistem pencernaan dan meningkatkan selera makan secara alami. Untuk Mengetahui Hubungan Riwayat Kekurangan Energi Kronis Saat Hamil Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Desa Alai Wilayah Kerja Puskesmas Lembak Tahun 2025. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Riwayat Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan variabel dependennya adalah stunting. Besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin dari jumlah 110 ibu yang mempunyai balita berdasarkan data sekunder dari terdata Desa Alai Wilayah Kerja Puskesmas Lembak. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square, jika tidak memenuhi syarat maka akan dilanjutkan dengan uji fisher exact tes. Pada uji chy – square ini di dapatkan hasil P value 0,157 > 0,05 maka analisanya yaitu tidak adanya hubungan riwayat kekurangan energi kronis (KEK) saat hamil dengan kejadian stunting pada balita. Hasil perhitungan OR 0,357 yang artinya KEK saat hamil berpeluang kecil 0,357 kali stunting di bandingkan dengan tidak KEK (95% CI 0,083 – 1,540). Diharapkan agar memperkuat program intervensi gizi secara terpadu dan lintas sektor, termasuk mengoptimalkan program posyandu, PMT Bumil KEK, serta pemantauan tumbuh kembang balita secara berkala. Intervensi tidak boleh hanya difokuskan pada masa kehamilan, tetapi harus dilanjutkan hingga masa anak usia dini