Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai jumlah kasus DBD di kelurahan Maahas Februari 2019 – Juli 2024 sebanyak 11 kasus. Kelurahan Maahas merupakan salah satu wilayah yang sepanjang 4 tahun terakhir selalu memiliki kasus DBD. Tujuan kami adalah untuk mengetahui gambaran kepadatan larva nyamuk Aedes sp. di Kelurahan Maahas. Metode penelitian ini menggambarkan kepadatan larva Aedes sp. dengan Jenis penelitian Observasional Deskriptif yang dilakukan di Kelurahan Maahas pada bulan Juni-Juli 2024. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.268 rumah dengan sampel 295 rumah dan metode pengambilan data menggunakan teknik Random Sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan Nilai House Index (HI) 25% dengan tingkat kepadatan sedang, Container Index (CI) 7,96% dengan tingkap kepadatan sedang, Breteau Index (BI) 4,8% dengan tingkat kepadatan rendah, ABJ 75% ≥ 95% dengan status tidak bebas jentik dan nilai HRI 0,17 dan BRI 0,83 maka nilai Maya Indeks (MI) berada pada kategori tinggi. Kesimpulan penelitian ini memberikan wawasan tentang kontribusi kepadatan larva Aedes sp terhadap kejaadian DBD di suatu wilayah. Penelitian di masa mendatang harus membahas terkait hubungan antara variabel (HI, CI, BI, ABJ dan MI) denga kejadian DBD yang pada akhirnya memajukan pengetahuan di bidang kesehatan internasional. Based on data from the Banggai Regency Health Office, the number of DHF cases in Maahas Village from February 2019 to July 2024 was 11 cases. Maahas Village is one of the areas that has always had DHF cases in the last 4 years. Our goal is to determine the density of Aedes sp. mosquito larvae in Maahas Village. This research method describes the density of Aedes sp. larvae with the type of Descriptive Observational research conducted in Maahas Village in June-July 2024. The population in this study was 1,268 houses with a sample of 295 houses and the data collection method used the Random Sampling technique. The analysis used is univariate analysis. The results of the study showed that the House Index (HI) value was 25% with a moderate density level, Container Index (CI) 7.96% with a moderate density window, Breteau Index (BI) 4.8% with a low density level, ABJ 75% ≥ 95% with a status of not free from larvae and HRI values of 0.17 and BRI 0.83, so the Maya Index (MI) value is in the high category. The conclusion of this study provides insight into the contribution of Aedes sp larval density to the incidence of dengue fever in an area. Future research should discuss the relationship between variables (HI, CI, BI, ABJ and MI) with the incidence of dengue fever which ultimately advances knowledge in the field of international health.