Penelitian ini membahas strategi pembelajaran bagi anak dengan learning disabilities (LD) dalam konteks Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar Negeri 1405 Parapat, Kabupaten Padang Lawas. Anak dengan LD umumnya mengalami kesulitan membaca (disleksia), menulis (disgrafia), dan berhitung (diskalkulia), yang termasuk ke dalam masalah prestasi akademik. Selain itu, mereka juga sering menghadapi hambatan perseptual, gangguan atensi dan hiperaktivitas, kesulitan memori dan metakognitif, hingga masalah sosial-emosional dan motivasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, di mana data diperoleh melalui kata-kata dan observasi, bukan angka atau statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan utama siswa adalah sulit memahami materi, rendahnya minat membaca, serta lemahnya konsentrasi dan daya ingat. Untuk mengatasi hal tersebut, guru PAI menerapkan berbagai strategi, seperti melakukan pengamatan langsung, pendekatan personal, pemberian motivasi, kerja sama dengan orang tua, penggunaan metode drill, penambahan jam belajar di luar kelas, serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung. Namun, guru juga menghadapi sejumlah hambatan, baik internal (kurangnya motivasi, kesulitan berpikir, konsentrasi rendah, perbedaan tingkat kecerdasan) maupun eksternal (dukungan keluarga, lingkungan, serta keterbatasan waktu pembelajaran). Temuan ini menegaskan pentingnya peran guru PAI dalam merancang strategi adaptif untuk mendukung keberhasilan belajar siswa dengan LD di sekolah dasar.