Abstrak: Penelitian pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi lingkungan anak usia dini melalui pengenalan peta sebagai media pembelajaran di PAUD/TK Kasih Bunda Desa Telagawaru. Kegiatan dilaksanakan dengan melibatkan dosen, mahasiswa, guru, serta masyarakat setempat. Metode yang digunakan meliputi kegiatan menggambar dan mewarnai peta, penayangan video tentang bencana alam, serta pelatihan mitigasi bencana sederhana. Peserta didik berusia 4–6 tahun dipisahkan dalam kelompok sesuai tahap perkembangan, sehingga materi dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar mereka. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengenalan peta mampu menumbuhkan rasa ingin tahu, meningkatkan pemahaman anak tentang bentuk wilayah Indonesia, serta menanamkan kesadaran dasar tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memahami risiko bencana. Selain itu, guru dan orang tua memperoleh pengalaman baru dalam menerapkan pembelajaran berbasis lingkungan. Program ini berhasil membangun sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam mendukung literasi lingkungan sejak dini. Dengan demikian, pengenalan peta dapat menjadi alternatif strategi pembelajaran yang efektif untuk memperkuat pendidikan lingkungan dan kesiapsiagaan bencana di tingkat PAUD/TK. Kegiatan ini diharapkan dapat direplikasi di lembaga pendidikan serupa dengan penyesuaian konteks lokal.Abstract: This community service program aimed to enhance environmental literacy among early childhood students through the introduction of maps as learning media at PAUD/TK Kasih Bunda in Telagawaru Village. The activities involved lecturers, university students, teachers, and local communities. The methods included drawing and coloring maps, showing educational videos about natural disasters, and providing basic disaster mitigation training. Children aged 4–6 years were grouped according to their developmental stages, allowing the materials to be tailored to their learning needs. The results indicate that introducing maps fostered curiosity, improved children’s understanding of Indonesia’s geographical forms, and instilled basic awareness of environmental care and disaster risks. Moreover, teachers and parents gained new experiences in implementing environmental-based learning. The program successfully built synergy among schools, families, and communities in supporting environmental literacy from an early age. Therefore, introducing maps can serve as an effective learning strategy to strengthen environmental education and disaster preparedness at the early childhood education level. This initiative is expected to be replicated in similar institutions with appropriate local adaptations.