Articles
TEACHING LEARNING NETWORK UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PAUD ERA 4.0
Sanisah, Siti;
Kadir, Abdul;
Lukman, Lukman;
Edi, Edi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (579.163 KB)
|
DOI: 10.31764/jmm.v5i6.5972
Abstrak: Kompetensi guru masih menjadi masalah krusial dalam peningkatan kualitas guru. Uji Kompetensi Guru yang dijadikan tolok ukur kemampuan guru belum sepenuhnya merepresentasikan keadaan guru yang sesungguhnya. Tingginya perolehan nilai uji kompetensi guru, bukan jaminan guru dimaksud menjalakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan profesional. Pengabdian masyarakat yang dilakukan ini bertujuan untuk membentuk teacher learning network yang dapat dijadikan sebagai wadah bagi guru untuk meningkatkan kompetensinya, Kegiatan dilakukan dengan memberi penguatan secara langsung (melalui sosialisasi, penyuluhan, workshop dan pendampingan) dan tidak langsung (melalui diskusi intensif secara online). Mitra strategis selama pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah, PGRI Lombok Tengah dan PKG PAUD Lombok Tengah dengan jumlah total 60 orang. Guna mengetahui perkembangan kompetensi guru dilakukan evaluasi setiap satu bulan sekali terkait melalui kegiatan observasi dan wawancara. Hasil akhir dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terbentuknya 12 kelompok teacher learning network di Kabupaten Lombok Tengah. Abstract: Teacher competence is still a crucial problem in improving the quality of teachers. The Teacher Competency Test which is used as a benchmark for the ability of teachers does not fully represent the real teacher’s capability. The high acquisition of teacher competency test scores is not a guarantee that the teacher is meant to carry out his duties and functions as a teacher professionally. This Community Service Program aimed at building The Teacher Learning Network that can be used as a professional forum for teachers to improve their competence. Such activities were carried out directly and indirectly. Direct reinforcement was completely done by providing (massive socialization, counseling, workshop, and mentoring). On the othe hand, indirect reinforcement through intensive online discussions. Strategic partners during the implementation of Community Service were the Education Bureau of Central Lombok Regency, PGRI Lombok Tengah and PKG PAUD of Central Lombok Regency with a total of 60 people. To measure the improvement of teacher’s competence, an evaluation held once a month by having slight observations and deep interviews. Finally, the results of this community service activity were the existence of 12 teacher learning network groups in Central Lombok Regency.
KEBIJAKAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Siti Sanisah
Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB) Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Ekonomi & Bisnis
Publisher : Faculty of Economics, State University of Jakarta.
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (138.7 KB)
|
DOI: 10.21009/JPEB.003.1.5
The research aimedat exploring the education budget policies that carried out in the context of regional autonomy concerning to: formulation, content, implementation, evaluation and policy impact.The research was qualitative and using deep interviews,observations and focus group discussions.The source of information were the related staffs of Educational Board, Regional Development Planning Bureau, Local government and legislatives in Lombok Tengah which then run on purposive and snowball sampling technique. It was concluded that formulation stages applied three main approaches namely participatory, technocratic and political. The contents of the budget policymet the demands of budgeting regulation (20%), but still focus on infrastructure development and bureaucratic spending. The implementation process using a top down approach that automatically implementer predominantly from government agencies. The resultswere still below of the standards (criteria) that have been defined previously on planning stage. Finally, the impact provided less social benefit to the community. Keywords: policy of analysis and educational budgeting
PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGANGGURAN TERBUKA: Sebuah Dilema
Siti Sanisah
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 13 No 2 (2010): DECEMBER
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24252/lp.2010v13n2a3
The current national system of education is claimed not to match the field of work. This phenomenon is the reflection of the high level of unemployment graduated from secondary and tertiary level of education. The issue of unemployment seems to be a conti-nuous debate since the graduates wish to be government employees or labours and staff members of companies, without any willing to be entrepreneurs. A survey on the 2009 workforce nationally showed that 64% and 74% of the secondary and tertiary school alumni, respectively, work in government offices private companies. This indicates that the alumni tend to be unemployed simply because they wait the chance to be officers and labours, and reluctant to run their own business.
MENEKAN ANGKA PERNIKAHAN DINI MELALUI AWIQ-AWIQ DISE
Siti Sanisah;
Sarilah Sarilah;
Hj. Mas'ad Hj. Mas'ad;
Edi Edi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/jces.v5i1.6729
Abstrak: Pernikahan dini masih menjadi masalah yang cukup pelik di masyarakat dan dunia pendidikan, terlebih ketika kegiatan pembelajaran terjeda karena merebaknya pandemi Covid-19. Meski tidak terjadi lonjakan tajam, tetapi peningkatan jumlah pernikahan anak usia dini merupakan indikasi bahwa kasus ini masih menjadi polemik yang cukup sulit ditekan. Menjadi sedikit lebih sulit ditangani di Pulau Lombok, karena berbenturan dengan adat istiadat yang berlaku di tengah masyarakat. Pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk membantu pemerintah Desa Perina Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah menyusun dan membuat awiq-awiq dise sebagai salah satu upaya menekan angka pernikahan dini. Kegiatan dalam bentuk pendampingan langsung dengan mitra strategis pemerintah Desa Perina beserta perwakilan berbagai elemen masyarakat yang berjumlah 35 orang. Hasil akhir pengabdian masyarakat ini adalah tersusunnya awiq-awiq dise tentang Pencegahan Pernikahan Dini di Desa Perina. Abstract: Early marriage is still a fairly complicated problem in society and the world of education, especially when learning activities are paused due to the outbreak of the Covid-19 pandemic. Although there was no sharp rising, the increase in the number of early child marriages is an indication that this case is still a polemic that is quite difficult to be pressed. It becomes a little more difficult to solve on the island of Lombok, because it crash with the existing customs in the community. The community service carried out aims to help the Perina village government, Jonggat district, Central Lombok regency, compose and make awiq-awiq dise (local law) as an effort to reduce the number of early marriages. Activities in the form of direct assistance with strategic partners of the Perina village government along with representatives of various elements of society, totaling 35 people. The final result of this community service is the compilation of awiq-awiq dise dissemination on the Prevention of Early Marriage in Perina Village.
Meningkatkan Kemampuan Critical Thinking dan Mengkomunikasikan Hasil Belajar Geografi dengan Teknik WS-2M
Siti Sanisah;
Nurin Rochayati;
Hj. Mas'ad
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29408/geodika.v6i1.4630
Penelitian tindakan ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kemampuan critical thinking dan mengkomunikasikan hasil belajar Geografi. Data penelitian diperoleh dari pengamatan, dokumentasi dan penilaian hasil belajar terhadap 67 siswa. Fokus penelitian diarahkan kepada aktivitas guru, perkembangan kemampuan critical thinking dan mengkomunikaiskan hasil belajar siswa dan tanggapan siswa terhadap teknik belajar WS-2M. Hasil penelitian menunjukkan: 1) aktivitas guru meningkat dari 48.24 menjadi 89,52; 2) final score kemampuan critical thinking meningkat dari 52,56 menjadi 82,88, kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar meningkat dari 53,33 menjadi 86,34 dan rerata hasil tes siswa menunjukkan peningkatan positif dari 60,08 menjadi 84,15; dan 3) siswa menanggapi positif penggunaan teknik belajar WS-2M. Dapat disimpulkan bahwa perubahan positif ini terjadi karena treatment dalam pembelajaran didukung keaktifan guru dan siswa. WS-2M mendorong timbulnya self confidence siswa dalam suasana enjoy for learning. Diharapkan kepada guru agar terus berinovasi sehingga siswa tidak jenuh belajar, sekaligus sebagai wahana pengembangan kreativitas guru dalam meningkatkan kualitas profesionalismenya sebagai seorang pendidik.
PENGUATAN KAPASITAS JURNALIS WARGA DALAM DISEMINASI DATA DAN INFORMASI PEMBANGUNAN
Siti Sanisah;
Edi Edi;
Nurin Rochayati;
Mas'ad Mas'ad
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 3 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/jces.v5i3.9334
Abstrak: Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas jurnalis warga dalam menulis dan diseminasi data dan informasi pembanguan melalui platform SID (Sistem Informasi Desa). Kegiatan berjalan lancar di aula kantor Desa Pengenjek selama 2 hari dengan peserta aktif sebanyak 22 orang. Pelaksanaan kegiatan menggambarkan bahwa (1) platform SID bagus digunakan pemerintah Desa Pengenjek untuk mempermudah kerja administrasi, pelayanan publik dan diseminasi data dan informasi pembangunan; (2) diseminasi data dan informasi pembangunan belum maksimal, infrastruktur SID terbatas dan kapasitas SDM belum memadai; (3); jurnalis warga membutuhkan peningkatan kapasitas seara berkala; (4) pemerintah desa dapat terus membina kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi dan lembaga lain yang berkontribusi positif pada pengembangan diseminasi data dan informasi pembangunan dan (5) pemerintah Desa Pengenjek terbuka terhadap kegiatan konstruktif untuk pengembangan mutu pembangunan desa dan masyarakat. Agar menjadi lebih baik dan maksimal, maka aktivitas jurnalis warga harus dilengkapi desain kegiatan, diberikan peningkatan kapasitas secara berkala, memberlakukan control system, melengkapi infrastruktur SID dan memberlakukan reward berbasis kinerja.Abstract: This community service aims to strengthen the capacity of citizen journalists in writing and disseminating development data and information through the SID (Village Information System) platform. The activity ran smoothly in the Pengenjek Village office hall for 2 days with 22 active participants. The implementation of the activities illustrates that (1) the SID platform is good for the Pengenjek Village government to facilitate administrative work, public services and dissemination of development data and information; (2) dissemination of development data and information has not been maximized, SID infrastructure is limited and human resource capacity is not sufficient; (3); citizen journalists need regular capacity building; (4) the village government can continue to foster cooperation with higher education institutions and other institutions that contribute positively to the development of dissemination of development data and information and (5) the village government of Pengenjek is open to constructive activities for the development of the quality of village and community development. In order to be better and more optimal, the activities of citizen journalists must be equipped with activity designs, be given regular capacity building, enforce a control system, complete the SID infrastructure and apply performance-based rewards.
Persepsi dan Social Support Wali Murid dalam Pendidikan Karakter dan Inklusi
Siti Sanisah
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3547
Pendidikan karakter dan inklusi dikembangkan sebagai langkah konkrit untuk memastikan seluruh anak Indonesia dapat menikmati pendidikan layak dan berkembang menjadi insan yang unggul. Penelitian bertujuan untuk mengetahui persepsi dan social support wali murid pada penyelenggaraan pendidikan karakter dan inklusi di Kabupaten Lombok Tengah. Jenis penelitian merupakan penilitian survei melibatkan dengan 250 responden yang ditentukan secara purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner/angket, pedoman wawancara dan pedoman observasi yang dianalisis melalui tahap pengumpulan data, reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi wali murid dalam pendidikan karakter dan inklusi sangat variatif, serta social support berupa pemodelan, pengasuhan, komunikasi, sukarelawan, pembelajaran di rumah, membuat keputusan, kerja sama dan punishment yang mendidik. Dalam pelaksanaannya banyak dipengaruhi perbedaan karakter anak, lingkungan dan alat teknologi, kontrol orang tua dan sistem pengelolaanya di sekolah seperti pendampingan dan perhatian guru serta keberadaan sarana dan prasarana pendukung. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan dukungan semua pihak (orang tua, masyaraakt dan pemerintah) agar pelaksanaan pendidikan karekter dan inklusi dapat berjalan dengan baik dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Persepsi dan Social Support Wali Murid dalam Pendidikan Karakter dan Inklusi
Siti Sanisah
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3547
Pendidikan karakter dan inklusi dikembangkan sebagai langkah konkrit untuk memastikan seluruh anak Indonesia dapat menikmati pendidikan layak dan berkembang menjadi insan yang unggul. Penelitian bertujuan untuk mengetahui persepsi dan social support wali murid pada penyelenggaraan pendidikan karakter dan inklusi di Kabupaten Lombok Tengah. Jenis penelitian merupakan penilitian survei melibatkan dengan 250 responden yang ditentukan secara purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner/angket, pedoman wawancara dan pedoman observasi yang dianalisis melalui tahap pengumpulan data, reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi wali murid dalam pendidikan karakter dan inklusi sangat variatif, serta social support berupa pemodelan, pengasuhan, komunikasi, sukarelawan, pembelajaran di rumah, membuat keputusan, kerja sama dan punishment yang mendidik. Dalam pelaksanaannya banyak dipengaruhi perbedaan karakter anak, lingkungan dan alat teknologi, kontrol orang tua dan sistem pengelolaanya di sekolah seperti pendampingan dan perhatian guru serta keberadaan sarana dan prasarana pendukung. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan dukungan semua pihak (orang tua, masyaraakt dan pemerintah) agar pelaksanaan pendidikan karekter dan inklusi dapat berjalan dengan baik dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
TINGKAT PEMAHAMAN PENAMBANG TENTANG NEGATIVE IMPACTS EKSPLOITASI GALIAN GOLONGAN C
Siti Sanisah;
Mas'ad Mas'ad;
Sukuryadi Sukuryadi
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 10, No 2 (2022): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/geography.v10i2.10374
Abstrak:Penelitian naturalistik ini bertujuan untuk memahami tingkat pemahaman penambang tentang negative impacts eksploitasi galian Golongan C di Desa Karang Sidemen, mencakup pemahaman penambang tentang (1) galian golongan C; (2) aturan eksploitasi galian golongan C; (3) negative impacts galian golongan C bagi lingkungan sekitar dan (4) manfaat eksploitasi. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara mendalam dan pencatatan dokumen yang dianalisis secara melalui tahapan collecting data, display data dan verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman penambang terhadap konsep bahan galian Golongan C dan aturan pertambangan sangat rendah, tetapi tingkat pengetahuan penambang terhadap negative impacts eksploitasi galian Golongan C cukup baik. Hanya saja penambang mengabaikan hal tersebut karena aktivitas pertambangan dapat memberikan pendapatan memadai secara mudah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Manfaat yang dapat diperoleh dari penambangan bersifat tangible benefit (diukur dengan materi) dan intangible benefit (capaian non-materi). Guna memaksimalkan aktivitas penambangan hendaknya dilakukan pengawasan dan pembinaan secara intens, menertibkan izin dan wilayah usaha pertambangan, melakukan pengelolaan dan pemanfaatan ruang secara optimal dan terencana serta melakukan reklamaasi lahan pascapenambangan. Abstract: This naturalistic research aims to understand the level of understanding of miners about the negative impacts of exploitation of Group C excavation in Karang Sidemen Village, including miners' understanding of (1) group C excavation; (2) the rules for exploitation of class C excavation; (3) the negative impacts of class C excavation for the surrounding environment, and (4) the benefits of exploitation. The research data was obtained from observation, in-depth interviews and document recording which were analyzed through the stages of data collection, data display, and verification. The results showed that miners' understanding of the concept of Group C minerals and mining regulations was very low, but the level of miners' knowledge of the negative impacts of Group C excavation was quite good. It's just that miners do this because mining activities can provide adequate income to meet their daily needs. The benefits that can be obtained from mining, are tangible benefits (measured by material) and intangible benefits (non-material achievements). In order to maximize the activities carried out to carry out intensive supervision and guidance, regulate permits and mining business areas, carry out optimal and planned management and use of space, and carry out post-mining land reclamation.
Education Budget Fluctuation and Its Relevance to the Achievement of Human Development Index on the Dimension of Education
Siti Sanisah;
Heru Santosa
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 9, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33394/jk.v9i1.7041
This study was aimed at revealing the relevance of the education budget to the achievement of Human Development Index on the education dimension in Central Lombok Regency of West Nusa Tenggara (NTB) Province. This study used a descriptive method with a naturalistic approach. There were 45 research subjects involved taken by applying the purposive sampling technique. Data was obtained through focused synthesis, documentation, literature study and questionnaires which were descriptively analyzed through data reduction, data display, and conclusion drawing. The results showed that the relevance index reached 0,35% (less relevant), because the financing programs and educational activities were not in line with the grand design of education. The achievement of RLS is low (6.29) and HLS (13.87) which has an impact on the minimum education index (0.59). What is indicated to have an influence is the goodwill and political will of the local government, sources of education budget, connectivity to education planning, implementation of educational programs and activities, management of education financing and commitment of education managers guided by well-managed governance.