Angraeni, Navelsa
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Dampak Pola Asuh pada Tokoh Awan dalam Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Angraeni, Navelsa; Dimisyqiyani, Erindah; Aji, Gagas Gayuh; Sinulingga, Rizky Amalia; Amaliyah, Amaliyah
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5534

Abstract

Kepemimpinan bukan hanya mmapu untuk memimpin orang lain, tetapi juga kemampuan untuk mengeloladiri sendiri, mengambil keputusan secara mandiri, dan bertanggung jawab atas pilihan hidupnya. Bahkanketika menghadapi tekanan dalam keluarga, individu juga perlu mengembangkan keterampilankepemimpinan. Dapat dikatakan bahwa seorang pemimpin harus mampu memotivasi, menginspirasi, danmemberikan perhatian pribadi kepada orang lain agar dapat mencapai tujuannya. Namun, ini tidak selalumudah dilaksanakan terutama dalam situasi yang penuh tantangan dan tekanan. Tujuan penelitian ini adalahuntuk menentukan apakah tekanan dan tuntutan dari orang tua dapat mempengaruhi perkembangan psikologisdalam kepemimpinan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan film sebagai objek pengamatanmelalui perilaku dan dialog. Pengamatan dilakukan melalui studi literatur dan pengamatan melalui film, NantiKita Cerita Tentang Hari Ini (We'll Talk About Today Later). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaseorang pemimpin bernama Awan berhasil memberikan perhatian pribadi, memotivasi, dan menginspirasikeluarganya untuk berani menghadapi perubahan. Awan berhasil mengatasi konflik keluarga yangdisebabkan oleh gaya pengasuhan otoriter yang diterapkan orang tuanya kepadanya dan dua saudarakandungnya yang lebih tua. Keterampilan kepemimpinan transformasional Awan mengingatkan kita bahwasetiap orang harus siap menghadapi perubahan. Leadership is not only the ability to lead others, but also the ability to manage oneself, make independentdecisions, and take responsibility for one's life choices. Even when facing pressure within the family,individuals also need to develop leadership skills. It can be said that a leader must be able to motivate,inspire, and give personal attention to others in order to achieve their goals. However, this is not always easyto do, especially in challenging and stressful situations. The purpose of this study is to determine whetherpressure and demands from parents can affect psychological development in leadership. This study uses aqualitative method with film as the object of observation through behavior and dialogue. Observations weremade through literature studies and observations through the film, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (We'llTalk About Today Later). The results of this study show that a leader named Awan succeeded in givingpersonal attention, motivating, and inspiring his family to dare to face change. Awan managed to overcomefamily conflicts caused by the authoritarian parenting style applied by his parents to him and his two oldersiblings. Awan's transformational leadership skills remind us that everyone must be prepared to face change.
Peran Motivasi Meraih Impian Bermusik Tokoh Miguel Dalam Film “Coco” Amalia, Nayla Lisda; Angraeni, Navelsa; Dimisyqiyani, Erindah; Amaliyah, Amaliyah; Aji, Gagas Gayuh; Sinulingga, Rizky Amalia
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5544

Abstract

Setiap individu berusaha mencapai tujuan hidup, tetapi jalan ini sering terhambat oleh konflik dalam lingkungansosialnya. Studi ini mengkaji karakter Miguel dalam film Coco untuk menganalisis motivasinya melalui HirarkiKebutuhan Maslow. Pendekatan yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif, di mana adegan-adegankunci dalam film dipetakan ke setiap tingkat kebutuhan Maslow. Analisis ini mengungkap sebuah perjalananmotivasi yang sistematis. Kebutuhan dasar Miguel akan rasa aman dalam keluarga pembuat sepatu berfungsisebagai fondasi. Namun, penolakan keluarganya terhadap musik menciptakan konflik dengan kebutuhannya akancinta dan rasa memiliki. Untuk mengatasi hal ini, ia mencari pengakuan yang memenuhi kebutuhan harga dirinyadalam sebuah kompetisi musik. Puncak dari perjalanannya adalah aktualisasi diri, di mana ia tidak hanya menjadiseorang musisi tetapi juga menggunakan bakatnya untuk menyatukan kembali keluarganya. Studi inimenyimpulkan bahwa motivasi seseorang untuk mengaktualisasikan diri sangat dipengaruhi oleh dukungan danvalidasi dari lingkungan sosialnya. Temuan-temuan ini menawarkan wawasan berharga untuk pendidikankarakter. Penelitian di masa depan dapat melakukan studi perbandingan dengan menggunakan teori motivasi lain,seperti Teori Dua Faktor atau Teori Kebutuhan McClelland, untuk memperluas analisis motivasi dalam narasifilm. Every individual strives to achieve life goals, but this path is often hampered by conflicts in their socialenvironment. This study examines the character of Miguel in the film Coco to analyze his motivation throughMaslow's Hierarchy of Needs. The approach used is descriptive qualitative analysis, where key scenes in the filmare mapped to each of Maslow's levels of needs. The analysis reveals a systematic motivational journey. Miguel'sbasic need for security within a shoemaker family serves as a foundation. However, his family's rejection of musiccreates a conflict with his needs for love and belonging. To overcome this, he seeks recognition that fulfills hisself-esteem needs in a music competition. The culmination of his journey is self-actualization, where he not onlybecomes a musician but also uses his talent to reunite his family. This study concludes that a person's motivationto self-actualize is strongly influenced by support and validation from their social environment. These findingsoffer valuable insights for character education. Future research may conduct comparative studies using othermotivational theories, such as the Two-Factor Theory or McClelland’s Needs Theory, to broaden the analysis ofmotivation in film narratives.
Pembentukan Karakter Kepemimpinan Melalui Konflik Identitas dalam Film Enola Holmes Husna, Nawra Aqila; Angraeni, Navelsa; Dimisyqiyani, Erindah; Amalia, Rizky; Aji, Gagas Gayuh; Amaliyah, Amaliyah
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5548

Abstract

Kepemimpinan bukan hanya peran resmi, itu adalah kemampuan esensial untuk menciptakan dampakpositif dan memberdayakan orang. Namun, unsur-unsur sosial dan budaya seringkali memengaruhikepemimpinan, termasuk bias gender yang membatasi peluang perempuan untuk menjadi pemimpin.Masalah ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 5 yang menyorotikesetaraan gender dalam peran kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis bagaimana konflik identitas memengaruhi pembentukan karakter kepemimpinandalam film Enola Holmes (2020). Studi ini menggunakan metodologi kualitatif dengan kerangkadeskriptif, menekankan pengamatan langsung terhadap film disertai tinjauan literatur. Datadikumpulkan dari percakapan, penggambaran visual, dan transkrip yang menampilkan perjuanganidentitas dan kualitas kepemimpinan protagonis. Hasil menunjukkan bahwa perjuangan Enola denganidentitasnya berasal dari konflik antara nilai-nilai pribadi seperti kemandirian, keberanian, dankreativitas dengan pengaruh eksternal, termasuk norma sosial, budaya patriarki, dan ekspektasikeluarga. Konflik-konflik ini mendorongnya untuk merenung, mengambil tindakan berani, danmempertahankan keyakinannya. Pada akhirnya, Enola menyadari identitasnya dan menunjukkankepemimpinan sejati berdasarkan integritas pribadi. Penelitian ini menekankan bahwa kepemimpinanautentik dapat muncul dari perjuangan individu melawan batasan-batasan sosial. Studi masa depanmungkin dapat menyelidiki penggambaran kepemimpinan perempuan dalam film-film lain atau budayayang berbeda. Leadership is not just an official role, it is an essential ability for creating positive impact and enablingpeople. Nonetheless, social and cultural elements frequently influence leadership, including gender biasthat limits women's chances of becoming leaders. This issue aligns with the Sustainable DevelopmentGoals (SDGs) number 5 which highlights gender equality in leadership and decision making roles. Thisresearch seeks to examine how identity conflict influences the formation of leadership characters in themovie Enola Holmes (2020). The study utilized a qualitative methodology with a descriptive framework,emphasizing direct observation of the film alongside a literature review. Data were gathered fromconversations, visual depictions, and transcripts showcasing both identity struggles and leadershipqualities of the protagonist. The results demonstrate that Enola’s struggle with her identity stems fromconflicts between her personal values like independence, bravery and creativity and outside influences,including societal norms, patriarchal culture and familial expectations. These disputes prompted herto contemplate, take bold actions, and uphold her beliefs. In the end, Enola recognizes her identity andexhibits genuine leadership based on personal integrity. This research emphasizes that authenticleadership can arise from individual battles with societal limitations. Future studies might investigate the portrayal of female leadership in different films or cultural settings to expand views on how identityconflict influences leadership growth
Representasi Kepemimpinan Karismatik Thomas Shelby dan Loyalitas Kelompok dalam Serial “Peaky Blinders” Nurcholis, Sony Wijaya; Angraeni, Navelsa; Amaliyah, Amaliyah; Dimisyqiyani, Erindah; Amalia, Rizky; Aji, Gagas Gayuh
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5551

Abstract

Serial televisi Peaky Blinders (2013–2022) telah menjadi fenomena budaya global karena kompleksitaskarakter utamanya, Thomas Shelby, sehingga penelitian ini bertujuan melakukan analisis mendalammengenai bagaimana narasi sinematik dalam serial tersebut merepresentasikan kepemimpinankarismatik dan dinamika loyalitas kelompok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifdeskriptif dengan model analisis interaktif Miles & Huberman, serta menerapkan kerangka teoretisotoritas karismatik Max Weber dan Teori Identitas Sosial untuk membedah sumber kepemimpinan danmekanisme terbentuknya loyalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karisma Thomas Shelbydibangun dari tiga pilar utama: konstruksi mitos pribadi sebagai pahlawan perang, visi transformatifuntuk mengangkat status keluarganya, serta kemampuan strategisnya yang luar biasa, yang secarakolektif menumbuhkan loyalitas emosional yang kuat dari para pengikutnya. Akan tetapi, penelitian inijuga menyoroti dualisme dari kepemimpinan tersebut, di mana loyalitas absolut yang dituntut seringkali menjadi sumber konflik internal dan memaksa anggota kelompok melakukan kompromi moral.Dengan demikian, studi ini relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 16 tentangperdamaian dan kelembagaan yang tangguh, karena berfungsi sebagai studi kasus alegoris yangmenggarisbawahi bahaya dari kekuasaan karismatik yang tidak terkendali (unchecked power) yangdapat merusak tatanan sosial yang adil. The television series Peaky Blinders (2013–2022) has become a global cultural phenomenon due to thecomplexity of its main character, Thomas Shelby; therefore, this study aims to conduct an in-depthanalysis of how the cinematic narrative represents charismatic leadership and group loyalty dynamics.This research employs a qualitative descriptive approach with the Miles & Huberman interactiveanalysis model, applying the theoretical frameworks of Max Weber's charismatic authority and SocialIdentity Theory to dissect the sources of leadership and the mechanisms of loyalty formation. Thefindings indicate that Thomas Shelby's charisma is built on three main pillars: the construction of apersonal myth as a war hero, a transformative vision to elevate his family's status, and his extraordinarystrategic abilities, which collectively foster a powerful emotional loyalty from his followers. However,the study also highlights the dualism of this leadership, where the absolute loyalty demanded oftenbecomes a source of internal conflict and forces group members into moral compromises.Consequently, this study is relevant to Sustainable Development Goal (SDG) 16 concerning peace andstrong institutions, as it serves as an allegorical case study highlighting the dangers of uncheckedcharismatic power, which can undermine a just social order.
Representasi Kepemimpinan Transformasional Tokoh Genta dalam Perjalanan Pendakian Gunung Semeru pada Film 5 cm Akbar Al Majid, Muhammad Kelvin; Angraeni, Navelsa; Triwastuti, Amaliyah Ria; Dimisyqiyani, Erindah; Amalia, Rizky; Aji, Gagas Gayuh
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5552

Abstract

Kepemimpinan tidak hanya tentang memimpin orang lain, tetapi juga tentang kemampuan untukmemotivasi, menginspirasi dan memberikan visi yang dapat mempengaruhi tindakan kolektif. Seorangpemimpin harus mampu membangun semangat tim, menanamkan kepercayaan dan memperhatikankebutuhan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan studi ini adalah menganalisis bagaimanakepemimpinan transformasional tercermin dalam film 5 cm. Studi ini menggunakan metode kualitatif,dengan film sebagai objek pengamatan, dijelaskan melalui perilaku dan dialog karakter dalam adeganadegankunci. Proses observasi menggabungkan tinjauan literatur dan analisis adegan langsung untukmengidentifikasi dimensi kepemimpinan transformasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwakarakter utama berhasil menunjukkan kepemimpinan transformasional dengan memotivasi danmenginspirasi teman-temannya selama perjalanan mereka mendaki Gunung Semeru. Ia memberikandorongan, membangun solidaritas dan memperkuat optimisme ketika kelompok menghadapi tantanganfisik dan mental. Kepemimpinan ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional juga dapatmuncul dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam organisasi formal. Leadership is not only about leading others, but also about the ability to motivate, inspire, and provide avision that can influence collective action. A leader must be able to build team spirit, instill trust, and payattention to the needs of others to achieve common goals. The purpose of this study is to analyze howtransformational leadership is portrayed in the film 5 cm. This study used a qualitative method, with thefilm as the object of observation, explained through the behavior and dialogue of characters in key scenes.The observation process used literature review and direct scene analysis to identify the dimensions oftransformational leadership. The results of this study indicate that the main character successfullydemonstrated transformational leadership by motivating and inspiring his friends during their journey upMount Semeru. He provided encouragement, built solidarity, and strengthened optimism when the groupfaced physical and mental challenges. This leadership demonstrates that transformational leadership canalso emerge in everyday life, not only in formal organizations.
Representasi Gaya Kepemimpinan Transformasional B.J Habibie Dalam Film Rudy Habibie (2016) Aqilah , Nawal; Angraeni, Navelsa; Dimisyqiyani, Erindah; Amalia, Rizky; Aji, Gagas Gayuh; Amaliyah, Amaliyah
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5556

Abstract

Kepemimpinan tidak hanya memainkan peran yang penting dalam meningkatkan kinerja organisasitetapi juga berperan penting dalam menghadapi berbagai tantangan organisasi yang semakinkompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi representasi kepemimpinan transformasionalyang digambarkan oleh B.J. Habibie dalam film "Rudy Habibie" (2016). Dengan menggunakanmetode kualitatif deskriptif, penelitian ini menggunakan teknik observasi dan studi pustaka secaramendalam tentang bagaimana kepemimpinan transformasional mempengaruhi dinamikaorganisasinya. Observasi dilakukan melalui pemutaran film berulang kali dan studi pustaka di lakukandengan peninjauan literatur tentang kepemimpinan transformasional. Hasil penelitian menunjukkanbahwa Rudy Habibie digambarkan sebagai pemimpin yang berintegritas, intelektualisme, inovatif,serta memiliki visi dan misi yang jelas dan mampu menginspirasi serta memotivasi anggota timnya.Pada awalnya, Rudy mendapat banyak penolakan dari anggota timnya dalam menerapkan prinsipkepemimpinannya dan ide-idenya yang inovatif. Namun, Rudy berhasil menanamkan rasa percayadiri dan keyakinan kepada anggota timnya, yang memungkinkan mereka mencapai tujuan organisasiyang lebih besar. Film ini memberikan pemahaman dan wawasan kepada penonton tentang praktiknilai-nilai kepemimpinan transformasional yang dapat diterapkan dalam konteks kepemimpinan diorganisasi masa kini. Leadership not only plays a crucial role in improving organizational performance but also plays acrucial role in addressing increasingly complex organizational challenges. This study aims to explorethe representation of transformational leadership portrayed by B.J. Habibie in the film "RudyHabibie" (2016). Using a descriptive qualitative method, this study employed observation techniquesand in-depth literature review on how transformational leadership influences organizationaldynamics. Observations were conducted through repeated screenings of the film and literature review,including a literature review on transformational leadership. The results show that Rudy Habibie isportrayed as a leader with integrity, intellectualism, and innovation, possessing a clear vision andmission, capable of inspiring and motivating his team members. Initially, Rudy faced considerableresistance from his team members in implementing his leadership principles and innovative ideas.However, Rudy succeeded in instilling confidence and belief in his team members, enabling them toachieve larger organizational goals. This film provides the audience with an understanding andinsight into the practice of transformational leadership values that can be applied in the contextof leadership in today's organizations.