Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

National Islam vs. Transnational Islam: The War of Interpretation and Its Impact in Indonesia Anggraeni, Bethari Ayu; Malik, Ichsan; Arbiansyah, Tri Panca Titis; Setiawibawa, Rachmat; Uksan, Arifuddin
International Journal of Education, Vocational and Social Science Vol. 4 No. 04 (2025): September - November, International Journal of Education, Vocational and Socia
Publisher : Cita konsultindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/ijevss.v4i04.2404

Abstract

Indonesia as the world’s most populous Muslim-majority nation, faces a growing ideological contest between National Islam a locally rooted, moderate, and inclusive form of Islam and Transnational Islam, which promotes a more conservative and globalized religious orientation. This study explores the dynamics of this ideological struggle and its implications for Indonesia’s socio-political stability and national security. Using a qualitative descriptive approach with library research methods, the paper analyzes the ideological differences, conflict patterns, and state as well as civil society interventions in managing tensions between these two streams. The findings show that Transnational Islam, represented by movements such as the Muslim Brotherhood, Hizbut Tahrir, and Salafi groups, often challenges Indonesia’s foundational ideology of Pancasila and promotes exclusivism that threatens social cohesion. Meanwhile, National Islam embodied by Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah emphasizes moderation, cultural adaptation, and democracy, acting as a stabilizing force. The ideological clash manifests not only in theological debates but also in education, politics, and public discourse, sometimes escalating into violence and terrorism. Applying Social Identity Theory, Social Conflict Theory, and Coser’s Functional Theory of Conflict, this study concludes that religious identity, power struggles, and group dynamics collectively shape the conflict landscape. Effective conflict intervention requires the synergy of state policies, moderate religious movements, and community-based dialogue to promote religious moderation and maintain national unity.
Internalisasi Nilai Multikultural Kampung Toleransi Paledang Sebagai Model Pembangunan Perdamaian Dan Benteng Radikalisme Anggraeni, Bethari Ayu; Malik, Ichsan; Arbiansyah, Tri Panca Titis; Setiawibawa, Rachmat; Uksan, Arifuddin
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 5 No. 1: Desember 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v5i1.12635

Abstract

Indonesia sebagai negara multikultural menghadapi tantangan besar dalam menjaga harmoni sosial di tengah meningkatnya potensi intoleransi dan radikalisme. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses internalisasi nilai multikultural di Kampung Toleransi Paledang, Kota Bandung, serta mengkaji perannya sebagai model pembangunan perdamaian dan benteng terhadap radikalisme. Pendekatan kualitatif digunakan dengan metode studi kasus melalui observasi lapangan, wawancara, dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan kerangka Developmental Model of Intercultural Sensitivity (DMIS) dari Bennett (1986) untuk memetakan kesadaran keberagaman masyarakat, serta teori peacebuilding (Galtung, 1996; Lederach, 1997) dan social resilience (Adger, 2000) untuk memahami dimensi struktural ketahanan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warga Kampung Paledang telah mencapai tahap adaptation menuju integration dalam kerangka DMIS, yang tercermin melalui praktik sosial lintas agama seperti kerja bakti bersama, perayaan hari besar keagamaan secara inklusif, dan dialog antarumat. Proses ini memperkuat kohesi sosial dan membangun struktur perdamaian berbasis komunitas. Dengan demikian, internalisasi nilai multikultural terbukti berkontribusi dalam membangun ketahanan sosial yang efektif sebagai benteng terhadap penyebaran ideologi radikal di tingkat lokal.