Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Peningkatan Kepuasan Mahasiswa MPI: Pelayanan Akademik dan Fasilitas Sebagai Faktor Kritis Rahma, Mila Rahma Tanjung; Nur Aisyah Camelia; Kholifah Dwi Dianti; Nisak Ruwah Ibnatur Husnul
Tadris: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2025): Tadris: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the influence of academic service quality and learning facilities on the satisfaction of students in the Islamic Education Management (MPI) Study Program at Pamulang University. The research employed an associative quantitative approach, with the population consisting of all sixth-semester MPI students. A random sampling technique was used to select 33 students as research respondents. Data were collected through the distribution of closed-ended questionnaires using a Likert scale. Prior to analysis, the research instruments were tested for validity and reliability. The collected data were then analyzed using SPSS version 25, which included classical assumption tests, multiple linear regression analysis, partial t-tests, and simultaneous F-tests. The results indicate that academic service quality has a significant effect on student satisfaction, as shown by a significance value of 0.005 < 0.05. In contrast, learning facilities do not have a significant effect, with a significance value of 0.436 > 0.05. However, both independent variables simultaneously have a significant effect on student satisfaction, with a significance value of 0.000 < 0.05. The coefficient of determination (R²) is 0.647, which means that 64.7% of the variation in student satisfaction can be explained by the quality of academic services and learning facilities, while the remaining 35.3% is influenced by other factors outside the model. Therefore, academic service quality is proven to be the dominant factor affecting student satisfaction, while learning facilities did not show a significant contribution in this study.
Pengaruh Sarana Prasarana dan Kemandirian Belajar Siswa Kelas VI Terhadap Hasil Belajar IPAS Vina Inayatul Matin; Saepur Rijal; Kholifah Dwi Dianti; Mochammad Daffa Putra Anggrianto
Indonesian Journal of Education and Learning Vol. 9 No. 1 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/ijel.v9i1.3306

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris seberapa besar pengaruh parsial dan simultan antara sarana prasarana dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran IPAS pada 37 siswa kelas VI A SDN Babakan 02 Tangerang Selatan. Latar belakang penelitian ini didasari oleh adanya permasalahan utama, yaitu kurangnya ketersediaan alat peraga IPAS dan rendahnya tingkat kemandirian belajar siswa, yang keduanya menghambat efektivitas pembelajaran berbasis eksperimen. Menggunakan pendekatan kuantitatif jenis asosiatif dengan teknik saturated sampling (sampel jenuh), data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan regresi linear berganda (uji-t, uji-F, dan koefisien determinasi) dengan program SPSS. Hasil utama menunjukkan bahwa secara parsial, baik Sarana Prasarana (Sig = 0,040 < 0,05) maupun Kemandirian Belajar (Sig = 0,010 < 0,05) terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPAS, yang mana temuan kemandirian belajar konsisten dengan Teori Self-Regulated Learning (SRL). Hasil terpenting adalah secara simultan, kedua variabel ini memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPAS (Fhitung = 4,506 dengan Sig = 0,018 < 0,05). Temuan ini didukung oleh Teori Kognitif Sosial dan menyimpulkan bahwa capaian akademik IPAS yang optimal adalah hasil dari sinergi antara dukungan lingkungan (Sarana Prasarana) dan kontrol diri individu (Kemandirian Belajar). Implikasinya, penelitian merekomendasikan strategi intervensi ganda terpadu: investasi fasilitas harus diimbangi dengan penanaman keterampilan regulasi diri dan metakognitif yang eksplisit.