Perhutanan Sosial merupakan salah satu bentuk penyelesaian permasalahan tenurial dengan memberikan akses legalitas pengelolaan kawasan hutan negara kepada masyarakat yang salah satunya melalui skema Hutan Kemasyarakatn (HKm). World Resources Indonesia (WRI) menetapkan indikator keberhasilan pelaksanaan Perhutanan Sosial mencakup aspek lingkungan, ekonomi, dan kelembagaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan Aspek Lingkungan, Ekonomi, dan Kelembagaan Kelompok Tani Hutan (KTH) Lereng Ambeso Kabupaten Tana Toraja dalam pelaksanaan Perhutanan Sosial skema Hutan Kemasyarakatan. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan wawancara terhadap seluruh 44 anggota KTH, dilengkapi dengan analisis data deskriptif dan teknik skoring berdasarkan indikator keberhasilan dari World Resources Indonesia (WRI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek lingkungan dan ekonomi KTH Lereng Ambeso berada dalam kategori "Sangat Baik" dengan nilai skor masing-masing 150,00 dan 167,57. Sementara itu, aspek kelembagaan berada dalam kategori "Cukup Baik" dengan skor 105,00. Temuan ini mengimplikasikan bahwa meskipun KTH Lereng Ambeso telah berhasil dalam aspek lingkungan dan ekonomi, masih diperlukan penguatan pada aspek kelembagaan, seperti peningkatan frekuensi pertemuan dan capaian rencana kerja, untuk memastikan keberlanjutan program Perhutanan Sosial secara optimal.