Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Risiko Budidaya dan Kelayakan Pengembangan Usaha Ternak Domba di Kota Bontang: Bagaimana Pemerintah Perlu Berperan Apriani, Fajar; Yusuf, Yusuf; Ramly, Ramly; Parizudin, Parizudin; Muhtadi, Rizal
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.3003

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko yang mempengaruhi keberhasilan budidaya usaha peternakan domba di Kota Bontang untuk merekomendasikan strategi mitigasi risikonya. Hasil analisis risiko dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan peternakan domba di Kota Bontang memiliki potensi yang baik dan layak. Meskipun demikian, sebagaimana usaha budidaya lainnya, pengembangan peternakan domba di Kota Bontang dihadapkan pada beberapa kendala dan faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan budidayanya. Faktor risiko internal yang mempengaruhi antara lain praktik manajemen kesehatan dan kesejahteraan hewan, praktik genetik dan pembiakan, infrastruktur dan peralatan peternakan, pengelolaan keuangan yang buruk, kekurangan tenaga kerja dan keterampilannya, serta skala dan kapasitas operasional. Sedangkan faktor risiko eksternal meliputi risiko lingkungan, kesehatan, ekonomi, pasar, sosial dan budaya, serta regulasi. Selain itu, temuan penelitian ini juga menunjukkan terdapat beberapa faktor yang timbul dan menjadi perhatian untuk kelayakan usaha, antara lain aspek teknis, biaya investasi, kondisi pasar dan titik kritis lingkungan yang perlu diperhatikan untuk menjamin keberlanjutan usaha dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Strategi branding dan diferensiasi produk, pengembangan produk olahan serta penerapan strategi harga dapat diterapkan untuk pengembangan usaha ternak domba, namun juga membutuhkan dukungan dari berbagai sektor seperti pemerintah, lembaga sertifikasi dan koperasi tani untuk membantu memperluas penerapan praktik yang sama secara komprehensif dan berkelanjutan.