<![CDATA[Perkembangan zaman telah mendorong semakin banyak wanita berperan aktif di dunia kerja, termasuk sebagai pendidik. Namun, keterlibatan dalam pekerjaan sering kali menimbulkan ketegangan antara tuntutan karier dan tanggung jawab keluarga yang dikenal sebagai Work-Family Conflict. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko stres kerja, terutama pada guru wanita yang harus menyeimbangkan peran sebagai pendidik, istri, dan ibu rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Work-Family Conflict terhadap stres kerja dengan dukungan sosial sebagai variabel moderasi pada guru wanita SMA Negeri di Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kausal. Sampel berjumlah 30 guru wanita yang telah menikah, dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dan analisis menggunakan Partial Least Square (PLS) menunjukkan bahwa Work-Family Conflict berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja (β = 0,482, p-value = 0,000 < 0,05). Dukungan sosial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap stres kerja (β = –0,311, p-value = 0,014 < 0,05). Selain itu, hasil uji moderasi menunjukkan bahwa dukungan sosial mampu memperlemah hubungan antara Work-Family Conflict dan stres kerja (β = –0,267, p-value = 0,032 < 0,05). Temuan ini menegaskan pentingnya dukungan sosial dari keluarga, rekan kerja, dan atasan dalam membantu guru wanita mengurangi stres akibat peran ganda. Kata Kunci: Work-Family Conflict; Stres Kerja; Dukungan Sosial; Guru Wanita.]]>
