Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi 7 kebiasaan anak Indonesia hebat dalam menginternalisasi karakter pada anak usia dini di TK sejahtera cisaga Nunung, Nunung Nurhayati; Indrawati Noor Kamila; Tanto Aljauharie Tantowie
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 2 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanaman karakter pada anak usia dini merupakan fondasi penting bagi pembentukan perilaku sosial dan kebiasaan positif seumur hidup. Artikel ini mengkaji implementasi program “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” sebagai upaya internalisasi nilai-nilai karakter pada anak usia dini di TK Sejahtera, Kecamatan Cisaga. Tujuan penelitian adalah (1) mendeskripsikan proses pelaksanaan program, (2) menilai efektivitasnya dalam meningkatkan internalisasi karakter anak, dan (3) mengidentifikasi faktor pendukung serta hambatan pelaksanaan di tingkat satuan pendidikan dan rumah. Penelitian menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain dua siklus. Subjek penelitian meliputi 43 anak usia 4–6 tahun, 4 pendidik, dan perwakilan 43 orang tua/wali di TK Sejahtera. Teknik pengumpulan data meliputi: observasi terstruktur menggunakan rubrik perilaku (skala 0–100), wawancara semi-terstruktur dengan guru dan orang tua, angket sikap, serta dokumentasi aktivitas pembelajaran dan catatan lapangan. Analisis data dilakukan secara kuantitatif deskriptif untuk perubahan skor internalisasi dan kualitatif tematik untuk wawancara serta catatan lapangan. Hasil menunjukkan bahwa setelah dua siklus intervensi terdapat peningkatan substansial skor internalisasi karakter anak: rata-rata skor observasi meningkat dari 48,6 pada kondisi pra-intervensi menjadi 82,4 pada pasca-intervensi (skala 0–100). Peningkatan terjadi pada seluruh dimensi tujuh kebiasaan—terutama kebiasaan disiplin diri (bangun pagi, tidur tepat waktu), kebiasaan hidup sehat (makan bergizi, olahraga), dan kebiasaan bersosialisasi (bermasyarakat). Wawancara mengungkapkan peningkatan keterlibatan orang tua dan konsistensi pendidik dalam menerapkan rutinitas; faktor pendukung utama meliputi pelatihan guru, integrasi kegiatan berbasis permainan dan cerita, serta komunikasi rutin dengan orang tua. Kendala yang muncul antara lain keterbatasan alokasi waktu pembelajaran, variasi dukungan orang tua, dan kebutuhan penyesuaian media untuk kelompok usia berbeda. Kesimpulannya, implementasi program “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” di TK Sejahtera efektif mendukung internalisasi karakter anak usia dini apabila dilaksanakan secara terprogram, konsisten, dan melibatkan orang tua. Rekomendasi praktis mencakup: penguatan pelatihan guru, penyusunan panduan rutinitas harian berbasis kebiasaan, peningkatan keterlibatan keluarga, dan penelitian lanjutan dengan sampel lebih besar serta pengukuran jangka panjang untuk menilai keberlanjutan perubahan perilaku.
DAMPAK TUNTUTAN ORANGTUA TERHADAP KESIAPAN BELAJAR CALISTUNG DALAM PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI Lilis Listiawati; Tanto Aljauharie Tantowie; Desi siryani
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian orang tua beranggapan bahwa anak yang bersekolah pada jenjang taman kanak-kanak perlu dibekali kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) sebagai bentuk kesiapan fisik dan psikologis sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah dasar. Fenomena ini terlihat dari meningkatnya jumlah anak usia di bawah 7 tahun yang telah memasuki sekolah dasar, bahkan beberapa taman kanak-kanak di Indonesia menerima peserta didik berusia kurang dari 4 tahun. Namun, pada kondisi ideal, anak usia di bawah 7 tahun umumnya belum siap untuk melanjutkan ke jenjang sekolah dasar jika ditinjau dari tahapan perkembangan fisik-motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa, serta nilai agama dan moral. Secara khusus, Sudjarwo (Republika, 2010) menyatakan bahwa pengenalan calistung sebelum anak berusia 7 tahun dapat menghambat perkembangan kecerdasan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak tuntutan orang tua terhadap kesiapan belajar calistung dalam perkembangan kognitif anak usia dini. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melalui wawancara dan observasi, serta dianalisis menggunakan Grounded Theory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuntutan orang tua memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif mencakup kemudahan dan kecepatan anak dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan dampak negatif meliputi peningkatan stres, perilaku gaduh, serta gangguan psikologis yang muncul akibat tekanan belajar.