Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA FILM KARTUN JUMBO Nisa, Khoerunisa; Indrawati Noor Kamila; Husni
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 2 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the effectiveness of the Jumbo cartoon film in improving early childhood social-emotional development at Kober Al-Hikmah, Cipaku District, Ciamis Regency. Initial observations revealed issues such as difficulty adapting, aggressive behavior, egocentrism, disobedience, and high temperament, which hindered children’s social interaction and emotional regulation. To address these issues, an engaging and educational medium was used, namely the Jumbo cartoon, which contains moral, social, and psychological values. This research employed a qualitative method with a descriptive approach. The subjects were 12 children, and data were collected through observation and document analysis using observation sheets as the main instrument. Data analysis was carried out using quantitative data analysis (SPSS). The results showed a significant improvement in children’s social-emotional development. Before the intervention, the average score was 23.67 (Beginning to Develop), and after the intervention, it increased to 30.3 (Developing as Expected). These findings demonstrate that the Jumbo cartoon effectively serves not only as entertainment but also as an educational medium that stimulates children’s empathy, cooperation, self-control, and confidence.  
EFEKTIVITAS KERJASAMA ANTARA ORANG TUA DAN SEKOLAH DALAM PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DI KOBER SARTIKA ASIH PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS Dede, Dede Yanti; Indrawati Noor Kamila; Abdul Azis
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 2 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan anak usia dini sangat dipengaruhi oleh kolaborasi antara orang tua dan guru, karena keduanya berperan penting dalam memberikan stimulasi yang konsisten baik di rumah maupun di sekolah. Namun, kenyataannya kerjasama tersebut belum berjalan optimal, khususnya di Kober Sartika Asih Pamarican Kabupaten Ciamis, di mana sebagian orang tua belum sepenuhnya terlibat dalam mendukung proses pendidikan anak. Hambatan yang muncul di antaranya keterbatasan waktu, kurangnya komunikasi, serta minimnya program khusus yang melibatkan orang tua. Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas kerjasama antara orang tua dan sekolah dalam perkembangan kognitif anak, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan membangun kolaborasi berkelanjutan.Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi tidak langsung dan penyebaran angket yang disusun berdasarkan indikator setiap variabel. Populasi penelitian berjumlah 29 responden, terdiri dari 7 guru, 11 orang tua, dan 11 anak. Data dianalisis menggunakan program SPSS versi 29.0 untuk memperoleh hasil yang akurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama orang tua dan guru secara bersama-sama terbukti efektif meningkatkan perkembangan kognitif anak. Uji F menghasilkan nilai signifikansi 0,004 < 0,05, sehingga hipotesis diterima. Hal ini membuktikan bahwa keterlibatan aktif orang tua dan guru menciptakan sinergi positif yang mendukung perkembangan kognitif anak secara optimal.
Implementasi 7 kebiasaan anak Indonesia hebat dalam menginternalisasi karakter pada anak usia dini di TK sejahtera cisaga Nunung, Nunung Nurhayati; Indrawati Noor Kamila; Tanto Aljauharie Tantowie
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 2 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanaman karakter pada anak usia dini merupakan fondasi penting bagi pembentukan perilaku sosial dan kebiasaan positif seumur hidup. Artikel ini mengkaji implementasi program “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” sebagai upaya internalisasi nilai-nilai karakter pada anak usia dini di TK Sejahtera, Kecamatan Cisaga. Tujuan penelitian adalah (1) mendeskripsikan proses pelaksanaan program, (2) menilai efektivitasnya dalam meningkatkan internalisasi karakter anak, dan (3) mengidentifikasi faktor pendukung serta hambatan pelaksanaan di tingkat satuan pendidikan dan rumah. Penelitian menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain dua siklus. Subjek penelitian meliputi 43 anak usia 4–6 tahun, 4 pendidik, dan perwakilan 43 orang tua/wali di TK Sejahtera. Teknik pengumpulan data meliputi: observasi terstruktur menggunakan rubrik perilaku (skala 0–100), wawancara semi-terstruktur dengan guru dan orang tua, angket sikap, serta dokumentasi aktivitas pembelajaran dan catatan lapangan. Analisis data dilakukan secara kuantitatif deskriptif untuk perubahan skor internalisasi dan kualitatif tematik untuk wawancara serta catatan lapangan. Hasil menunjukkan bahwa setelah dua siklus intervensi terdapat peningkatan substansial skor internalisasi karakter anak: rata-rata skor observasi meningkat dari 48,6 pada kondisi pra-intervensi menjadi 82,4 pada pasca-intervensi (skala 0–100). Peningkatan terjadi pada seluruh dimensi tujuh kebiasaan—terutama kebiasaan disiplin diri (bangun pagi, tidur tepat waktu), kebiasaan hidup sehat (makan bergizi, olahraga), dan kebiasaan bersosialisasi (bermasyarakat). Wawancara mengungkapkan peningkatan keterlibatan orang tua dan konsistensi pendidik dalam menerapkan rutinitas; faktor pendukung utama meliputi pelatihan guru, integrasi kegiatan berbasis permainan dan cerita, serta komunikasi rutin dengan orang tua. Kendala yang muncul antara lain keterbatasan alokasi waktu pembelajaran, variasi dukungan orang tua, dan kebutuhan penyesuaian media untuk kelompok usia berbeda. Kesimpulannya, implementasi program “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” di TK Sejahtera efektif mendukung internalisasi karakter anak usia dini apabila dilaksanakan secara terprogram, konsisten, dan melibatkan orang tua. Rekomendasi praktis mencakup: penguatan pelatihan guru, penyusunan panduan rutinitas harian berbasis kebiasaan, peningkatan keterlibatan keluarga, dan penelitian lanjutan dengan sampel lebih besar serta pengukuran jangka panjang untuk menilai keberlanjutan perubahan perilaku.
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Berkelainan Pola Makan Sopiatul, Sopiatul Pahiroh; Indrawati Noor Kamila; Soni Samsu Rizal
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 2 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orang tua memiliki peran yang sangat penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun masih banyak orang tua yang terlalu sibuk dengan kepentingannya sehingga membuat perannya sebagai orang tua terlalaikan. Kesibukan orang tua ini menyebabkan kurangnya perhatian terhadap anak, salah satunya yaitu kurang memperhatikan pola makan anak.  Penelitian ini menginvestigasi hubungan antara pola asuh orang tua dengan kelainan pola makan pada anak usia dini. Studi kasus kualitatif deskriptif dilakukan pada Nusawangik,Cisayong, Tasikmalaya. A menunjukkan kelainan pola makan yang signifikan, di mana ia sepenuhnya menolak makanan pokok seperti nasi, sayur, lauk pauk, dan buah-buahan, serta hanya mengonsumsi makanan ringan dan jajanan. Metode pengumpulan data meliputi wawancara mendalam dengan orang tua dan nenek A, observasi langsung terhadap kebiasaan makan anak, dan analisis lembar penilaian pola asuh. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola asuh yang diterapkan oleh orang tua A adalah pola asuh permisif. Ciri-ciri pola asuh ini minimnya aturan yang tegas, pengawasan yang longgar, dan kecenderungan untuk membebaskan anak sepenuhnya terbukti menjadi faktor penyebab utama di balik kondisi A. Orang tua A, karena kesibukan kerja dan keyakinan untuk tidak memaksa anak, membiarkan A mengonsumsi makanan yang disukainya, yang umumnya tidak memiliki nilai gizi. Kurangnya stimulasi dan pembiasaan sejak dini terhadap makanan sehat juga diperburuk oleh pengaruh kakaknya yang lebih tua, yang memperkenalkan A pada jajanan warung. Keadaan ini menunjukkan bahwa lingkungan keluarga dan pola asuh yang tidak terstruktur berdampak langsung pada kebiasaan makan anak. Temuan ini menyoroti perlunya orang tua untuk lebih peduli dan proaktif dalam membentuk pola makan anak sejak dini, karena kebiasaan yang tidak sehat dapat mengarah pada masalah gizi dan kesehatan jangka panjang. Studi ini merekomendasikan intervensi pendidikan bagi orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang dan penerapan pola asuh yang lebih terarah untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Membentuk Karakter Islami Dalam Menanamkan Nilai Agama Dan Moral Anak Usia Dini Melalui Pembiasaan Berwudhu (Ptk Di Ra Arrozaqul Hasanah) SOFiYANTi, SOFIYANTI; Indrawati Noor Kamila; Soni Samsu Rizal
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 2 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan anak usia dini memiliki peran strategis dalam membentuk karakter, terutama karakter Islami yang berlandaskan nilai agama dan moral. Salah satu cara yang efektif adalah melalui pembiasaan berwudu. Wudhu bukan hanya syarat sah ibadah shalat, tetapi juga sarana menanamkan kebersihan diri, kedisiplinan, kesabaran, serta kesadaran spiritual sejak dini. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peran pembiasaan berwudhu dalam membentuk karakter Islami anak usia dini. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi literatur dan observasi sederhana pada kegiatan PAUD berbasis Islam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiasaan berwudhu secara rutin dapat menanamkan nilai religius, disiplin, kebersihan, tanggung jawab, serta rasa cinta terhadap ibadah. Dengan demikian, pembiasaan berwudhu dapat dijadikan strategi pendidikan karakter Islami yang menyeluruh pada anak usia dini.
Stimulasi Bahasa Pada Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita Menggunakan Media Boneka Tangan Mumun, Mumun Munawaroh; Indrawati Noor Kamila; Soni Samsu Rizal
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 2 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas metode bercerita menggunakan media boneka tangan dalam menstimulasi kemampuan bahasa anak usia dini. Stimulasi bahasa merupakan aspek penting dalam perkembangan anak karena menjadi dasar bagi kemampuan berpikir, berkomunikasi, dan bersosialisasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pustaka (library research) dengan menganalisis berbagai sumber literatur seperti buku, jurnal ilmiah, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan tema stimulasi bahasa, metode bercerita, dan media boneka tangan. Hasil kajian menunjukkan bahwa metode bercerita berperan penting dalam meningkatkan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif anak melalui kegiatan mendengarkan, memahami, dan menuturkan kembali cerita dalam suasana yang menyenangkan. Sementara itu, penggunaan media boneka tangan terbukti efektif dalam menarik perhatian anak, menciptakan interaksi yang komunikatif, serta menumbuhkan keberanian anak dalam berbicara dan mengekspresikan diri. Dengan demikian, kombinasi metode bercerita dan media boneka tangan menjadi strategi pembelajaran yang kreatif dan bermakna dalam menstimulasi perkembangan bahasa anak usia dini secara optimal.
KEHADIRAN AYAH DAN IBU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RUMAH (STUDI ANALISIS QUR'AN SURAT AT-TAHRIM AYAT 6, TAFSIR AL-MISHBAH KARYA QURAISH SIHAB) Eti, Eti Setiawati; Indrawati Noor Kamila; Iis Rodiah
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 2 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas seberapa pentingnya peran ayah dan ibu dalam membantu anak kecil belajar mandiri di rumah. Pentingnya riset ini muncul karena saat ini banyak orang tua yang teralihkan oleh kesibukan dan teknologi, yang bisa mengganggu perkembangan kemandirian anak. Dalam hal ini, ayat ke-6 dari Surat At-Tahrim di Al-Qur'an menjadi dasar yang kuat, mengingatkan orang tua tentang tugas mereka untuk "melindungi" keluarga dari bahaya. Penjelasan dari ayat ini, terutama dalam Tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab, memberikan pandangan yang penting dan mendalam, di mana "melindungi" tidak hanya berarti menjaga, tapi juga mencakup pendidikan dan pembekalan yang menyeluruh. Penelitian ini melihat betapa pentingnya kehadiran bapak dan ibu dalam membantu anak kecil belajar mandiri di rumah. Studi ini menjadi penting karena saat ini, banyak orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan dan alat teknologi, yang bisa menghambat pertumbuhan kemandirian anak-anak. Dalam hal ini, Al-Qur'an Surat At-Tahrim ayat 6 menjadi dasar yang kuat, yang mengingatkan orang tua tentang tanggung jawab mereka untuk "melindungi" keluarga dari keburukan. Penjelasan ayat ini, terutama dalam Tafsir Al-Mishbah oleh M. Quraish Shihab, memberikan pandangan yang dalam dan penting, di mana "melindungi" berarti tidak hanya menjaga dari bahaya, tetapi juga memberi bekal dan pendidikan yang lengkap Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan pendekatan analisis kualitatif. Data utama diambil dari Al-Qur'an dan Tafsir Al-Mishbah, sedangkan data tambahan diperoleh dari buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan psikologi perkembangan anak, pendidikan Islam, dan pengasuhan. Proses analisis data mencakup menemukan, menyaring, dan memahami secara mendalam teks-teks yang relevan. Metode ini dipilih untuk menemukan makna yang tidak langsung terlihat dan penggunaan praktis dari ayat dan tafsir itu, serta menghubungkannya dengan konsep kemandirian anak dalam literatur masa kini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama antara ayah dan ibu sangat penting dalam membantu anak tumbuh mandiri. Tafsir Al-Mishbah menggarisbawahi bahwa "menjaga" keluarga berarti mengarahkan anak agar bisa berdiri sendiri dan bertanggung jawab. Ayah mengajarkan anak tentang apa itu tanggung jawab dan batasan yang perlu, sementara ibu memberikan dukungan emosional dan kasih sayang. Bersama-sama, mereka menciptakan suasana yang seimbang, sehingga anak bisa menjelajah dan belajar dengan baik. Analisis ini menekankan bahwa kemandirian merupakan pijakan yang kuat bagi anak saat menghadapi berbagai masalah kehidupan, sesuai dengan makna dari perintah "menjaga" yang ada dalam ayat itu. Sebagai penutup, artikel ini menekankan bahwa anak kecil tidak bisa menjadi mandiri tanpa ada dukungan dari kedua orang tua secara fisik, emosional, dan spiritual. Dengan merujuk pada Surat At-Tahrim ayat 6 dan Tafsir Al-Mishbah, kita bisa lihat bahwa mendidik anak untuk mandiri adalah tugas penting orang tua untuk membantu mereka hidup lebih baik di dunia dan akhirat. Menerapkan nilai-nilai ini di rumah, seperti memberikan tanggung jawab yang sesuai dengan usia anak dan melibatkan mereka dalam keputusan kecil, merupakan cara nyata untuk menghidupkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.