Berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Cibiuk tahun 2022 terdapat sebanyak 33,04% yang mengalami luka perineum dan mengalami kejadian infeksi luka perineum sebanyak 5 kasus. Perawatan luka perineum diharapkan mampu mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman serta mempercepat penyembuhan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dintaranya karakteristik ibu bersalin, kondisi luka, pengetahuan serta perawatan dan juga status gizinya. Tujuan dari untuk mengetahui hubungan pengetahuan, status gizi dan budaya pantang makanan terhadap penyembuhan luka perineum. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah sebanyak 42 ibu nifas, tehnik pengambilan sampel adalah total sampling artinya seluruh populasi dijadikan sampel. Analisa data yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square test untuk melihat hubungan terhadap 2 variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi. Hasil penelitian diperoleh 64,3% dengan penyembuhan luka perineum baik, sebanyak 52,4% memiliki tingkat pengetahuan tinggi, sebanyak 61,9% memiliki status gizi baik dan 76,2% tidak memiliki budaya pantang makan. Hasil analisis bivariat menunjukkan pengetahuan p-value 0,000, status gizi p-value 0,004 dan budaya pantang makan p-value 0,052. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan status gizi dengan penyembuhan luka perineum. Diharapkan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi sehingga luka perineum yang dialaminya akan sembuh seseuai fase dan mengurangi angka kejadian infeksi akibat perlukaan jalan lahir, serta diharapkan ibu-ibu nifas menambah pengetahuan dan wawasannya.