Riyani Indah, A. Besse
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DAMPAK KEBOCORAN RISER WALL TUBE TERHADAP PRODUKSI ENERGI DAN KERUGIAN KWH PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK: STUDI KASUS PLTU XYZ UNIT 1 Ikram Kido, Muhammad; Zainuddin, Muhammad; Halim, Abdul; Ilahi Rahmadhani, M. Anis; Qurrata A’yun, Padhlani; Ikhlasul Amal, Mujahid; Ismail; Riyani Indah, A. Besse; BJ, Muhammad Facheruddin
Machine : Jurnal Teknik Mesin Vol 11 No 2 (2025): Machine : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknik Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/5py2m660

Abstract

Kebocoran pada riser wall tube merupakan salah satu permasalahan utama pada boiler pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) karena berperan vital dalam proses pembentukan uap sehingga kegagalannya berdampak langsung pada kinerja termodinamika dan kontinuitas operasi pembangkit. Penelitian ini menganalisis kasus kebocoran riser wall tube di PLTU XYZ Unit 1 dengan membandingkan kondisi operasional sebelum dan sesudah kejadian. Data menunjukkan penurunan beban dari 49,3 MW menjadi 40 MW, penurunan tekanan uap utama dari 8,6 MPa menjadi 8,13 MPa, serta penurunan temperatur uap dari 536 °C menjadi 530 °C. Selain itu, tekanan furnace meningkat signifikan dari -214 Pa menjadi 2500 Pa, sedangkan tekanan windbox naik dari 12,3 kPa menjadi 17,5 kPa. Kondisi ini diikuti penurunan efisiensi boiler dari 88% menjadi 80% dan peningkatan konsumsi bahan bakar. Hasil perhitungan menunjukkan total kerugian energi sebesar 5.968.095 kWh dengan nilai kerugian finansial mencapai Rp 4.243.613.949, menegaskan bahwa kebocoran riser wall tube tidak hanya menurunkan performa teknis pembangkit tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan strategi predictive maintenance, inspeksi rutin dengan metode non-destructive test (NDT), serta monitoring real-time parameter operasi menjadi langkah penting untuk meningkatkan keandalan, memperpanjang umur komponen kritis, dan meminimalkan risiko kerugian akibat kebocoran serupa di masa mendatang.