Yantafi, Ulum
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGOLAHAN MAKANAN SEHAT UNTUK CEGAH FOODBORNE DISEASES DI WISATA NEGERI KAHYANGAN, SAWANGAN, MAGELANG: IMPROVING KNOWLEDGE ABOUT SAFE AND HEALTHY FOOD PROCESSING TO PREVENT FOODBORNE DISEASES IN NEGERI KAHYANGAN TOURISM MANAGERS, WONOLELO, SAWANGAN, MAGELANG Wastutiningsih, Sri Peni; Lestari, Lily Arsanti; Utami, Sri Nuryani Hidayah; Meilani, Niken; Yantafi, Ulum; Partini, Partini
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v5i3.2362

Abstract

Penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne diseases) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada manusia. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai agen seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang terkontaminasi. Keracunan makanan juga dapat dipicu oleh bahan kimia, pestisida, bahan biologi, atau kontaminan lain. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan melalui ceramah interaktif dan sesi tanya jawab, dengan sasaran ibu-ibu pengelola wisata kuliner di kawasan wisata Negeri Kahyangan, Desa Wonolelo, Sawangan, Magelang. Sebanyak 21 peserta hadir, mewakili seluruh warung dan kafe di area tersebut. Kegiatan meliputi tahapan koordinasi awal, analisis kebutuhan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Koordinasi dilakukan dengan perangkat desa, pengurus BUMDes, pelaku usaha lokal, pemuda desa, serta petani sekitar lokasi wisata. Setelah itu, dilakukan analisis kebutuhan masyarakat dan pelaksanaan kegiatan, termasuk evaluasi melalui post-test. Hasil post-test menunjukkan bahwa sebagian besar peserta masih berada dalam kategori pengetahuan cukup. Beberapa topik yang banyak dijawab salah (>30%) meliputi: pengendalian serangga (38,1%), higiene personal (42,9%), bahaya biologis (57,1%), benda asing dalam makanan (71,4%), dan pemahaman dasar tentang keamanan pangan (76,2%). Sebagai tindak lanjut, akan dilakukan pendampingan praktik langsung mengenai pengolahan makanan sehat guna mencegah risiko foodborne diseases di kawasan wisata ini.