Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Teori Social Cognitive Career Theory ( SCCT ) dalam Pemilihan Karir Siswa chantiqa, T. chantiqa Salsabilla Az-Zahra; Dianto, Mori; Helvirianti, Eka; Hutasuhut, Raihan Mahmud
Educandumedia: Jurnal Ilmu pendidikan dan kependidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Yayasan Insan Cipta Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61721/educandumedia.v4i2.331

Abstract

kajian menyeluruh terhadap Teori Karir Kognitif Sosial sebagai kerangka teori dalam kaitannya dengan pilihan karir yang dilakukan siswa. Dengan memusatkan perhatian pada bagian-bagian penting dari hipotesis ini, penelitian ini berencana untuk menguji bagaimana unsur-unsur mental, sosial, dan alam berhubungan untuk membentuk proses pengambilan keputusan karir siswa. Melalui pemahaman SCCT yang unggul, diyakini dapat ditemukan metodologi pendekatan yang dapat memperluas kelangsungan arahan kejuruan di sekolah. Penelitian kepustakaan atau tinjauan pustaka digunakan untuk penelitian ini. Survei penulisan adalah penelitian yang secara mendasar mengaudit informasi dan pemikiran yang terkandung dalam sekelompok tulisan ilmiah dan membentuk komitmen hipotetis dan sistemik terhadap subjek tertentu. Dalam situasi ini, cara yang paling umum untuk mengumpulkan informasi dan data adalah melalui berbagai sumber perpustakaan, misalnya buku, buku harian, catatan, artikel, dan berbagai sumber yang berkaitan dengan subjek yang sedang dieksplorasi. Hipotesis Panggilan Mental Sosial adalah sistem hipotesis mental sosial untuk profesi, yang dibuat oleh Lent, Brown dan Hackett pada tahun 1994, hipotesis ini secara signifikan mempengaruhi penelitian tentang keputusan profesi. Proses penentuan pekerjaan yang dipahami oleh hipotesis SCCT, dimulai dari orang-orang yang menyusun minat, sekadar memutuskan, dan mencapai tingkat kemajuan dalam profesinya. SCCT berpusat pada faktor mental seperti kecukupan diri, asumsi hasil, dan tujuan. Keputusan karir bagi siswa dapat dilakukan dengan memanfaatkan perluasan self-viability dengan adanya gagasan hipotesis profesi mental sosial bagi siswa dalam mengambil keputusan. Proses dimana individu mengembangkan minat, membuat keputusan, dan mencapai berbagai tingkat keberhasilan dalam upaya pendidikan dan profesional diuraikan dalam konsep SCCT. Hipotesis Profesi Mental Sosial menggarisbawahi bahwa siklus dinamis terbentuk dari kelangsungan hidup yang sesuai dengan asumsi untuk hasil yang ideal.
Relevansi Pendidikan Karakter dalam Konteks Pendidikan Islam: Membangun Generasi Berkarakter Islami Iqbal, Muhammad; Panjaitan, Achfa Yusra; Helvirianti, Eka; Nurhayati, Nurhayati; Ritonga, Qorina Syahbila Putri
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 3 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i3.568

Abstract

Pendidikan karakter dalam konteks pendidikan Islam menjadi isu sentral dalam upaya membentuk generasi yang berakhlak mulia dan berkualitas. Jurnal ini mengkaji secara mendalam relevansi pendidikan karakter dalam konteks pendidikan Islam dengan fokus utama pada pembahasan tentang pengertian pendidikan karakter, konsep pendidikan islam, dan pendidikan karakter dalam perspektif islam. Tujuan utama dari jurnal ini adalah untuk menjelaskan konsep-konsep dasar yang relevan serta untuk mengidentifikasi peran signifikan pendidikan karakter dalam membentuk generasi berkarakter Islami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tinjauan literatur yang komprehensif untuk mengeksplorasi berbagai teori dan pandangan terkait. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa prinsip-prinsip pendidikan Islam memberikan landasan moral yang kuat bagi pendidikan karakter, sementara nilai-nilai seperti kejujuran, kesabaran, tolong-menolong, dan kasih sayang merupakan nilai-nilai karakter utama dalam Islam. Implementasi praktis dari pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan Islam diperlukan untuk memastikan nilai-nilai tersebut ditanamkan secara efektif dalam proses pembelajaran. Pembahasan dalam jurnal ini menggarisbawahi peran penting keluarga sebagai basis pertama dalam pembentukan karakter, peran sekolah dan lembaga pendidikan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung, serta peran guru dan pendidik dalam mentransfer dan memperkuat nilai-nilai karakter kepada generasi muda. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang relevansi dan implementasi pendidikan karakter dalam pendidikan Islam, diharapkan jurnal ini dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya bersama mencetak generasi yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki karakter Islami yang kuat dan bermoral tinggi.