Latar Belakang: Dismenore merupakan nyeri kram pada perut yang terjadi selama menstruasi. Di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64,25 % yang terdiri dari 54,89% dismenore primer, sedangkan sisanya merupakan penderita tipe sekunder, yang mengakibatkan mereka tidak sanggup melakukan akivitas apapun dan ini akan menurunkan kualitas hayati dalam individu masing-masing. Keluhan ini berdampak pada menurunnya produktivitas dan kualitas hidup perempuan, seperti ketidak hadiran di sekolah atau pekerjaan, pembatasan aktivitas, penurunan performa akademik, gangguan tidur dan gangguan mood.Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas pemberian teh chamomile terhadap skala nyeri dismenore pada remaja dengan dismenore primer di MTs Darunnajah 2 Cipining Bogor tahun 2024.Metodologi: Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan pendekatan with control group pre-test post-test. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden tang terdiri dari 15 responden intervensi dan 15 responden kontrol. Data dianalisis menggunkan uji t (paired t test). Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi.Hasil Penelitian: Analisis univariat pada kelompok intervensi diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 5,47 dan posttest sebesar 2,93. Sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 4,67 dan posttest sebesar 4,20. Hasil uji t paired t test dengan nilai signifikansi P-Value 0.000 yang berarti ada pengaruh teh chamomile terhadap penurunan dismenore pada remajaSimpulan : Teh chamomile efektif dalam menurunkan skala nyeri dismenore pada remaja di MTs Darunnajah 2 Cipining Bogor Tahun 2024.Saran: chamomile dapat digunakan sebagai pengobatan dismenore secara non – farmakologis sehingga masyarakat bisa menbudidayakan untuk menanam tanaman teh chamomile ini mengingat khasiat yang dimiliki. Kata kunci : Chamomile, Dismenore, Menstruasi, Remaja. ABSTRACT Background: Dysmenorrhoea is a cramping pain in the abdomen that occurs during menstruation. In Indonesia, the incidence of dysmenorrhoea is 64.25% which consists of 54.89% primary dysmenorrhoea, while the rest are secondary type sufferers, which results in them not being able to do any activities and this will reduce the quality of life in each individual. This complaint has an impact on reducing women's productivity and quality of life, such as school or work absences, activity restrictions, decreased academic performance, sleep disturbances and mood disorders.Objective: To determine the effectiveness of chamomile tea administration on dysmenorrhoea pain scale in adolescents with primary dysmenorrhoea at MTs Darunnajah 2 Cipining Bogor in 2024.Methodology: This research design uses a quasi-experiment with a control group pre-test post-test approach. The sample in this study amounted to 30 respondents consisting of 15 intervention respondents and 15 control respondents. Data were analysed using paired t test. The instrument used was an observation sheet.Research Results: Univariate analysis in the intervention group obtained an average pretest value of 5.47 and posttest of 2.93. While in the control group the average pretest value was 4.67 and the posttest was 4.20. The results of the paired t test with a significance value of P-Value 0.000 which means that there is an effect of chamomile tea on reducing dysmenorrhoea in adolescents.Conclusion: Chamomile tea is effective in reducing dysmenorrhoea pain scale in adolescents at MTs Darunnajah 2 Cipining Bogor Year 2024.Suggestion: Chamomile can be used as a non-pharmacological treatment of dysmenorrhoea so that people can cultivate to plant this chamomile tea plant given its properties. Keywords: Adolescent., Chamomile, Dysmenorrhoea, Menstruation