Tao, Ferdinando De Carlos
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TRADISI PERKAWINAN ADAT NGGAE FAI PADA MASYARAKAT DI DESA PAUTOLA KECAMATAN KEO TENGAH KABUPATEN NAGEKEO Tao, Ferdinando De Carlos; Djandon, Maria Gorety; Dhiki, Katarina
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 9 No 1 (2024): Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v9i1.4389

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana proses ataupun tahapan-tahapan dalam tradisi perkawinan adat di Desa Pautola Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo 2) Faktor-faktor apa saja yang membuat perkawinan adat di Desa Pautola Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo masih bertahan hingga saat ini ?, Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Mengetahui proses ataupun tahapan-tahapan dalam tradisi perkawinan adat di Desa Pautola Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo. 2) Mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat perkawinan bisa bertahan hingga saat ini. Penelitian mengunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Masyarakat Desa Pautola dengan jumlah informan sebanyak satu orang mosalaki (kepala ada), satu orang tokoh masyarakat dan satu orang masyarakat adat sebagai tokoh pendukung ). Pengumpulan data menggunakan Observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) Reduksi Data (data pencarian), 2) Display Data (penyajian data), Verifikasi (penarikan kesimpulan). Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut: wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi perkawinan adat nggae fai merupakan suatu trdisi yang sudah dilakukan oleh nenek moyang sejak dahulu dan diwariskan kepada generasi-generasi sekarang dan masih dipertahankan hingga saat ini karena dalam tradisi ini tidak boleh dilanggar dan harus sesuai dengan tahapan-tahapanya jika dilanggar maka kita akan menerima konsekuensinya seperti jadi buah bibir warga setempat.