Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Stunting prevention behaviors through the health action model in Maluku: a case study Rumadaul, Dewi Syitra; Supriyati; Erlina, Erlin
BKM Public Health and Community Medicine Vol 41 No 02 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bkm.v41i02.17789

Abstract

Purpose: This study aims to explore stunting prevention behaviors in Sawai Village, Central Maluku District, using the health action model. Methods: A qualitative case study was conducted in April 2024, involving 25 participants purposively selected from various groups, including parents, caregivers, pregnant women, health workers, village officials, and cadres. Data were collected through interviews and observations, and analyzed using framework analysis supported by Opencode software. Results: Stunting prevention efforts in Sawai Village involve various stakeholders. The analysis identified nine key themes that shape stunting prevention behavior: 1) stunting prevention behaviors; 2) belief systems; 3) motivation systems; 4) normative systems; 5) knowledge; 6) skills; 7) physical environment; 8) socio-economic factors; and 9) socio-cultural factors. While community practices generally align with child health efforts, they are not explicitly aimed at stunting prevention. The involvement of fathers is minimal, cadres have limited technical capacity, and traditional beliefs, economic barriers, and lack of targeted knowledge hinder effective prevention. Conclusion: Although stunting prevention in Sawai Village involves multiple actors, it remains suboptimal. A comprehensive behavior change intervention based on the HAM framework is needed, along with Posyandu revitalization to enhance community participation and knowledge.
Edukasi Penggunaan Obat Analgetik dan Antipiretik Secara Rasional Mewar, Djulfikri; Mahulauw, Muhammad Azril Hardiman; Ibrahim, Marisa Anggia; Prasetyo, Nugraha Alif; Tuharea, Astuti; Rumadaul, Dewi Syitra; Sopaliu, Djahra Warda
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan aplikasi Teknologi Vol. 05 No. 01: March 2026 (In Progress)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.adipati.2026.v5i1.8223

Abstract

Obat analgetik dan antipiretik sering digunakan untuk meredakan nyeri dan demam, namun penggunaannya tanpa pengawasan dapat menimbulkan risiko efek samping seperti gangguan lambung dan ginjal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi mengenai penggunaan obat analgetik dan antipiretik secara rasional melalui penyuluhan. Materi mencakup indikasi, klasifikasi obat, risiko efek samping, dan cara penggunaan yang bijak. Sebanyak 98 peserta mengikuti kegiatan ini dengan mayoritas perempuan (82,7%) dan berusia 20-29 tahun (69,4%). Hasil survei menunjukkan 83,6% peserta pernah menggunakan obat pereda nyeri atau demam, dengan paracetamol (81,7%) sebagai obat yang paling banyak dikonsumsi. Apotek menjadi tempat utama memperoleh obat (66,3%), dan 71,4% peserta mengonsumsi obat tanpa resep dokter. Keluhan utama yang mendorong penggunaan obat adalah demam (76,5%) dan sakit kepala (58,1%). Pengetahuan peserta tentang efek samping masih terbatas, terutama terkait mual (52%) dan nyeri lambung (27,5%). Edukasi berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran penggunaan obat yang bijak dan aman, serta mengurangi risiko komplikasi akibat swamedikasi tanpa pendampingan tenaga kesehatan.Kata kunci: analgetik, antipiretik, edukasi, swamedikasi.