Kurikulum Merdeka, yang diterapkan sejak 2022, memperkenalkan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dengan fokus pada penyesuaian metode pengajaran sesuai kebutuhan individu siswa, mendukung prinsip pembelajaran berpusat pada siswa (student-centered learning). Penelitian ini mengevaluasi efektivitas kompetensi profesional dan pedagogi guru Bahasa Indonesia dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi berbasis Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 1 Sopai. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, dengan analisis mendalam tentang kompetensi guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen terkait kurikulum serta materi pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 1 Sopai berdampak positif, terutama dalam meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa. Guru-guru terlibat aktif dalam pelatihan dan pengembangan profesional, yang memungkinkan penerapan metode pembelajaran berdiferensiasi. Namun, tantangan seperti perbedaan kesiapan guru, keterbatasan sumber daya, dan sistem evaluasi yang perlu disempurnakan masih ada. Upaya untuk meningkatkan kompetensi guru melibatkan eksplorasi metode baru, kolaborasi antar guru, dan pelatihan interaktif. Dukungan tambahan, termasuk penyediaan fasilitas yang memadai dan pengembangan kurikulum yang fleksibel, diperlukan untuk mengoptimalkan implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Kurikulum Merdeka berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan dengan pendekatan yang lebih personal dan responsif terhadap kebutuhan siswa, namun keberhasilan implementasinya sangat bergantung pada kompetensi dan dukungan terhadap guru.