Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu tantangan utama dalam pengelolaan pendidikan di Indonesia. Salah satu pendekatan yang dianggap efektif untuk mencapai mutu pendidikan adalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yang memberikan kewenangan lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumber daya dan pengambilan keputusan secara mandiri. Artikel ini membahas penerapan Manajemen Mutu Berbasis Sekolah (MMBS) di SMK Negeri 1 Jepon, Kabupaten Blora, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan MMBS di SMK Negeri 1 Jepon telah menunjukkan beberapa keberhasilan, terutama dalam peningkatan partisipasi pemangku kepentingan, pengelolaan anggaran yang lebih transparan, serta pengembangan program pembelajaran yang inovatif dan berbasis kebutuhan siswa. Namun, sejumlah tantangan masih dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya manusia, rendahnya tingkat partisipasi masyarakat, dan kurang optimalnya pemanfaatan teknologi dalam mendukung proses manajemen mutu. Artikel ini juga mengidentifikasi strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut, antara lain melalui penguatan kapasitas guru dan tenaga kependidikan, optimalisasi kolaborasi dengan pihak eksternal, serta peningkatan literasi teknologi di kalangan warga sekolah. Dengan penerapan strategi yang tepat, pelaksanaan MMBS di SMK Negeri 1 Jepon berpotensi menjadi model pengelolaan mutu berbasis sekolah yang efektif untuk mendukung pencapaian standar nasional pendidikan.