Manajemen pendidikan yang efektif mensyaratkan terciptanya lingkungan belajar yang kondusif dan terwujudnya komitmennya sebagai metodologi pendidikan. Kualitas sumber daya manusia yang kurang memadai merupakan masalah kritis yang menghambat pertumbuhan ekonomi dan nasional. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kehidupan sosial budaya, kondisi sosial ekonomi semakin tidak dapat dipertahankan baik dari segi tempat maupun waktu. Untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang mampu mempertanyakan hal tersebut, individu-individu tersebut harus benar-benar bergantung pada daya saing dan persaingan. TQM merupakan sistem manajemen mutu yang difokuskan pada peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan melalui beberapa dimensi keberlanjutan. Penerapan Total Quality Management di lembaga pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, sehingga meningkatkan standar sekolah secara keseluruhan melalui peningkatan mutu pendidikan. Penerapan sistem manajemen secara konsisten dipengaruhi oleh keseimbangannya. Dua kubu muncul: satu kubu yang mendukung TQM dan kubu lainnya yang menentangnya. TQM ditolak karena pengaruhnya terhadap perubahan manajemen, yaitu modifikasi nilai-nilai yang mengakar. Pilar ini bertujuan untuk membantu sekolah dalam meningkatkan proses pendidikannya. Penerapan pengendalian mutu terpadu di lembaga pendidikan sangat penting untuk mendukung inisiatif kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah. Penelitian ini merupakan investigasi kualitatif dari studi non-statistik dan intersubjektif yang bertujuan untuk memahami secara komprehensif fenomena (peristiwa, keadaan) yang terkait dengan isu yang diteliti dalam lingkungan alamiah. Data dikumpulkan dari sumber sekunder, termasuk buku, makalah, terbitan berkala, sumber elektronik, dan teori terkait lainnya.