Tanaman ganitri merupakan tanaman yang banyak tersebar di Indonesia dengan kandungan flavonoid, tanin dan fenol yang berpotensi sebagai antijerawat. Pengembangan sediaan daun ganitri sebagai obat antijerawat belum pernah dilakukan. Gel merupakan sediaan topikal yang memiliki potensi lebih baik dibandingkan sediaan topikal lainnya. Gelling agent memiliki peranan penting dalam pembuatan gel karena mempengaruhi sifat fisik sediaan gel. HPMC adalah salah satu jenis gelling agent yang memiliki kestabilan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan formula sediaan gel antijerawat ekstrak etanol daun ganitri yang memiliki karakteristik baik dan efektif sebagai antijerawat. Penelitian ini dilakukan dengan membuat 3 sediaan gel menggunakan zat aktif ekstrak daun ganitri 2% dengan memvariasikan konsentrasi HPMC F1 (0,5%), F2 (1,5%), dan F3 (3%). Hasil ketiga formula diuji stabilitas fisiknya dengan dilakukan uji organoleptik, pH, homogenitas, viskositas, daya sebar, daya lekat dan cycling test. Formula dengan karakteristik fisik terbaik diuji aktivitas antibakterinya terhadap Propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus menggunakan metode sumuran. Hasil menunjukkan bahwa variasi konsentrasi HPMC mempengaruhi sifat fisik sediaan gel. Hal ini ditunjukan dari hasil uji one way annovap<0,05. Hasil evaluasi fisik terbaik ditunjukkan oleh formula 2 dengan konsentrasi HPMC 1,5%. Hasil uji antibakteri menunjukkan bahwa formula 2 memiliki aktivitas antibakteri dengan kategori sedang terhadap bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat berturut turut 7,03 mm dan 6,83 mm.