Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAN AKUADES DAUN GANITRI (Elaeocarpus Ganitrus Roxb.) TERHADAP LARVA Artemia salina Leach Nafarina, Eka Rezki Tri; Miyarso, Chondrosuro; Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul
Jurnal Farmasi Klinik dan Sains Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Farmasi Klinik dan Sains
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jfks.v3i2.1180

Abstract

Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia yang belum ditemukan obatnya hingga sekarang. Ganitri (Elaeocarpus ganitrus Roxb.) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai senyawa sitotoksik karena mengandung flavonoid dan tannin di bagian daun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik dari ekstrak etanol dan akuades daun ganitri (Elaeocarpus ganitrus Roxb.) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test dan Nilai LC50. Penelitian ini menggunakan 10 Larva Artemia salina Leach pada konsentrasi 500, 250, 125, 50, 25, dan 12,5 ppm serta kontrol negatif. Larva yang mati pada masing-masing konsentrasi kemudian dihitung nilai LC50. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun ganitri (Elaeocarpus ganitrus Roxb.) didapatkan nilai LC50 sebesar 186,2173 μg/ml sedangkan ekstrak akuades didapatkan dengan nilai LC50 sebesar 195,053 μg/ml. Hasil kedua ekstrak daun ganitri termasuk kategori moderat. Ekstrak etanol dan akuades daun ganitri (Elaeocarpus ganitrus Roxb.) memiliki potensi antikanker dengan kategori moderat
UJI ANTI LUKA BAKAR KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN MANGGA ARUMANIS (Mangifera indica L.) DAN DAUN SALAM (Syzygium polianthum (Wight) Walp.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II A TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Safitri, Safitri; Miyarso, Chondrosuro; Fitriyati, Laeli
Jurnal Farmasi Klinik dan Sains Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Farmasi Klinik dan Sains
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jfks.v2i2.986

Abstract

Luka bakar merupakan salah satu luka terbuka yang harus cepat mendapatkan penanganan, luka terbuka yang tidak cepat ditangani akan berpotensi mengalami infeksi. Tanaman tradisional daun salam (Syzygium polianthum (Wight) Walp) dan daun mangga arumanis (Mangifera indica L.)  pada banyak penelitian efektif menyembuhkan luka bakar dengan adanya kandungan senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid. Kombinasi kedua bahan ini diharapkan akan bersinergi sehingga menguatkan aktivitas dalam anti luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak daun mangga arumanis dan salam terhadap penyembuhan luka bakar pada tikus putih jantan galur wistar. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium terdiri dari 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol positif (neocenta gel), kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan), kelompok 1 (kombinasi ekstrak daun manga arumanis dan salam 1:1), kelompok 2 (2:1), kelompok perlakuan 3 (1:2), kelompok perlakuan 4 (2:2). Parameter pengamatan yaitu pengukuran diameter luka bakar selama 14 hari. Hasil penelitian didapatkan bahwa kombinasi ekstrak daun mangga arumanis dan salam memiliki pengaruh terhadap penyembuhan luka bakar yang ditandai dengan penurunan diameter luka bakar. Kombinasi paling baik terhadap penurunan diameter luka bakar berturut-turut pada kelompok 1 (1:1), kelompok 3 (1A:2B), kelompok 2 (2A:1B), kelompok 4 (2A:2B), kontrol positif dan kelompok kontrol negatif. Kesimpulan penilitian yaitu kombinasi ekstrak daun mangga arumanis dan salam mempunyai aktifitas terhadap penyembuhan luka bakar derajat II A pada tikus putih jantan galur wistar.
Peningkatan Pengetahuan Tentang DAGUSIBU pada Kader Kesehatan Desa di Desa Pagebangan, Kecamatan Karanggayam Rahmatulloh, Wahyu; Ainni, Ayu Nissa; Miyarso, Chondrosuro; Agustina, Resti; Supartiningsih, Sinta; Abrori, Fadhil
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i3.13416

Abstract

Penyuluhan terkait program DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Benar) sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama di daerah pedesaan dengan akses terbatas terhadap informasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan desa di Desa Pagebangan, Kecamatan Karanggayam, terkait penggunaan obat yang baik dan benar terutama selama bulan Ramadhan. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi interaktif yang diikuti oleh enam kader kesehatan desa. Evaluasi dilakukan melalui pretest dan posttest untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan kader kesehatan dengan 83% kader masuk dalam kategori sangat baik dan 17% dalam kategori baik setelah pemberian edukasi. Peningkatan juga terlihat pada pengetahuan masyarakat yang seluruhnya masuk dalam kategori sangat baik setelah pelaksanaan sosialisasi oleh kader kesehatan. Kesimpulan dari pengabdian ini bahwa terdapat peningkatan pengetahuan setelah pemberian edukasi sehingga diharapkan dapat mengurangi kesalahan penggunaan obat dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Kata Kunci: DAGUSIBU, Kader Kesehatan, Kader DesaEducation related to the DAGUSIBU program (Get, Use, Store, and Dispose of Medicines Properly) is essential for improving public knowledge, especially in rural areas with limited access to health information. This study aims to enhance the knowledge of village health cadres in Pagebangan Village, Karanggayam Subdistrict, regarding the proper and correct use of medicines, especially during Ramadan. The methods include lectures and interactive discussions attended by six village health cadres. The evaluation was conducted through pretest and posttest to measure knowledge improvement. The results showed a significant increase in the knowledge of the health cadres, with 83% of cadres categorized as excellent and 17% as good after education. An improvement was also observed in the community's knowledge, with all participants categorized as excellent after the health cadres' outreach activities. This community service concludes that there was an increase in knowledge following education, which is expected to reduce medication errors and improve the health status of the community.