Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Low Impact Aerobic Exercise Education to Improve Physical Fitness of Hypertension Patients at Posyandu Ngudi Waras: Edukasi Senam Aerobic Low Impact untuk Meningkatkan Kebugaran Fisik Pasien Hipertensi di Posyandu Ngudi Waras Herawati, Isnaini; Raihani, Ferrarista Nadja; Rahmawati, Aulia Fahriza; Rosyad, Hanif Ar; Ardiansyah, Faizin; Apriliyani, Intan Dwi; Pristianto, Arif
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 18th University Research Colloquium 2023: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. Penyakit ini sering kali dikenal sebagai silent killer, karena penyakit ini tidak memiliki gejala yang berarti. Pola aktivitas fisik yang terbatas atau sedenter dikatakan memiliki potensi yang lebih besar terhadap kejadian penyakit kardiovaskular. Berdasarkan observasi dan analisis situasi yang telah kami lakukan di posyandu “Ngudi Waras” didapatkan 11 orang dari 35 peserta posyandu mengalami hipertensi. Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya latihan fisik utamanya pada individu dengan hipertensi seperti latihan senam aerobic low impact. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu edukasi dan penyuluhan. Rangkaian kegiatan diisi dengan observasi, pengambilan data, pre test, edukasi, post test, dan evaluasi. Pelaksanaan pre test dan post test dilakukan terhadap 11 orang sampel mitra di posyandu. Hasil pengabdian ini yaitu adanya peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya latihan fisik pada individu dengan hipertensi yang dilihat dari hasil nilai pre test dan post test. Penyuluhan ini memiliki dampak yang positif terhadap peningkatan pemahaman masyarakat mengenai peran latihan fisik dan hipertensi.
Penatalaksaan Fisioterapi pada Pasien Pneumothorax Dextra Et Causa Tuberculosis dengan Pemasangan Water Seal Drainage di RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga: Case Report Rosyad, Hanif Ar; Wijianto, W; Hartoto, Joko Sri
Academic Physiotherapy Conference Proceeding 2025: Academic Physiotherapy Conference Proceeding
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Pneumothoraks adalah keadaan di mana terdapat ruang di dalam kantong pleura. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah pada pernapasan, pasokan oksigen, atau kedua-duanya. Gejala yang dialami dengan kesulitan untuk bernapas, kulit yang berubah menjadi kebiruan, pernapasan yang cepat, keterbatasan dalam bergerak, serta nyeri di dada yang berasal dari paru-paru akibat adanya udara di ruang pleura. Pneumotoraks terjadi akibat infeksi tuberculosis (TB) pada paru-paru dan pleura serta berdampak pada sekitar 1,5% dari semua pasien. Teknik Pursed Lip Breathing dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah pembersihan saluran pernapasan yang tidak efektif pada pasien pneumotoraks. Latihan Ekspansi Toraks, baik yang dilakukan secara aktif maupun pasif, dapat membantu memperbaiki kondisi dinding dada, dan pijatan lembut dapat digunakan untuk merelaksasi otot-otot pernapasan yang tegang.Case Presentation: Pasien berusia 34 tahun dengan keluhan batuk, sesak, dan saat menarik napas terasa dada sebelah kanan terasa berat dan tidak full mengembang saat menarik napas. Nilai sesak dengan borg scale didapatkan skor 5, heart rate 84x/menit, respiratory rate 24x/menit, mMRC dengan skor 2. Ekspansi thoraks pada axilla 1,5 cm, ICS 4 didapati 1,5 cm, processus xipoid 2 cm.Management and Outcome: Setelah pemberian intervensi Pursed Lip Breathing, Thoracic Expansion Exercise dan Gentle Massage selama 3 hari dan dilakukan evaluasi, didapati penurunan derajak sesak dari 5 menjadi 3, peningkatan kemampuan fungsional dengan mMRC dari 2 menjadi 1, dan peningkatan ekspansi sangkar thoraks pada ICS 2, ICS 4 dan prosesus xiphoideus.Discussion: Rehabilitasi paru-paru memiliki manfaat yang signifikan dalam mengurangi gejala sesak napas, serta meningkatkan kekuatan dan stamina otot. PLB dan TEE sering dilakukan dalam program rehabilitasi paru-paru dan selama aktivitas kehidupan sehari-hari karena mengurangi laju pernapasan saat istirahat, meningkatkan saturasi oksigen dan volume tidal. Begitu juga dengan Gentle Massage efektif pada peningkatan aliran darah dan suhu kulit, serta pengaktifan sistem limfatik.Conclusion: Manajemen fisioterapi untuk pasien yang mengalami Pneumothoraks menunjukkan hasil yang baik dalam mengurangi kesulitan bernapas, meningkatkan ekspansi dada, dan memperbaiki kemampuan fungsional paru-paru, sehingga secara keseluruhan pasien menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan keadaan sebelumnya.