Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Wound Dehiscence Following Obstetrics and Gynecology Surgeries: An Observational Study at a Tertiary Hospital in Bandung Mantilidewi, Kemala Isnainiasih; Firdaus, Nur’adilah; Kurniadi, Andi; Erfiandi, Febia; Kireina, Jessica; Natasya, Windy; Harsono, Ali Budi
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 7 Nomor 3 November 2024
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia.v7i3.658

Abstract

Introduction: Wound dehiscence is a severe postoperative complication that disrupts an abdominal wound closure which can be caused by endogenous or exogenous flora that infect a surgical wound. Many factors are responsible for surgical site infection in obstetric and gynecology patients considering all the basic standards are ideally maintained in tertiary care hospitals. To identify the characteristics of surgical wound dehiscence (SWD) patients who underwent obstetric and gynecological surgeries at Dr. Hasan Sadikin Hospital from 2021 to 2022.Methods: This study utilized a quantitative descriptive approach with a retrospective design. Results: A total of 43 subjects were included in the study and were divided into three groups based on their surgery type: obstetrics (n=11), gynecology (n=7), and gynecological oncology (n=25). The majority of SWD cases were associated with gynecological oncology surgeries. The patients were predominantly aged 18-65 years (88%), had superficial SWD (65%), normal BMI (37%), were non-smokers (67%), had a history of steroid medication usage (63%), received prophylactic antibiotics (63%), underwent elective surgery (58%), had laparotomy surgeries (100%), with a duration of ≥180 minutes (35%), and intraoperative bleeding of ≤1500 cc (63%). The surgical wounds were primarily classified as clean type (47%), and therapeutic antibiotics were administered to the majority of patients (74%).Conclusion: Most of our findings were consistent with existing theories. However, the discrepancies observed in some outcomes can serve as an evaluative tool to assess the adherence of current practices to established guidelines. It is crucial to consider the risk factors for SWD when developing preventive strategies.Dehisensi Luka Pascaoperasi Obstetri dan Ginekologi: Sebuah Studi Observasi di Rumah Sakit Tersier Di BandungAbstrakPendahuluan: Dehisensi luka pascaoperasi merupakan komplikasi serius yang dapat mengganggu penutupan luka di perut yang disebabkan oleh adanya flora bersumber secara endogen atau eksogen yang menginfeksi luka operasi. Banyak faktor yang berperan dalam infeksi daerah operasi walaupun sudah dilakukannya semua standar operasional yang selalu dipertahankan di rumah sakit perawatan tersier. Untuk mengetahui karakteristik pasien dehisensi luka pascaoperasi obstetri dan ginekologi di RSUP Dr. Hasan Sadikin.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif yang menganalisis faktor praoperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif dari subjek penelitian. Hasil: Pada studi ini, terdapat 43 subjek yang selanjutnya dikategorikan menjadi tiga kelompok berdasarkan jenis operasinya: obstetri (n=11), ginekologi (n=7), dan onkologi ginekologi (n=25). Sebagian besar kasus berhubungan dengan operasi onkologi ginekologi, berusia 18 - 65 tahun (88%), memiliki dehisensi luka superfisial (65%), indeks massa tubuh normal (37%), bukan perokok. (67%), memiliki riwayat penggunaan obat steroid (63%), menerima antibiotik profilaksis (63%), menjalani operasi elektif (58%), menjalani operasi melalui laparotomi (100%), dengan durasi ≥180 menit (35%), memiliki luka operasi tipe bersih (47%), mengalami perdarahan intraoperative ≤1500 cc (63%), dan mendapatkan antibiotik terapeutik (74%).Kesimpulan: Sebagian besar hasil studi didapatkan sesuai dengan teori yang telah ada. Kesenjangan yang ditemukan pada luaran studi dapat menjadi alat evaluasi untuk menilai ketaatan pada praktik yang dilakukan untuk kemudian dijadikan pedoman praktik. Penting juga untuk mempertimbangkan faktor risiko dari dehisensi luka pascaoperasi ketika akan mengembangkan strategi preventif.Kata kunci: dehisensi luka pasca operasi, faktor risiko, praoperasi, intraoperasi, pascaoperasi
Faktor Penyebab Pembengkakan Payudara Pada Ibu Postpartum Napisah, Pipih; Natasya, Windy
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 10 No. 2 (2023): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/jka.v10i2.441

Abstract

Pembengkakan payudara pada ibu postpartum merupakan keadaan yang fisiologis. Angkakejadian pembengkakan payudara pada ibu postpartum diberbagai Negara masih tinggi(90%). Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor penyebab pembengkakan payudarapada ibu postpartum. Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan design crosssectional.Populasi adalah semua ibu postpartum yang sedang di rawat di rumah sakitrujukan pemerintah kota Bandung. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakanteknik. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan sampel sebanyak60 orang. Analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi berupa presentase.Uji analisa bivariat pada penelitian menggunakan uji Chi-Square. Hasil uji bivariatdidapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara faktor pendapatan, jenis persalinan,edukasi, perawatan payudara, pengetahuan, sikap, paritas, hari rawat, pendidikan dengankejadian pembengkakan payudara pada ibu postpartum (p-value >0,05). Namun, adahubungan yang signifikan antara faktor umur, posisi menyusui yang benar, pengeluaranASI, penempelan, durasi, frekuensi, puting nyeri, puting lecet, puting kedalam dengankejadian pembengkakan payudara (p-value <0,05). Jadi faktor yang mempengaruhipembengkakan payudara, yaitu umur, posisi menyusui yang benar, pengeluaran ASI,penempelan, durasi, frekuensi, puting nyeri, puting lecet, puting kedalam. Penelitiselanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian tentang intervensi untuk mencegahpembengkakan payudara pada ibu postpartum yang efektif, mudah dilakukan, dan aman,seperti kompres daun kubis