Aprilian Anwar, Ardy
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENATAAN KAMERA FILM FIKSI Luthfi Ma’rufi, Muhammad; Aprilian Anwar, Ardy; Guna Putra, Wibisono Tegar
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertanian adalah salah satu bidang yang menunjang perekonomian bangsa dan juga penghasilsumber pangan bagi masyarakat Indonesia. Namun, pada saat ini kebanyakan petani di Indonesia berada di rentan usia akhir produktif. Hal tersebut dikarenakan menurunnya minat pada pertanian di kalangan generasi muda, kondisi tersebut akan menyebabkan terjadinya krisis regenerasi petani di Indonesia. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang kemudian akan dilakukan reduksi data, validasi data dan akan di lakukan penyimpulan dengan cara statistic deskriptif. Dilakukannya observasi serta analisis karya sejenis yang kemudian diolah menggunakan pendekatan estetika pada mise-en-scene guna menentukan tema besar. Film fiksi dipilih oleh perancang sebagai penyampai pesan karena dirasa lebih efektif dan fleksibel dalam menyampaikan pesan melalui unsur naratif dan sinematiknya. Penataan kamera pada film fiksi ini diharapkan mampu menyampaikan pesan dalam bentuk naratif dan sinematik serta memberikan informasi dan motivasi terhadap generasi muda untuk berperan melawan krisis regenerasi petani yang sedang terjadi. Kata kunci: krisis regenerasi petani. film fiksi, penataan kamera
PERANCANG ARTISTIK DALAM FILM FIKSI TENTANG FEAR OF MISSING OUT PADA MAHASISWA PENGGUNA INSTAGRAM DI KOTA BANDUNG Fatahilah, Luthfi; Hendiawan, Teddy; Aprilian Anwar, Ardy
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena Fear of Missing Out atau FoMO adalah istilah pola perilaku seseorangyang selalu merasa khawatir berlebihan, cemas, dan merasakan ketakutan akan tertinggalinformasi yang biasanya bersumber dari media sosial. Instagram sebagai salah satu mediasosial yang populer memiliki fitur di mana pengguna dapat bertukar dan mendapatkaninformasi baik dari orang yang dikenal maupun tidak dikenal yang menjadi salah satusarana bagi seseorang untuk tetap menjalankan interaksi sosial. Hal ini membuatmasyarakat khususnya remaja memiliki intensitas penggunaan media sosial yang tinggidalam memenuhi kebutuhan kognifit, afektif, dan integrasi personal. Penelitian iniditujukan untuk mengetahui kecenderungan Fear of Missing Out pada remaja dan peranperancang artistik dalam membantu menyampaikan pesan melalui visual dalam film fiksi.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berupa observasi, wawancara,kuesioner, serta analisis visual pada karya sejenis sebagai referensi. Hasil dariperancangan film ini diharapkan menjadi media informasi sebagai bentuk pengenalanterhadap kecenderungan dan potensi Fear of Missing Out dari penggunaan media sosial.Kata kunci: perancang artistik, fomo, remaja, instagram, smartphone 
PERANCANGAN DESAINER PRODUKSI DALAM FILM FIKSI PESAN SINGKAT TENTANG PERAN GENERASI MUDA TERHADAP KRISIS REGENERASI PETANI DI KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG Nata Putra, Ivan; Aprilian Anwar, Ardy; Guna Putra, Wibisono Tegar
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor pertanian merupakan salah satu penopang perekonomian nasional dandaerah yang berada di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya penduduk yangmenggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Namun, berdasarkan data yang diperolehdari Badan Pusat Statistik menunjukan telah terjadi penurunan tingkat penyerapan tenagakerja di sektor pertanian, yakni berjumlah sekitar 34,28% pada tahun 2014 menjadi 29,59%per Februari 2021. Kurangnya penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian juga terjadi diKecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan PusatStatistik Kabupaten Bandung menunjukkan data yang dimana pada tahun 2015 terdapat22.098 jiwa menjadi 16.080 jiwa pada tahun 2016. Hal tersebut disebabkan oleh generasimuda yang enggan meneruskan profesi petani karena beberapa faktor, salah satunya denganbekerja di pabrik. Hal tersebut dapat berdampak pada keberlangsungan profesi petani dimasa yang akan datang. Oleh karna itu, perancangan tugas akhir ini bertujuan untukmeningkatkan minat dan memberikan motivasi generasi muda untuk terjun di sektorpertanian. Dalam hal ini, perancang dan tim merancang sebuah media informasi berupa filmpendek bergenre fiksi, perancang sendiri memiliki tugas sebagai desainer produksi. Filmpendek dengan fiksi ini diharapkan bisa menjadi media informasi untuk meningkatkan minatgenerasi muda untuk menjadi petani muda terutama di Kecamatan Arjasari.Kata kunci: desainer produksi,film fiksi, generasi muda, petani, pendekatan realisme
DESAINER PRODUKSI FILM FIKSI TENTANG PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PADA MASYARAKAT DI DESA GUNUNG PUNTANG Nur Lukman, Mochamad; Fiandra, Yosa; Aprilian Anwar, Ardy
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Laporan ini mengulas tentang perancangan desainer produksi dalam pembuatan film yang berfokus pada perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat di Desa Gunung Puntang. Masyarakat di Desa Gunung Puntang, berhasil beradaptasi dalam proses perubahan sosial budaya melalui pengembangan usaha penanaman kopi yang memberikan dampak positif pada aspek ekonomi dan pendidikan. Namun diluar sana, banyak daerah lain juga mengalami kesulitan dalam menjalani pola kehidupan mereka, pencarian ini menjadi kompleks dan menantang, terutama di tengah perubahan sosial, ekonomi, dan kebudayaan yang dipengaruhi oleh tingkat literasi masyarakat yang rendah. Untuk mengimplementasikan penelitian ini, digunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan lokalitas, teknik yang digunakan ialah observasi, wawancara, studi pustaka, dan kuesioner. Hasil penelitian ini kemudian diterapkan dalam perancangan desainer produksi pada pembuatan film fiksi dengan mengacu pada karyakarya sejenis seperti "Negeri Di Bawah Kabut" (2011), "Filosofi Kopi" (2015), dan "Kisah Di Hari Minggu" (2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan lokalitas dalam perancangan desainer produksi pada film adalah pendekatan yang tepat untuk menyampaikan pesan secara efektif dan mencapai tujuan yang ditentukan. Oleh karena itu, peran desainer produksi menjadi sangat penting dalam produksi film, karena melibatkan aspek-aspek penting seperti pengaturan lokasi, properti, pemeran, dan kostum, yang bertujuan untuk memastikan penyampaian pesan yang efektif dan memenuhi proses perancangan yang diinginkan.Kata Kunci : Perubahan Sosial Budaya, Masyarakat Desa Gunung Puntang, Film Fiksi, Desainer Produksi
DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY FILM RESTU MENGENAI MITOS PADA PERNIKAHAN ANTARA ETNIS JAWA DAN SUND Fathurrahman, Abi; Aprilian Anwar, Ardy
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Pernikahan lintas etnis menghadapi tantangan yang kompleks dan mitos yang berdampak negatif pada hubungan pernikahan dan kesejahteraan psikologis pasangan. Mitos ini terkait dengan pandangan stereotip dan prasangka yang ada dalam masyarakat. Perbedaan budaya menjadi faktor penyebab mitos ini, di mana setiap etnis memiliki sistem kebudayaan dan nilai budaya yang berbeda. Mitos ini juga dipengaruhi oleh prasangka sosial dan perbedaan tradisi serta keyakinan keluarga pasangan. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan studi pustaka, wawancara, observasi, dan kuesioner sebagai metode pendukung dalam observasi. Proses perancangan film melibatkan tiga fase utama: pra-produksi, produksi, dan pascaproduksi. Dalam konteks film "Restu," konsep teknik sinematografi yang mendasari film ini terkait dengan teori formalisme oleh Sergei Eisenstein, yang menyoroti elemenelemen seperti komposisi visual, sudut kamera, dan aliran kontinuitas. Melalui film "Restu," tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan rancangan, konsep, dan penerapan teknik sinematografi dalam membawakan cerita tersebut. Dalam konteks ini, film "Restu" membuktikan bahwa mitos terkait pernikahan antar etnis yang telah tersebar dalam masyarakat tidak sepenuhnya benar. Ada faktor-faktor yang mendorong agar mitos ini tidak hanya dianggap sebagai kebenaran mutlak. Salah satu cara untuk mengatasi mitos ini adalah dengan menunjukkan toleransi terhadap budaya yang berbeda antar etnis. Mitos yang muncul di tengah masyarakat terkait pernikahan antar etnis, karenanya, memerlukan pemahaman yang lebih mendalam dan pandangan yang lebih luas.Kata Kunci : Sinematografi, Pernikahan Antar Etnis, Mitos
EDITING PADA FILM RESTU MENGENAI MITOS PADA PERNIKAHAN ANTARA ETNIS JAWA DAN SUND Bisma Aryaputra, Athallah; Aprilian Anwar, Ardy
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pernikahan antara etnis Jawa dan Sunda menghadapi tantangan kompleks karena adanya sebuah mitos yang keberadaannya berdampak negatif pada hubungan pasangan. Penulisan ini dilatarbelakangi oleh adanya mitos pernikahan antara etnis Jawa dan Sunda yang merupakan fenomena nyata dan terjadi dalam masyarakat. Tujuan dari kajian ini adalah tidak lain adalah memahami mitos pernikahan antara kedua etnis ini sendiri serta bagaimana cara kita menyikapinya. Metode yang digunakan oleh kami adalah kualitatif, karena analisis data yang kami kumpulkan adalah berupa tulisan dari pustaka, wawancara, dan observasi. Berdasarkan hasil pembahasan, ditemukan bahwa Pembuatan film fiksi yang memberi gambaran bagaimana mitos pernikahan antara etnis Jawa dan Sunda itu terjadi dan bagaimana kami sebagai sineas akan membantu para audiens menerima adanya fenomena ini dan bagaimana mereka akan menyikapinya.Kata kunci: Pernikahan, Mitos, Editing, Etnis Jawa, Etnis Sunda
PENATAAN KAMERA DALAM FILM FIKSI TENTANG PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PADA MASYARAKAT DI DESA GUNUNG PUNTANG Hartoto Putra, Daffa; Fiandra, Yosa; Aprilian Anwar, Ardy
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Laporan ini mengulas tentang perancangan penataan kamera dalam pembuatan film yang berfokus pada perubahan sosial budaya. Pusat perhatian utamanya adalah Desa Gunung Puntang, yang berhasil dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan sosial budaya melalui pengembangan usaha penanaman kopi yang memberikan dampak positif pada aspek ekonomi dan pendidikan. Namun, diluar sana banyak daerah lain juga yang mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan mereka sebagai masyarakat desa, dalam pencarian yang kompleks dan menantang, terutama di tengah perubahan sosial, ekonomi, dan kebudayaan yang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan serta kesadaran masyarakat yang rendah. Untuk menjalankan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan lokalitas, yang akan dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, studi pustaka, dan kuisioner. Hasil dari penelitian pun kemudian diterapkan dalam perancangan penataan kamera pada perancangan film fiksi dengan mengacu pada karya-karya sejenis seperti "Negeri Di Bawah Kabut" (2011), " Istirahatlah Kata - Kata " (2016), dan " Sarvani Buthani " (2018). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan lokalitas dalam perancangan penataan kamera pada film merupakan salah satu bentuk pendekatan yang tepat untuk menyampaikan pesan visual secara efektif untuk mencapai tujuan yang penulis inginkan. Oleh karena itu, peran penataan kamera merupaka peran yang cukup krusial dalam produksi film ini, karena melibatkan aspek-aspek penting seperti pengaturan pencahayaan, komposisi, jarak shot, jarak angle, dan pergerakan kamera yang bertujuan agar penyampaian pesan dapat berjalan secara efektif dan memenuhi hasil visual yang diinginkan pada proses perancangan.Kata Kunci : Perubahan Sosial Budaya, Masyarakat Desa Gunung Puntang, Film Fiksi, Penataan Kamera.
PENATAAN KAMERA FILM TOURISM TENTANG EKOWISATA RANCAUPAS DI KABUPATEN BANDUNG Zaidan Marsand, Muhammad Rafif; Aprilian Anwar, Ardy
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Seiring berkembangnya gaya hidup hingga munculnya pariwisata baru yang membuat sektor pariwisata semakin membaik. Akibatnya, banyak hal yang terkena dampak positif dari hal tersebut. Salah satunya di sektor pariwisata, seiring bertambahnya waktu banyak ditemukan hal baru dalam sektor pariwisata ini. Seperti adanya ekowisata, ekowisata sendiri mengedepankan aspek lingkungan dan konservasi di dalam pariwisatanya. Di ekowisata ini wisatawan dapat mengunjungi alam yang masih asri dengan segala keindahannya. Ekowisata dinilai masih mengedepankan aspek lingkungan jika dibandingkan dengan jenis pariwisata yang lain. Dibalik keindahannya sebuah Ekowisata berpontensi memperbaiki kehidupan masyarakat serta menjaga kestabilan alam. Akibatnya, tujuan pembuatan film tourism ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai lokasi ekowisata Rancaupas, yang berdampak positif pada masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif deskriptif, dengan observasi dan wawancara digunakan sebagai alat pengumpulan data. Ekowisata Rancaupas Kabupaten Bandung menjadi subjek utama penelitian ini. Penelitian ini menunjukan bahwa ekowisata Rancaupas memiliki sistem pengelolaan yang baik serta mengedepankan kehidupan masyarakat di sekitarnya.Kata kunci : Desain Komunikasi Visual, Pariwisata, Ekowisata, Rancaupas, Lingkungan, Film Tourism, dan Penata Fotografi.
PENATAAN SUARA PADA FILM FIKSI TENTANG PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI DESA GUNUNG PUNTANG Fauziyah, Eva; Fiandra, Yosa; Aprilian Anwar, Ardy
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Desa Gunung Puntang, wilayah pedesaan di Gunung Malabar, menawarkan pesona alam pegunungan dan perkebunan kopi. Kopi Puntang meraih prestasi dalam pameran kopi internasional, memberi dampak positif pada ekonomi petani. Adaptasi masyarakat terhadap perubahan sosial budaya membuka peluang meningkatkan kualitas hidup, meskipun adaptasi lebih lambat di pedesaan. Meski ada tantangan, dampak positif adaptasi terlihat pada ekonomi, teknologi, dan pendidikan. Perubahan sosial budaya membawa manfaat seperti peningkatan ekonomi dan kualitas hidup, dengan masyarakat yang beradaptasi mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka. Penelitian ini fokus pada perubahan sosial budaya di Desa Gunung Puntang untuk film fiksi. Film fiksi mampu menyampaikan pesan melalui teknik sinematik dan naratif. Dengan fokus pada adaptasi dan perubahan sosial budaya, penulis ingin menyampaikan pesan melalui karya film fiksi dengan elemen dramatik dalam segi audio. Penelitian ini dilakukan melalui Teknik Observasi, Wawancara, Studi Pustaka, dan juga Kuesioner, yang kemudian diaplikasikan dalam pembuatan film fiksi dengan mengacu pada karya-karya sejenis seperti "Negeri Di Bawah Kabut" (2011), "Banda: The Dark Forgotten Trail" (2017), dan "Aroma Of Heaven" (2014). Hasil penelitian menunjukkan pendekatan unsur dramatik dalam penataan suara film adalah cara efektif untuk menyampaikan pesan dan tujuan. Penata suara berperan penting dalam menciptakan atmosfer dan mengekspresikan pendekatan unsur dramatik. Pendekatan ini memperkuat narasi dan karakter dengan menggunakan musik, sound effect, dan dialog untuk menggambarkan perjalanan emosional karakter utama dan masyarakatnya. Efek suara yang diselaraskan dengan dramatisme adegan memberikan dampak emosional yang kuat pada penonton, memungkinkan mereka merasakan kedekatan dengan cerita yang disajikan.Kata kunci: Perubahan Kebudayaan, Desa Gunung Puntang, Film Fiksi, dan Penata Suara
PENULISAN NASKAH SKENARIO PADA FILM RESTU MENGENAI MITOS PERNIKAHAN ANTARA ETNIS JAWA DAN SUNDA Anjli Silalahi, Fithrah; Aprilian Anwar, Ardy
eProceedings of Art & Design Vol. 10 No. 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Hubungan ketertarikan antar etnis berjalan kurang baik karena masih ditemukan beberapa etnis yang meyakini adanya mitos atau menyarankan kedua etnis tersebut tidak melangsungkan pernikahan. Sebagai penulis naskah skenario dalam produksi film fiksi bersama dengan tim produksi akan membahas tema pernikahan tersebut dengan judul <Penulisan Naskah Skenario Pada Film Restu Mengenai Mitos Pernikahan antara Etnis Jawa dan Sunda= yang bertujuan untuk mengurangi mitos yang masih tersebar diantara beberapa etnis, salah satunya yang terjadi yakni etnis Jawa dan Sunda. Konsep perancangan menggunakan pendekatan Three Act Of Structure yang terdiri dari 3 babak yakni pengenalan, konfrontasi, dan resolusi bertujuan untuk mengorganisir cerita menjadi bentuk yang koheren dan memungkinkan pengembangan plot yang efektif pada film <Restu= berdasarkaninformasi yang telah dikumpulkan melalui penelitian lapangan dari etnis Jawa dan Sunda. Melalui metode penelitian yang bersifat kualitatif dengan pengumpulan studi pustaka, wawancara, observasi dan kuesioner sebagai metode pendukung dalam observasi. Dengan demikian penulis berkesimpulanbahwa mitos yang terjadi merupakan munculnya cerita antara kerajaan Padjajaran dan kerajaan Majapahit, namun pada era modern saat ini fenomena terkait mitos menjadi hal yang mulai ditinggalkan karena kembali lagi dengan sifat antar pasangan yang akan menerimanya. Kata Kunci : Skenario, Film Fiksi, Mitos, Pernikahan antar Etnis Jawa dan Sunda