Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

MEMAHAMI EKSPRESI EMOSIONAL MELALUI BAHASA VISUAL DALAM BUKU CERGAM ANAK “LITTLE GREY” Diani Apsari; Wibisono Tegar Guna Putra
Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia) Vol 6 No 1 (2021): demandia - Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/demandia.v6i1.2743

Abstract

Anak adalah individu yang bertumbuh dan berkembang dengan berbagai emosi yang ada di sekitarnya. Di antaranya adalah rasa senang yang berkaitan erat dengan fenomena kegembiraan, rasa marah yang erat dengan rasa terganggu, serta rasa duka yang erat kaitannya dengan fenomena kehilangan. Merasakan kesedihan melalui kehilangan orang yang dicintai, menjadi peristiwa yang seringkali ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana orang dewasa, anak-anak juga dirasa perlu untuk memahami bagaimana ketika emosi, termasuk rasa duka tersebut muncul. Salah satu cara agar anak dapat memahami situasi tersebut adalah dengan mengenalkannya dalam buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar yang baik adalah yang menerapkan pendekatan visual yang sesuai dengan perkembangan usia dan imajinasi anak, sesuai dengan aspek kognitif dan sosio-emosional. Pemahaman akan imajinasi anak dapat dilakukan dengan mengamati gambar yang mereka kreasikan, karena gambar anak merupakan visualisasi dari apa yang indra-indra mereka alami dan rasakan. Bahasa visual khas anak tersebut dapat ditemukan penerapannya dalam buku cergam anak, yang dalam objek penelitian ini adalah buku cergam anak berjudul “Little Grey”. Melalui kajian terhadap hasil kreasi gambar anak dan ilustrasi dalam buku cergam anak “Little Grey” serta kesesuaiannya terhadap perkembangan psikologi dan bahasa visual usia pembaca “Little Grey”, penelitian ini bermaksud menganalisa bagaimana hubungan bahasa visual antara gambar anak dalam mengungkapkan emosinya dan ilustrasi yang termuat dalam buku cergam anak, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan para kreator buku anak dalam membuat visual buku anak yang sesuai dengan perkembangan anak sebagai pembacanya. Kata kunci: Pemahaman emosi, bahasa visual anak, ilustrasi, buku cergam anak
Visualitas Mooi Indie dalam Video Klip Pop Sunda Lingga Agung; Wibisono Tegar Guna Putra; Mohammad Isa Pramana Koesoemadinata
JURNAL RUPA Vol 7 No 2 (2022): Open Issue
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/rupa.v7i2.4764

Abstract

Visualitas pemandangan alam di dalam video klip pop sunda seakan-akan menjadi pakem estetika tersendiri. Visualitas ini tidak muncul secara tiba-tiba, karena sofistikasi dan sublimasi estetika terbentuk melalui relasi antara pengetahuan dan kekuasaan. Sehingga, visualitas di dalamnya dapat dijadikan sebagai alternatif untuk melihat berbagai bagaimana dinamika yang berlangsung di dalam sebuah masyarakat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teori poskolonial dari Bhabha. Kami memilih 4 video klip berdasarkan tahun dan popularitasnya. Setelah itu, kami memilih scene yang berlatar alam, scene-scene ini kami deskripsikan dan interpretasikan. Hasilnya, keempat video klip yang kami analisis hanya pemandangan alam hanya digunakan semata sebagai latar—sebagai kosmetik belaka. Ditampilkan hanya untuk meromantitasi syair dan musiknya saja—walaupun tidak terlalu berkaitaan. Atas dasar inilah kami berkesimpulan bahwa keempat video klip pop sunda tersebut secara langsung atau pun tidak langsung dipengaruhi oleh mooi indie. Karena, keempatnya hanya menjadi semacam peniruan atas indahnya alam dari sudut pandang orang Barat (Kolonial). Kata Kunci: pop sunda, mooi indie, video klip.
Perancangan Standar Manual Grafis dan Pengimplementasiannya pada Visual Kedai Kopi Binaan Komunitas Ambeu Preanger Pangalengan di Kecamatan Pangalengan Diani Apsari; Wibisono Tegar Guna Putra; Lingga Agung
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i2.10172

Abstract

Abstract Ambeu Preanger Pangalengan is a community of Arabica Java Preanger coffee connoiseurs and producers, located in Pangalengan. Along with the demand for the proliferation of producers and specialty coffee shops in Pangalengan, Ambeu Preanger assists several Small-Medium Enterprises (SMEs) related to the coffee industry in Pangalengan, namely Kawitan Coffee, Nagoya Coffee, Koffie Nyalse, Pangalengan Coffee House, Oeching Salapan, Ghoz Coffee, Sucker Soul, Coffee 4 Wheels, and Himmah Coffee. Then, from the survey process and data search in the field, we obtained information that not all SMEs in the coffee industry in Pangalengan have an ideal visual identity. In fact, they need a graphic visual identity as a representative of the image that will later be displayed on a website that is proclaimed as a digital storefront for these SMEs. Therefore, Telkom University team decided to design a graphic standard manual, which can help community to strive for a visual identity that is representative of their business, and is still in line with the brand image of Ambeu Preanger Pangalengan itself. Keywords: graphic standard manual, Pangalengan coffee community, specialty coffee, visual identity Abstrak Ambeu Preanger Pangalengan adalah komunitas penggiat Kopi Arabica Java Preanger yang berlokasi di Pangalengan. Seiring dengan tuntutan menjamurnya produsen serta kedai kopi specialty di Pangalengan, Ambeu Preanger mendampingi beberapa UMKM yang terkait dengan industri kopi di Pangalengan, yaitu Kawitan Coffee, Nagoya Coffee, Koffie Nyalse, Rumah Kopi Pangalengan, Oeching Salapan, Ghoz Coffee, Sucker Soul, Coffee 4 Wheels, dan Himmah Coffee. Lalu, dari proses survey dan pencarian data di lapangan, kami memperoleh informasi bahwa belum semua UMKM industri kopi yang ada di Pangalengan memiliki identitas visual yang ideal. Padahal, identitas visual grafis diperlukan oleh mereka sebagai perwakilan citra yang kelak ditampilkan di sebuah website yang dicanangkan sebagai etalase digital dari para UMKM ini. Oleh karena itu, tim Pengabdian Masyarakat Telkom University memutuskan untuk merancang panduan standar manual grafis, yang dapat membantu para mitra untuk mengupayakan hadirnya visual yang representatif sesuai dengan identitas bisnis yang mereka usung, serta masih sejalan dengan citra dari Ambeu Preanger Pangalengan itu sendiri. Kata kunci: identitas visual, komunitas kopi Pangalengan, kopi specialty, standar manual grafis
Design of a Digital Map to Support Coffee Shop Tourism Guided by the Ambeu Preanger Community in Pangalengan District Agung, Lingga; Putra, Wibisono Tegar Guna; Maharani, Adinda; Ramadhan, Iqbal Raihan
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 31, No 2 (2022): : JPIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial): December 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v31i2.52640

Abstract

Pangalengan is one of the tourist destinations in West Java that is currently popular and has resulted in an increase in the number of tourists. This density occurs especially in tourist attractions that have quite big names. One of the advantages of Pangalengan is coffee, which is known as the best coffee commodity in West Java. However, the existence of a coffee shop in the Pangalengan area has not been able to encourage the growing interest of tourists to come to the coffee shop. One of the problems faced is the absence of mapping which is a source of information on the existence of coffee shops in the Pangalengan area. This research used the 4D RD method consisting of 4 main stages namely Define, Design, Develop, and Disseminate which were carried out at the Ambeu Preanger Coffee Farming Community. The results of the study show that one of the causes of the non-publication of coffee shops in the Pangalengan area is caused by the information media which does not expose coffee shops as a tourism commodity. The existence of a digital map is considered to be able to support the tour of the Ambeu Preanger Community Assisted Coffee Shop in Pangalengan District so it is hoped that with a digital map that specializes in the shops above it will become better known and will certainly generate good profits for the continuity of its business
Analyzing sexual violence in Photocopier films: A multimodal discourse approach Fiardi, Rahma Khairunnisa; Agung, Lingga; Putra, Wibisono Tegar Guna
ProTVF Vol 8, No 1 (2024): March 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ptvf.v8i1.48654

Abstract

Background: The increase in sexual violence cases in Indonesia has prompted filmmakers to explore similar themes in their works. Unlike conventional films that explicitly depict rape as a manifestation of sexual violence, “Photocopier” (2021) takes a unique approach by portraying it through symbolic and metaphorical means, making it more challenging for audiences to comprehend. Purpose: This study aims to examine how “Photocopier” (2021) visualizes various forms of sexual violence in selected scenes. Methods: A qualitative approach was employed for this research. The analysis focused on acts of sexual violence depicted in several scenes of the film “Photocopier,” utilizing Andrew Burn’s theory of multimodal discourse analysis, specifically the kineikonic mode. This mode classifies the sign systems within motion media or film into three categories: embodied mode, visual mode, and auditory mode. Results: “Photocopier” (2021) illustrates sexual violence through a variety of forms, including sexual harassment, sexual exploitation, sexual intimidation, and sexual control. Implicit depictions of sexual harassment are seen, for instance, through the victim’s clothing being worn inside out. Sexual exploitation is portrayed through the sale of personal data and photographs of victims for financial gain, driven by the perpetrator’s sexual desires. Additionally, forms of intimidation and sexual control are demonstrated through the judgment imposed on victims of sexual violence who are unaware of their situation and the forcible collection of evidence with sexual undertones. Implications: This study underscores the importance of raising public awareness about the diverse manifestations of sexual violence, particularly those depicted in films, thus enhancing understanding and vigilance towards such issues.
Humanistik dan Citra Perempuan dalam Film Bertema Poligami Tanjung, Nurjannatin Aliya Albany; Putra, Wibisono Tegar Guna; Agung, Lingga
Jurnal Desain Vol 9, No 3 (2022): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jd.v9i3.12906

Abstract

Poligami merupakan salah satu realita yang menimbulkan kontroversi di lingkungan masyarakat karena adanya anggapan bahwa dalam hal ini perempuan adalah pihak yang dirugikan, diposisikan sebagai korban, dan tidak berdaya. Film sebagai media komunikasi massa yang menjadi representasi tentang keadaan nyata di sosial masyarakat turut andil dalam memperkuat anggapan tersebut. Akan tetapi film “Berbagi Suami” dapat menceritakan kehidupan perempuan yang dipoligami dengan memberikan citra yang berbeda dengan memposisikan perempuan sebagai manusia seutuhnya yang dapat berkembang. Dengan menggunakan alat analisis tematik pada scene yang terpilih, dapat ditentukan tema dan pola dari film “Berbagi Suami”. Hasil penelitian menunjukan bahwa perempuan sebagai pihak yang sering diposisikan oleh media sebagai pihak yang tidak berdaya adalah  seorang manusia dapat berkembang sesuai potensinya sehingga dapat mengaktualisasikan dirinya di mana hal tersebut merupakan tujuan ideal setiap manusia sesuai dengan teori humanistik Abraham Maslow.
Imagined Spaces Through Public Space Typography: Preliminary Studies Using Multimodal Ethnography Putra, Wibisono Tegar Guna; Apsari, Diani
Jurnal Bahasa Rupa Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Bahasa Rupa Oktober 2022
Publisher : Prahasta Publisher (manage by: DRPM Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31598/bahasarupa.v6i1.1221

Abstract

Text cannot be separated from its context, nor can the complexity of reality be reduced. The relationship of the text as a visual element between the imagined spaces that follow is what this study tries to explain further. In this article, the authors choose the quote, "Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan Sedang Tersenyum" / (English: "Bumi Pasundan was created when God was smiling") which is classified as public space typography as the object of research. This discussion uses multimodal ethnography as a data search tool that will be analysed using discourse analysis to answer how quotes, as visual elements, are reproduced and depicted as a "beautiful" space through social media, creating a specific image of the imagined space.
Imagined Spaces Through Public Space Typography: Preliminary Studies Using Multimodal Ethnography Wibisono Tegar Guna Putra; Diani Apsari
Jurnal Bahasa Rupa Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Bahasa Rupa Oktober 2022
Publisher : Prahasta Publisher (manage by: DRPM Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31598/bahasarupa.v6i1.1221

Abstract

Text cannot be separated from its context, nor can the complexity of reality be reduced. The relationship of the text as a visual element between the imagined spaces that follow is what this study tries to explain further. In this article, the authors choose the quote, "Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan Sedang Tersenyum" / (English: "Bumi Pasundan was created when God was smiling") which is classified as public space typography as the object of research. This discussion uses multimodal ethnography as a data search tool that will be analysed using discourse analysis to answer how quotes, as visual elements, are reproduced and depicted as a "beautiful" space through social media, creating a specific image of the imagined space.
DESAIN PRODUKSI PADA FILM PENDEK KOMEDI MENGENAI KURANGNYA PENDIDIKAN SEKS OLEH ORANG TUA TERHADAP ANAK DI KOTA BANDUNG Jalaaluddiin, Salman Muhammad; Guna Putra, Wibisono Tegar; al ansory, Muchammad Zaenal
eProceedings of Art & Design Vol. 12 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan seks merupakan hal yang penting dalam perkembangan manusia untuk memahami reproduksi dan menjaga kelangsungan hidup. Namun, pendidikan ini seringkali diabaikan, terutama di kalangan ekonomi rendah yang masih menganggap tabu untuk dibicarakan. Fenomena ini menyebabkan anak-anak tumbuh tanpa pengetahuan yang memadai tentang seks, menyebabkan mereka mencari informasi dari sumber yang tidak tepat dan memicu perilaku seksual yang berisiko. Oleh karena itu, penting bagi orang tua atau calon orang tua untuk memberikan pendidikan seks kepada anak-anak mereka sejak dini. Salah satu cara yang efektif adalah melalui media film pendek bergenre komedi yang diharapkan dapat membahas pendidikan seks di Indonesia yang masih tabu menjadi lebih ringan dan tidak terkesan menggurui. Dalam karya ini, penulis sebagai Desainer Produksi bertanggung jawab atas tata artistik dan visual dari film tersebut, dengan menggunakan metode kualitatif dengan metode analisi deskriptif dan analisis konten. Analisis deskriptif dengan cara mengobservasi langsung keadaan sosial ekonomi masyarakat di lingkungan menengah hingga menengah kebawah dan analisis konten untuk menganalisis karya yang sudah ada sebagai acuan untuk pembuatan tata artistik film pendek fiksi bergenre komedi bertema pendidikan seks bagi anak di Kota Bandung ini. Analisis tersebut bertujuan untuk menciptakan setting, properti, dan busana yang sesuai dengan konteks realita sosial dan ekonomi yang diangkat dalam cerita serta penerapan komedi dalam tata artistik dan visual dari film tersebut. Selain itu, pemilihan warna, properti dan wardrobe pun menjadi tugas desainer produksi, agar cerita yang tidak disampaikan melalui dialog dapat tersampaikan melalui bahasa visual yang ditampilkan pada film tersebut. Kata Kunci: pendidikan seks, film pendek komedi, desain produksi
PENATAAN KAMERA PADA FILM PENDEK KOMEDI MENGENAI KURANGNYA IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SEKS OLEH ORANG TUA TERHADAP ANAK DI KOTA BANDUNG Ramadhan Supriadi, Muhammad Fawwaz; Guna Putra, Wibisono Tegar; Al Ansory, Muchammad Zaenal
eProceedings of Art & Design Vol. 12 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfokus membahas tentang pentingnya pendidikan seks oleh orang tua kepada anak di Indonesia khususnya di kota Bandung. Studi ini mengeskpor bagaimana penataan kamera dalam film pendek fiksi bergenre komedi dengan judul <Atah Warah= sebagai media hiburan serta menigkatkan pentingnya pendidikan seks oleh orang tua keapda anak. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi dan Studi Dokumen untuk memahami fenomena yang terjadi dengan sebenarnya. Dan menganalisis karya sejenis untuk mendapatkan acuan visual yang akan digunakan. Dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis matriks perbandingan. Penelitian ini bertujuan membuat film pendek fiksi komedi yang menggambarkan fenomena tersebut. Selain itu, Penelitian ini juga membahas tentang peran penting penata kamera dalam menciptakan sebuah visual yang realistis dan humoris dalam film pendek fiksi bergenre komedi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya pendidikan seks dari orang tua kepada anak di Indonesia merupakan masalah yang signifikan di tengah perubahan budaya dan perkembangan teknologi informasi serta penggunaan film pendek dengan genre komedi dapat menjadi media komunikasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan seks. Kata Kunci: pendidikan seks, penata kamera, komedi, film